Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu Jungkook. Hari pertandingannya. Sudah tiga bulan dia berlatih mati-matian dan sering meninggalkan Taehyung.
Setelah cutinya selesai Taehyung kembali pada aktifitasnya. Masih menyembunyikan dari Jungkook. Bukan berniat membuat rahasia pada suaminya namun Taehyung masih sedikit kecewa karena Jungkook sama sekali tidak menanyakan pekerjaannya.
Ditambah Jungkook yang sibuk latihan jadi hubungan keduanya seperti biasa saja, namun masih saling mengabari satu sama lain.
Bertengkar? Pasti. Beberapa minggu setelah kesibukan keduanya, Jungkook yang lelah dan Taehyung juga lelah baru pulang membuat benteng lagi hanya karena masalah kecil sebenarnya yang sama-sama mereka tau namun keegoisan menguasai. Ya, waktu dan perasaan. Saling ingin melepas penat pada kekasih namun sama-sama sibuk dengan dunia mereka.
Taehyung yang mengalah, selalu.
Dan Taehyung sudah menyiapkan hari spesial Jungkook. Taehyung melakukan penerbangan sebelumnya untuk membuat hari istirahat demi menemani suaminya bertanding.
Ngeri memang membayangkan kesayangannya itu saling adu fisik dengan lawannya dan bukan main-main. Memikirkannya membuat Taehyung bergidik ngilu, tapi demi memberikan support dia tahan.
"Tae, udah siap?" Mama Luhan masuk ke kamar Taehyung. Orang tua Taehyung dan Jungkook ikut mendukung Jungkook, jauh-jauh demi si kelinci berotot mereka.
Taehyung menengok. "Udah ma."
"Ayo, yang lain udah siap juga. Kita sarapan dulu."
Taehyung mengekor. "Makan diluar aja ma, makan disini mahal."
Mama Luhan tertawa. Benar-benar tertawa sampai dia harus berhenti karena tidak sanggup berjalan dengan tawanya.
"Loh, kenapa ma?" Papa Sehun yang mendengar tawa menggelegar mama Luhan menyusul. "Ma, kita di hotel loh. Berisik kasihan kamar-kamar sebelah."
Mama Luhan mencoba menghentikan tawanya tapi susah. Papa Sehun melirik Taehyung yang menatap bingung mama Luhan.
"Mama kenapa Tae?"
Taehyung menggeleng. "Nggak tau pa, tiba-tiba aja ketawa."
"Ini loh pa, mantu mu. Hahaha aduh, masa aduh duh bentar sakit perut mama." Mama Luhan bersandar tembok belakangnya. "Masa katanya sarapan disini mahal. Astaga anaknya Baekhyun."
Papa Sehun yang paham ikut tertawa. Mama Luhan menyambung tawanya.
"Astaga, ini ada apa sih rame banget. Seneng-seneng ngga ngajak-ngajak." Mama Baekhyun datang dengan papa Chanyeol.
Orang tua Jungkook melirik pasangan yang baru datang dan makin tertawa. Taehyung disana menggaruk tengkuknya bingung.
"Kenapa sih Tae?" Tanya papa Chanyeol.
Taehyung mengangkat bahunya.
Papa Chanyeol menepuk pundak papa Sehun. "Heh! Sadar! Kemasukan jurig mana lo?"
Papa Sehun menahan tangan papa Chanyeol. Mengatur nafasnya.
"Ini nih, anak lo, astaga lawak bener.""Kenapa?" Mama Baekhyun menatap bingung.
Mama Luhan menghentikan tawanya. "Astaga, Baek, selama ini anak lo dikasih duit berapa sih? Jahat bener lo."
Mama Baekhyun menatap Taehyung tajam. "Ngomong apa kamu ke Luhan?"
Taehyung gelagapan. "Tae nggak bilang apa-apa, serius. Tae aja nggak paham."
"Heh, anak lo bilang makan disini mahal. Woi lah, duit lo yang bejibun lo kemanain sampek anak lo anggep dua jutaan mahal?" Kata papa Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, Captain [ Taekook ] ✔️
FanfictionStart. : 30-07-2020 End. : 15-12-2021 #2 vkook ©Thx cover Pinterest and PicsArt