28. Akhir?

9.2K 787 57
                                    


Jungkook mengurung diri di kamarnya. Mingyu sudah berbaik hati mengetuk pintu mengajak Jungkook makan tapi Jungkook menolak. Mingyu masa bodoh, toh dia sudah memperhatikan Jungkook meski ya begitu.

Mingyu yang menikmati acara kartun sore di ruang keluarga sedikit terganggu karena getaran di ponselnya.

Jungkook: Anter pulang ke mama sekarang

Mingyu menghela nafas dan mengetikkan balasan dengan satu kata huruf balok. AYO.

Mingyu lebih dulu mengambil kunci mobil dan langsung keluar. Menunggu Jungkook di mobil.

Tidak lama kemudian Jungkook masuk ke mobil duduk di jok belakang. Mingyu tidak mempermasalahkan. Dia masih kesal dengan Jungkook.

Mobil yang Mingyu kendarai melaju cukup cepat ke rumah papa Sehun. Mingyu sempat mendapat pesan dari grup keluarga yang terdiri dari kedua orang tuanya, orang tua Jungkook, Taehyung, Jungkook, dan dirinya jika kedua orang tua Jungkook sudah pulang siang tadi.

Keduanya saling diam didalam mobil. Bahkan Mingyu sengaja tidak menghidupkan radio ataupun speaker membuat suasana mobil semakin canggung dengan atmosfer keduanya.

Mingyu membunyikan klakson tiga kali lalu gerbang terbuka. Sandi rumah Jungkook adalah tiga kali klakson maka tanpa bertanya satpam rumah Jungkook langsung membukakan gerbang.

Jungkook turun terlebih dulu. Mingyu sengaja didalam mobil beberapa lama sambil membalasi pesan lalu masuk ke dalam rumah kediaman keluarga Jeon.

"Gyu, Kookie kenapa?"

Baru Mingyu masuk ke dalam rumah belum sempat menyapa maupun duduk tapi sudah disodori pertanyaan dari papa Sehun.

"Boleh duduk dulu nggak pa?"

Papa Sehun terkekeh lalu menunjuk sofa didekatnya dengan dagu. Mama Luhan datang membawa minum untuk papa Sehun.

"Loh, kamu disini? Kookie sama siapa?" Tanya mama Luhan.

"Loh? Bukannya tadi orangnya masuk?" Bingung Mingyu.

"Naik ke atas ma waktu mama ke dapur tadi. Nggak tau langsung ngacir aja ke kamar nggak salam nggak apa." Kata papa Sehun lalu menyeruput minumannya. "Kalo haus ngambil sendiri ke dapur Gyu, jangan malu-malu biasanya malu-maluin."

Mingyu tersenyum saja lalu mengotak-atik kembali ponselnya yang terus bergetar.

"Kookie kenapa Gyu? Marahan sama kamu?" Tanya papa Sehun selesai minum.

Mingyu menoleh dan menyimpan ponselnya. "Iya."

"Kenapa lagi? Rebutan apa kalian berdua di sana?" Mama Luhan ikut meletakkan majalahnya.

"Berantem sama Tae hyung, semalem nangis-nangis Jungkook nya terus Mingyu samperin terus ya gitu."

"Kenapa lagi sih mereka berdua? Mama udah bilangin Kookie loh pa, seriusan." Mama Luhan menatap papa Sehun yang hendak protes.

"Jungkook kangen sama Tae hyung karena nggak dikabarin. Tapi Tae hyung nggak ngabarin karena Tae hyung disana ngurusin bisnis juga. Tae hyung lagi ada masalah sama kantornya, Mingyu sampek ikutan bantuin. Kalo aja Tae hyung lagi nggak flight pasti sehari kelar tapi berhubung Tae hyung kerja jadi ngerjainnya dicicil."

"Loh? Tae ada perusahaan?" Kaget papa Sehun.

Mingyu mengangguk. "Iya, dibidang f&b. Selain ada beberapa tempat kuliner punya dia, Tae hyung juga punya nggak sedikit tempat kuliner yang tanggung jawabnya ke perusahaan Tae hyung. Bahkan ada yang kerjasamanya sama induk perusahaan papa."

I love you, Captain [ Taekook ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang