Sudah dua hari tanpa adanya Jungkook dan Hansung mampu membuat Taehyung semakin tanpa daya. Dua hari hanya kerja kerja dan kerja. Tidak pulang.Percuma pulang jika tidak ada tujuan kepulangannya.
"Apa harus aku yang mengabari dulu?" Tanya Taehyung memainkan ponselnya.
"Aish!"
Taehyung menggeleng meletakkan ponselnya asal.
"Jangan bodoh Kim, dia yang minta untuk pulang. Beri dia kesempatan untuk berpikir."
Lagi-lagi Taehyung hanya menelungkup di mejanya. Lelah otaknya diasah tanpa henti.
"Kim Jungkook, semuanya akan baik-baik saja." Lirih Taehyung sebelum matanya terpejam.
Untuk saat ini Taehyung membiarkan otaknya beristirahat sebentar. Toh kerjaannya sudah selesai. Bahkan beberapa cabang yang sempat terganggu statistiknya sudah kembali normal dengan turun tangan Taehyung.
"Yak! Lepaskan! Kim Taehyung!"
Keributan memasuki indera pendengarannya.
"Nona tolong tuan Kim sedang istirahat."
"Aku tidak perduli! Lepaskan tanganmu Jung!"
Taehyung berdesis menggebrak mejanya membuat tiga orang didepan pintu berjengit kaget.
"Aish! Kalian menyusahkan sekali! Aku hanya ingin istirahat sebentar tidak bisakah kalian tenang, hah?!"
Bentakan Taehyung tidak main-main. Bahkan Yerim yang notabenenya sang sekretaris pribadi baru melihat ini sejak kemarin. Tau mood boss nya sedang tidak baik.
"Tae, hiks."
Tatapan tajam Taehyung beralih pada wanita Im. Oh, dia rupanya.
"Yerim, Minhyun, silakan keluar." Kata Taehyung melunak dan duduk penuh wibawa ditempatnya.
Yerim mendengus kesal melirik Nayeon lalu berbalik ke meja kerjanya diikuti Minhyun yang juga kembali ke tempatnya.
Nayeon melangkah menghapus air matanya.
"Tuan Kim, apa maksud anda?"
"Maaf nona Im, saya tidak bisa meninggalkan nyawa saya."
"Maksudnya?"
Taehyung menghela nafas duduk berpangku dagu.
"Aku tidak akan pernah meninggalkan suamiku, Kim Jungkook hanya demi kerikil sepertimu."
Nayeon menatap Taehyung dengan air mata yang berlomba-lomba keluar.
"Tuan Kim, tapi anda—" Nayeon menggeleng.
"Apa anda lupa dengan apa yang anda lakukan pada saya tuan Kim Taehyung yang terhormat?! Anda ingin kabur dari tanggung jawab anda?!" Teriak Nayeon.
"Kau— Tae, astaga." Nayeon tertawa menengadah menahan air matanya. "Aku dipermainkan ternyata."
"Apa maksudmu nona Im? Siapa yang mempermainkan siapa?"
Nayeon menatap Taehyung nyalang. "Kau tuan Kim."
Taehyung tertawa terbahak-bahak. "Hei! Aku bisa membuat kalian hancur hanya dalam satu detik."
"Apa semuanya kau lakukan demi uang? Demi harta? Kau gila? Kau— telah menghamili ku." Lirih Nayeon diakhir kalimat. "Dan kau tidak mau bertanggung jawab?! Apa-apaan ini?!"
"Anda yang apa-apaan nona Im! Jangan membodohi saya."
Nayeon menegang. Apa maksudnya?
"Saya tidak melakukan apa-apa! Menyentuh tubuhmu saja tidak nona Im! Siapa yang mempermainkan siapa disini?!" Taehyung melotot tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you, Captain [ Taekook ] ✔️
FanfictionStart. : 30-07-2020 End. : 15-12-2021 #2 vkook ©Thx cover Pinterest and PicsArt