after (5)

326 65 8
                                    

Seungwoo tengah menunggu Eunsang menghabiskan sarapannya hingga sebuah panggilan masuk ke ponselnya.

"Halo. Ada apa, Rin?"

'Dok. Saya habis family talk sama papah semalam.'

"Is it good?"

'Yes, it is. Saya rasa ini efek yang dokter bilang beberapa waktu lalu, habis makan pagi di luar mungkin. Saya ngobrol banyak sama papah semalam, dengan kepala dingin.'

'Akhirnya papah mau dengerin saya ngomong baik-baik. Makasih sarannya, dok.'

Seungwoo terkekeh. Pria itu sesekali memungut nasi yang jatuh ke lantai karena Eunsang masih belum terbiasa makan dengan rapi.

"Great job. Saya ikut lega. Sekarang kamu di rumah?"

'Saya di jalan dok, otw ke rumah sakit. Akhirnya papah kasih mobil saya balik.'

Seungwoo agak cemas kemudian.

"Rin, lebih baik kita ngobrol langsung nanti. Kamu fokus nyetir sekarang. Bahaya, kalo kamu nyetir sambil nelfon."

'I'm just can't handle my little happiness. Saya pengen buru-buru kasih tau dokter soal ini. Oke, saya matiin ya dok.'

"Hm. Nanti saya tunggu kamu di kantin pas makan siang."

'Oya dok. Terakhir sebelum saya tutup-'

Arin memberi sedikit jeda.

'-i fell in love with you since you took me hospital after meeting my mom. Makasih dok.'

Bukan karena apa, tapi Seungwoo cemas karena seingatnya Arin udah lama ga bawa mobil dan pasti akan sedikit kaku saat pertama kali turun ke jalan lagi.

"You're welcome. Traktir saya begitu kamu sampai rumah sakit. Saya tutup ya, Rin. Kamu, hati-hati di jalan."

'Oke d-'




























































Brakkk

Seungwoo merasa kepala pening seketika.

Indra pendengaran dengan jelas menangkap suara benturan yang keras hingga memekakkan telinganya.

Detik berikutnya, Seungwoo ga bisa menjangkau perbincangan dengan Arin lagi.

"Rin? Arin? Arin? Kamu gapapa?"

Suara benda besi yang besar terseret hingga beberapa detik kemudian, membuat Seungwoo makin bergerak tak nyaman. Perasaannya kacau.

"Rin?! Arin?! Kamu dimana sekarang?!"

Eunsang memandang ayahnya penasaran. "Pah, tante Arin kenapa?"

***

"Hasil pemeriksaan lab, ditemukan adanya peningkatan leukosit kurang dari 14.000, menunjukkan cidera komosio, artinya benturan yang mengenai kepala pasien tidak menyebabkan gangguan fungsi otak."
(sel darah putih, tugasnya memerangi benda asing yang masuk ke dalam tubuh)

"Hasil anamnesis ditemukan pasien tidak sadarkan diri selama sepuluh menit, ini salah satu indikator pasien mengalami amnesia retrograde, atau hilang ingatan pada peristiwa beberapa jam atau beberapa hari sebelum kejadian kecelakaan."
(orang awam biasa sebutnya gegar otak)

"Am... amnesia?" Mami bergerak cemas di tempat duduknya.

Tiga puluh menit setelah menerima telepon dari polisi, mami bergegas menuju rumah sakit yang dekat dengan TKP.

Tidak ada yang beliau pikirkan selain kondisi Arin setelah mengalami kecelakaan pagi ini.

Dan sekarang beliau sedikit tidak fokus mendengar penjelasan salah satu dokter jaga di IGD yang menangani Arin.

"Biasanya amnesia jenis ini akan cepat pulih beberapa hari setelah tindakan medis. Karena nilai GCS : 14 maka masih tergolong cidera kepala ringan. Jadi ibu tidak perlu khawatir."
(Glasgow Coma Scale; tingkat kesadaran manusia berdasarkan aspek respon mata, respon suara, respon gerak)

"Hasil pemeriksaan rontgen, ada sedikit cedera pada sendi leher pasien yang menyebabkan nyeri beberapa saat dan akan segera pulih tanpa tindakan operatif."

"Lalu pada pemeriksaan penunjang CT scan kepala tanpa kontras, Hb, Eritrosit dan Hematokrit menurun karena fraktur terbuka yang dialami pasien dibagian ekstremitas bawah pada bagian fibula, sehingga terjadi perdarahan."
(anggota gerak bagian bawah)
(tulang paha)

"Jadi pasien memerlukan penanganan segera. Pasien sudah menerima assessment awal dan manajemen kegawatdaruratan, dan akan dilanjutkan dengan tindakan operatif."

"Selanjutnya setelah ibu menyetujui informed consent berikut, akan dilakukan tindakan bedah di departemen orthopedic untuk menangani fraktur terbuka yang dialami pasien Arin."






jadi sad banget ceritanya :"

to be continued

After | Han Seungwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang