hidden story .2

282 62 0
                                    

You know how to be a good readers :)



"He?? Ngapain lo??"

Jiho heran begitu lihat Arin bawa satu kresek penuh permen buah lalu diletakkan di atas meja belajar kamarnya.

"Buat apa permen segitu banyak?? Lo masih SMP tapi bar-bar amat ya?!" Protes Jiho yang bukunya tersingkir gara-gara permen.

"Kalo gue borong semua permen di supermarket se Seoul, kira-kira orangnya nyari ga ya?"

"Lo gila kali, Rin. Mau diapain permen segini banyak???"

"Nyetok (bikin stock). Kali aja ada yang butuh pas di jalan."

***

"Kedokteran SNU, bu."

"Yakin?"

Arin mengangguk pasti supaya wali kelasnya itu ga tanya-tanya lagi. Ini udah pertemuan ketiga untuk sesi konsultasi pasca sekolah. Arin udah mulai bosan sama pertanyaan bu guru.

Arin sudah kelas tiga SMA, dan dia pikir dirinya sudah cukup besar untuk menentukan jalan hidupnya sendiri.

"Tapi papah kamu minta, supaya kamu masuk sekolah militer. Kalo kamu ambil kedokteran, kamu yakin?"

"Saya mau jadi dokter, bu. Keputusan bulat. Titik. Ga pake koma, bu."

Bu guru sedikit gelisah sambil memeriksa lembar konsultasi milik Arin.

"Kalo papah kamu tanya ke sekolah, kenapa kamu ambil kedokteran, bu guru ga bisa bantu kamu banyak karena ini kemauan kamu sendiri. Kamu yakin?"

Arin memutar pandangannya.

Keluar kata yakin sekali lagi, gue sobek lembar nilai ujian anak-anak kelas di meja biar anda pening, bu. Batin Arin.

"Seratus persen tanpa ragu, kedokteran SNU, bu."

Arin memberi sorot mata penuh tekad ke arah bu guru. Dari pertemuan pertama konsultasi, keputusannya tetap sama.

"Oke. Bu guru bantu input nilai kamu biar bisa ikut ujian masuk bulan depan. Sekali lagi, kamu harus yakin bisa masuk kedokteran SNU."

Arin tersenyum tipis.

Sebelah tangannya mengepal, sementara yang lain sudah menyentuh pinggir meja milik bu guru, bersiap melancarkan aksinya. Rahangnya mengeras tertahan.

Daritadi saya jawabnya juga yakin bu!

Andai bu gurunya itu ga berbaik hati membantunya untuk input nilai, Arin beneran sobek-sobek semua kertas di meja bu guru.

Se-temperamen itu seorang Choi Arin.





🙈🙈🙈

After | Han Seungwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang