One Step to Next Arc/Satu Langkah Menuju Arc Selanjutnya (Chapter 25)

1K 185 92
                                    

Normal POV

Esoknya..

"Kau itu benar-benar membuatku khawatir. Bahkan darahmu dibaju ku masih belum bisa hilang lho.."

"Jadi kau lebih mengkhawatirkan bajumu ketimbang diriku?!"

"T-tentu saja aku mengkhawatirkan mu! Wajahmu begitu pucat saat itu.."

Shitsu seketika terbayang wajah [Y/N] yang begitu pucat.

"Bahkan aku bisa merasakan tangan mu begitu dingin.. Hampir sedingin es.."

"Ekhem! Aakh, sepertinya tenggorokan ku agak sakit, kenapa ya kira-kira.. Ekhem ekhem!" Kata Dazai.

Dazai bermaksud untuk menggoda [Y/N] dan Shitsu. Karena hanya sekali lihat saja, Dazai sudah tahu kalau perasaan Shitsu kepada [Y/N] persis seperti perasaan Kunikida kepada [Y/N].

"Ngoceh lagi ku lempar kau keluar jendela!!" Ancam [Y/N].

"Huuu, ampun ndoro." Kata si jisatsu maniac itu sambil menyatukan kedua telapak tangannya, meminta kepada [Y/N] untuk tidak melakukan itu.

"Ima made, arigatou. (Terima kasih, untuk segalanya.)" Ucap [Y/N] sambil memalingkan wajah nya, tak lupa semburat merah dipipi nya.

"Doumo (Masama)." Shitsu tersenyum tipis.

Titititit titititit

Sebuah bunyi jam, mata hazel [Y/N] menjelajah sekitar. Mencari asal suara, dan didapatinya Shitsu sedang mematikan suara dari jam tangan putih yang dipakai nya.

Loh, itu kan..

"Kau masih memakai jam itu? Itu kan jam lama yang aku berikan padamu 5 tahun lalu. Tidak mau di ganti?" Kata [Y/N].

"Kalau jam ini saja masih bagus, kenapa harus beli lagi? Ah iya, paper bag yang ada disebelah mu. Coba kau lihat isi nya." Kata Shitsu yang berdiri dari duduk nya.

Lalu tangan kanan [Y/N] bergerak. Mengambil paper bag abu-abu gelap dimeja dan meletakkan nya dipangkuan nya. Tangan nya mulai menelusuri isi tas tersebut. Dan matanya mendapati sesuatu.

"Muri.. (Gak mungkin..) Uwaaa, MURI MURI MURIII! (GAK MUNGKIN, GAK MUNGKIN, GAK MUNGKIIN!) K-kore waa.. (I-ini kan..) " Wajah [Y/N] mulai berubah histeris saat melihat sebuah benda yang sedang digenggam nya. Dan Shitsu pun tersenyum melihat ekspresi sahabat sebaya nya itu.

"I-ini kan buku novel edisi terbatas yang ditulis oleh penulis kesukaan ku! B-bagaimana kau bisa.." Kata [Y/N] agak gagap karena dirinya kini begitu dipenuhi oleh rasa senang yang begitu besar.

"Hmm.. Kalau soal itu.. Biasalaah, bantuan orang dalam." Shitsu pun memberikan kedipan matanya kepada [Y/N].

"Ooohh." [Y/N] tersenyum paham.

"Jaa, azasu! Ureshii yoo. (Kalau begitu, trims! Seneng banget deh.)"

"Nikmati buku mu, maniak novel-chan!" Kata Shitsu dengan wajah menyebalkan nya lalu berlalu pergi.

[Y/N] pun reflek mengubah wajah bahagia nya menjadi wajah kesal.

Teruslah tersenyum, [Y/N].

[Y/N] POV

Meski tadi aku agak kesal dengan wajah Shitsu yang begitu menyebalkan.. Tapi itu semua berubah dalam 5 detik. Aku kembali girang dengan buku yang didominasi oleh warna putih ditangan ku ini.

"Kalian dekat ya?"

"Lumayan, kami tinggal bersama selama kurang lebih 4 tahun. Aku mulai tinggal sendiri saat.. Sesuatu terjadi."

Isekai Replaces My World [Bungou Stray Dogs Fan Fiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang