Hasrat Membutakan Akal Sehat (Chapter 88)

226 28 19
                                    


[Y/N] POV

Maju, mundur, berjalan menyamping, sesekali loncat lalu salto santai. Aku mengevaluasi sedikit lalu menyesuaikan pergerakanku pada lapangan bundar ini. Kalau dalam dunia Idol atau pentas, gladi bersih.

"Tidakkah kau.. Latihan terlalu banyak?"

"Ah.. Aku kelepasan lagi ya."

Dazai tertawa pelan, "pft, terlalu bersemangat?"

"Terlalu gugup, bodoh. Aku bisa saja mati."

Dazai melambai-lambaikan tangan, "kocchi kocchi~ (sini sini~)."

Aku menurut dan datang padanya. Hanya kami berdua disini, berdua. Aku bisa saja berteriak, AKU MENYUKAIMU, tapi itu akan jadi momen yang sangat bodohーatau mungkin tidakーdan lalu Dazai akan menerimaku, setelah itu first date di Yamashita Park, dan.. DAN..!

"Haa.. hacuh!"

"... Dazai..?"

"Tidak apa, hanya bersin. Sepertinya ada orang yang membicarakanku."

'Peka sekali..'

Dazai berseru, "Sampai mana tadi? Hmm.. Ah! Tadi kau bilang, aku jadi teringat kalau dulu SD aku sering membagikan permen, dengan nada bicara yang sedih. Sepertinya kenangan yang tak ingin di ingat, bisa ceritakan padaku?"

Aku tersenyum, mengangkat Dai Kumo Ken dengan gaya diagonal, seolah aku akan merobek leher ku sendiri. Lantas akupun segera memasukkannya ke sarung pedang lantaran Dazai terlihat sekali tengah menungguku bercerita.

Namun mendadak cara bicaraku berubah sinis. Terkadang seperti ini, dan terkadang tidak. Aku tidak akan sesinis ini jika aku menceritakannya kepada orang seperti Yuera dan Shitsu yang mengenalku bertahun-tahun lamanya..

"Cuma penasaran atau simpati sungguhan?"

Dazai mengerjakan netranya, membentuk tanda tanya pada wajahnya yang polos di depanku.

"Ah.. Maaf," aku menundukkan kepala.

"Yah, tidak apa sihー"

"Yang bisa aku katakan hanyalah.. Hanyalah," aku melesat maju kedepan, menuju sebuah pohon besar disana. Lalu menarik kembali Dai Kumo Ken dari sarung pedangnya dan menghunuskan pedang menuju jantung pohon.

SRUAK!

"Yang bisa aku katakan hanyalah..



SEMOGA MEREKA MATI TERSEDAK!!"

Swutt..

Dai Kumo Ken menyusut menjadi seukuran belati, seakan energi dari pedang tersebut tersedot oleh pohon tersebut atau, menyusut karena ulahku. Kulakukan itu supaya aku tak perlu repot-repot mengambil kembali pedangku.

"Oya, kowai na (Ya ampun, menakutkan sekali)."

"Siapa?" tanya ku.

"Manusia. Manusia sangat jauh lebih menakutkan. Ambisi, kedengkian, kesombongan, kemarahan, hawa nafsu, kerakusan. Bahkan iblis pun takut."

"Manusia adalah iblis itu sendiri, Dazai."

Suara ini, bahkan aku masih belum melihat sang empu nya tapi sudah bergidik ngeri. Bayangannya terus naik, di barengi dengan bayangan lain. Sepertinya mereka pergi bersama-sama setelah mendapati kami berdua tidak ada di antara mereka.

"Sacchou." ucapku seraya membungkuk.

Satu-dua pasang mata mulai memperhatikan aku, dan setelah beberapa saat akupun kembali menegakkan badan dan berdiri tegak.

Isekai Replaces My World [Bungou Stray Dogs Fan Fiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang