[Y/N] dan Yuera {1} (Chapter 31)

780 142 33
                                    

[Y/N] POV

"Sahabat..?"

"Ya, seperti itulah. Hisashiburi da nee.. (Lama tak bertemu..) Yue-chan~ tidak disangka ya, kita bisa bertemu disini." Aku memberikan tatapan kepada Yue-chan. Dan tentu saja ia paham.

"Sore jaa, ayo kita kembali." Kata Dazai.

"Apa kalian akan.. Menyerahkan ku?" Kata Yue-chan agak ketakutan.

"Sebagai sahabat mu, aku tidak akan melakukannya." Aku tersenyum. Itu karena aku tahu apa yang harus aku lakukan. Jadi aku merogoh sesuatu dari kantung ku.

"Apa kau yakin, [Y/N]-chan?" Tanya Dazai.

"Ya, tentu saja. Karenaa.. Kalau ada ini tidak akan ada masalah. Yah, setidaknya begitulah." Aku menunjukkan gelang biru yang waktu itu aku pakai. Aku pun memasangkan nya ke tangan kiri Yue-chan.

"Aku tahu ini terlambat tapi.. Otanjoubi omedetou, Yue-chan! (Selamat ulang tahun, Yue-chan!)"

"Eh? Dou iu koto? (Apa maksud mu?)"

"Gelang itu.. Aku membuatnya dihari ulang tahun mu. Maaf karena baru bisa memberikan nya sekarang. Yaa habis nya aku tidak tahu cara memberikannya padamu! Ahahaha.." Aku tertawa canggung.

Maksudku, arghh.. Aku benar-benar tidak tahu. Terakhir kali aku bertemu dengannya adalah, 8 tahun yang lalu lho! Lalu setahun setelahnya aku terlempar ke dunia ini tanpa tahu cara untuk kembali.

"Dan didalam gelang itu ada kemampuan penetral Dazai. Jadi kemampuan mu tidak akan aktif selama kau menggunakan gelang itu." Jelas ku. Yue-chan menatap gelang itu lekat-lekat.

"Warna biru. Warna kesukaan ku. Tak kusangka kau masih mengingat nya."

"Mochiron~ Datte kimi wa, boku no shinyu dakara saa!" (Tentu saja~ Habisnya kamu itu sahabatku!) Aku mengatakan itu dengan bangga nya. Yah, tentu saja. Akhirnya, aku dan sahabat ku bertemu.

Memang, jika aku melihat Yue-chan, dia cukup banyak berubah. Dari rambutnya yang dulu panjang kini jadi lebih pendek. Dan aku tidak yakin dengan apa yang aku rasakan tapi.. Aura Yue-chan, campur aduk.

"Kau memanggil Yuera, menggunakan nama singkatan seperti itu?" Tanya Dazai padaku.

"Iya, dan Yue-chan memanggil ku [Na]-chan! Deshou nee (Iya kan), Yue-chan?"

( [Na]-chan itu singkatan dari [Name], contohnya nickname nya Thor, Shanara=Shacchan, atau, Riiru=Riicchan)

Yue-chan pun mengangguk pelan dan tersenyum tipis.

"Ah.. Begitu ya."

Tunggu.. Apa ini..? Dazai?? Aura nya begitu suram..

"Maa, ayo kita kembali!"

Nan nanda..?! (Apa-apaan..?!) Aura nya kembali hangat..

"Chotto matte (Tunggu dulu), Dazai. Bagaimana kalau mereka membawa Yue-chan secara paksa?"

Aku tentunya khawatir. Kalau benar-benar kejadian bisa berabe kan?

"Soal itu.. Siapa bilang kita akan lewat jalan yang biasa?"
.
.
"Jalan tikus heh?" Ujar Yue-chan.

Sepertinya ia mulai terbiasa dengan keadaan ini.

"Fufufufu." Dazai terkekeh pelan.

"Benar-benar, ternyata hobi ngebolang mu ada faedah nya ya?" Kataku.

"Nyeeh, aku hanya mencari tempat untuk bunuh diri saja."

"Kalau mau bunuh diri dihutan, di Aokigahara saja..!"

"Aah, tidak tidak, suasana nya terlalu suram. Aku ingin suasana yang ceriaa!~"

"Mana ada bunuh diri yang seperti itu! Otak mu benar-benar sudah rusak." Keluh Yue-chan. Wahh waah, rasanya begitu nostalgia saat melihat Yue-chan jadi marah seperti itu.

"Ssstt, diamlah. Nanti ketahuan lho..!" Kata Dazai yang memberikan arahan untuk diam dengan jari telunjuk nya.

"Iyaa iyaa, terserah."

Mattaku, kimitachii.. (Ah dasar, kalian inii..)
.
.

Author POV

Begitu kalian keluar dari hutan kalian langsung bergegas menuju stasiun tanpa memberitahu militer yang berjaga disana. Tentu saja, begitu mereka tahu kalian "menghilang", mereka akan mengadukan hilangnya kalian kepada Sacchou. Meski begitu, itu akan membuatmu lebih mudah menjelaskan semuanya.

Pukul: 22:59

Kini kalian sudah berada didalam kereta. Dan kereta juga sudah mulai berjalan. Kamu dan Yuera duduk bersebelahan, dan Dazai duduk berhadapan dengan kalian.

"Omong-omong.. Memang nya boleh kita kabur seperti ini?" Yuera membuka suara.

"Kabur? Oh tidaakk, kita tidak kabur. Kita hanya membawamu diam-diam sajaa." Kata mu dengan nada agak bercanda.

"Yup yup, [Y/N]-chan benaar~"

"Eee.. T-tapi itu kan sama saja.."

"Beda!" Ucap mu dan Dazai serentak. Sontak, wajah Yuera berubah menjadi wajah iseng.

Lalu ia membisikkan..

"Udah ditembak ya?"

Seketika saja, wajah mu memerah.

"E-e-enggaakk.. Belum sih.."

"Maa ii (Yawodah lah), nanti ceritain sisanya, ya?" Yuera memberikan kedipan matanya.

"S-serah ah..!" Katamu dengan agak malu. Yuera pun terkekeh geli melihat tingkah mu.

Sementara Dazai, hanya memperhatikan kalian.. Tapi begitu lekatnya :))

Menyadari sedang diperhatikan, Yuera bertanya.

"Kau kenapa heh memperhatikan kami terus? Tertarik?" Yuera memberikan penekanan pada diakhir.

"Heee.. Tidak kokk, tidaak.. Aku hanya penasaran dengan persahabatan kalian. Begitu akrab nya.."

Kamu yang tadinya hanya memperhatikan pemandangan luar melalui jendela kereta pun memperhatikan Dazai.

Ah.. Begitu. Sekarang aku paham.

"Bayangan dimata mu, siapa dia?"

"Heh?"

"Kau teringat sesuatu kan? Ah, tidak, tapi lebih tepatnya.. Seseorang?" Katamu. Dazai menghela napas panjang.

"Ya, kau benar. Kalian begitu akrab, jadi aku teringat seseorang."

"Ooh.. Naruhodo nee (Begitu yaa)." Yuera memegang dagunya dan ber-oh-ria.

Jarang-jarang.. Dazai ngasih tahu masa lalu nya. Yah, meski secara gak langsung sih tapi.. Toh, tetep keliatan buat diriku ama Yue-chan.





























Chapter depan Thor bakal ngutamain dialog. Karena ada satu dua hal yang diceritakan antara reader ama Yuera. Baik masa lalu mereka, sampai unek2 nya :"D yah, mereka curhat sebagai sesama bestie UwU~

Mata nee~ :33

Isekai Replaces My World [Bungou Stray Dogs Fan Fiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang