??? POV~Flashback on~
Di sebuah sekolah pada siang hari..
"Wah~ kenapa di sekolah ada monyet ya? Bukannya monyet itu hanya ada di kebun binatang~?""PFFFTT!!"
Gadis kecil dengan gaya rambut ponytail yang sedang melaksanakan jadwal piketnya tersebut melangkah mantap seraya membawa botol minumnya yang sudah kosong setelah ia meletakkan sapu di belakang pintu.
Ia melangkah maju dengan wajahnya yang mendongak ke atas, meskipun ia merasa gentar, gugup, dan takut, ia tetap memberanikan dirinya yang polos dan lemah. Dirinya terinjak-injak melalui kata-kata, ia pun balik membalasnya.
"Berhenti mengangguku, dan cepat piket! Membersihkan papan tulis saja tidak cukup! Bersihkan deret bangku yang kau tempati, Kozumi!"
"Toh, ada kau, ada Rachel, Lidya, dan Erik. Kalian sudah cukup membersihkan satu kelas."
"KOZUMI, KAU BENAR-BENAR BEDEBAH!! SAMPAH MASYARAKAT!"
"HEH, PRIMATA! Lu ngacalah!! Bahkan kulit lu lebih gelap dari arang, tahu!"
Ia sangat cukup bersabar, tahun-tahun kematian di telannya mentah-mentah. Menyakitkan sekali.
.
.Setiap harinya bertambah parah, gadis ini tak yakin jika ia bisa melewatkan hidupnya dengan senyuman. Senyum yang semakin luntur oleh air mata pilu, betapa tahun-tahun yang buruk ini akan sangat membentuk karakternya.
Hatinya kokoh dan rapuh, ketiadaannya suka cita sejati membuatnya rapuh, sementara alasan kekokohan hatinya hanyalah nyawanya. Sekali terpikirkan untuk mengakhiri diri, namun Tuhan melarang keras untuk membunuh. Meskipun itu nyawamu sendiri.
"[Y/N].."
"Ya?"
"Aku dan Lidya kesusahan untuk menjawab angka-angka romawi 45 ke atas, bisa lihat punyamu?"
"Ooh, kalau itu Rachel dan Lidya, tidak apa! Ini, tapi cepat ya?"
Sret!
"Tapi, kalau salah bagaimana?"
Kenapa kau begitu polos, wahai malaikat mungil tanpa sayap? Tidakkah kau berfikir, mereka tak lebih hanya iblis berkulit malaikat. Tak ada kata balas budi dalam hati mereka, melainkan hanya dirinya sendiri.
Yah, sebentar lagi gadis ini akan belajar. Dan jangan khawatir, ia belajar dengan cepat. Situasi macam ini, kenangan macam ini akan berbekas selamanya di dalam kalbu nya.
Lihat, bahkan kedua anak iblis ini tidak menjawab, hanya memikirkan diri sendiri. Tak mengerti pengorbanan.
Tak lama kemudian, waktunya untuk menilai latihan soal. Guru berdiri di depan papan tulis putih, aroma spidol papan begitu nyentrik memiliki tempat sendiri di hati para maniak alat tulis; [Y/N] contohnya.
Satu soal bernilai 1,5 poin, lalu itu dikalikan dengan jawaban yang benar dan lalu ditambah dengan 10 poin.
______________________________________(Jumlah yang benar) × 1,5 =
(Hasil) + 10 = [NILAI]
Tolong di koreksi sendiri dengan jujur♡
______________________________________[Y/N] yang duduk sendirianーimbas dari jumlah murid yang ganjilーmenghitung dengan begitu serius. Ia berharap banyak pada nilainya karena sempat meremehkan latihan soal angka romawi tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai Replaces My World [Bungou Stray Dogs Fan Fiction]
Fanfic◇ DISCONTINUE ー Wait for remake ver ♡ HIGH RANK: 1# bungoustraydogs - #bsd - #portmafia "Dunia memang tak selamanya menyesakkan, tapi.." Dengan lirihnya [Y/N] mengharapkan keajaiban terjadi, hingga keesokannya dunia baru menyambut dirinya. Hidup di...