Buah adalah aku, pohon adalah kronologis nya (Chapter 85)

189 34 9
                                    


Normal POV

[Na]-chan mengenali nya? Apa karena itu, tadi ia sempat terdiam..?

Yuera melirik pada [Y/N], ia menduga jika [Y/N] mengenal baik pemuda bertubuh atletis yang ada dihadapan mereka.

"Sekarang, jika kau tidak keberatan," [Y/N] mengambil selembar seng lawas yang sudah agak berkarat disalah satu sisi nya, [Y/N] dengan mudah memanipulasi seng tersebut menjadi gumpalan-gumpalan lalu terbentuklah sebuah borgol.

"Berdiri," suara [Y/N] menegang, ia super serius.

"Kalau aku tidak mau?" Rupanya Murazawa masih ingin mencari gara-gara.

"Berdiri, bodoh!" Yuera menyentak.

Akhirnya Murazawa bangkit, ia mengulurkan tangannya yang lalu diterima [Y/N] dengan lemah lembut dan penuh pengertian. [Y/N] mengarahkan tangan Murazawa kebelakang tubuhnya, sementara Yuera mengambil masker Murazawa yang lalu ia gunakan untuk menutupi mata Murazawa, sebagai antisipasi.

Murazawa hanya tersenyum, sepertinya ketegangan tadi hanyalah sekedar mainan buatnya.

"Wah, aku terkesan. Dan jadi teringat akan cerita yang dulu diceritakan ibuku."

[Y/N] menanggapi apa adanya, "cerita apa?"

"Cerita tentang seorang gadis, yang 7 tahun lalu telah lari dari tanggung jawab nya, sampai sekarang."

Krek

Jeritan borgol terakhir yang terdengar mengundang keheningan dingin, bahkan deru angin yang dingin tak cukup untuk memecah nya.

Detak jantung mereka menggebu, hanya saja Yuera masih agak tenang. Tentu saja, sebelum ia datang ke dunia itu ia sudah diberikan beberapa informasi oleh Aoka, bahwa [Y/N] memiliki keluarga angkat. Dan ayah angkat [Y/N] memiliki banyak kolega, yang rata-rata bukan orang sembarangan.

Maka tak heran jika ada orang yang Yuera tidak ketahui telah menelan remahan kecil yang mengandung informasi dari masa lalu [Y/N], contohnya saja Murazawa.

Akahana adalah salah satu kolega yang dikenal akrab dengan Ohari.

"Dahulu, seorang gadis yang penuh harapan merencanakan untuk pergi dari rumah. Tekanan sekolah dan lingkungan keluarga membuat emosinya tak karuan, keputusan pendek tersebut sudah ia putuskan sejak menginjak kelas 5 SD, sudah di rencanakan matang-matang berupa menabung untuk modal kabur dan menimbang-nimbang keputusan lainnya..," [Y/N] memunggungi Murazawa, sementara Murazawa masih terus bercerita dalam keadaan matanya yang tertutup.

"Hingga saat memasuki tahun-tahun pertengahan SMP, gadis tersebut mulai melancarkan aksi nya. Di pagi hari ketika ia berangkat sekolah, ia tak pernah kembali lagi kerumah nya sampai 7 tahun kemudian.. Gadis itu berdiri dihadapan ku, meninggalkan tanggung jawab nya sebagai orang anak dan kakakー"

Sring!! Grepp

Jigoku Ningyou [Y/N] bertambah semakin banyak, Yuera terpaksa mengambil gerakan dengan menahan beberapa Jigoku Ningyou yang hendak menyerang Murazawa.

"[Y/N]-?!"

Netranya menggelap, lebih gelap dari kesepiannya Sang Kesunyian. Kepalanya menoleh ke arah kiri dengan kaku, lalu menunduk, isyarat kebencian yang menguap ke otak membuat zat kebahagiaan tunduk sesaat.

Perihnya hati tak tertahankan, raungan dari pribadinya yang sebenarnya memekakkan telinga ketika bermimpi. Mimpi buruk menjadi kenyataan.

Matanya [Na]-chan berubah menjadi hitam..?! Tapi, bukankah matanya itu warna coklat?

"Doke (Minggir)," [Y/N] mendekat, langkah kaki nya mengukir satu lagi kisah ditanah yang mereka pijak.

Yuera melirik kesana kemari, sejenak ia melirik ke arah Murazawa. Jika ia mengaktifkan mode menembusnya, maka itu adalah kesempatan bagi [Y/N] untuk menghajar pemuda dibelakangnya sampai setengah mati.

Terlebih, Yuera mulai menyadari adanya relasi antara kedua marga yang [Y/N] dan Murazawa kenal akrab. Jika [Y/N] melukai Murazawa, tentu pihak keluarga Murazawa tidak akan tinggal diam dan akan terjadi perselisihan skala sedang yang dapat sangat menghambat. Menggunakan alibi macam apapun bisa ditolak mentah-mentah.

Sring..

Tes.. Tes tes

Mendadak telapak tangan Yuera berdarah akan perbuatan Jigoku Ningyou, m-masa aku harus berubah menjadi itu sih? Tapi saat ini aku benar-benar tidak mau, karena peristiwa saat aku pertama kali berubah menjadi kitsune itu bahkan sampai terbawa mimpi..!!

Yuera mengerahkan tenaganya untuk mendorong gerombolan Jigoku Ningyou mundur, yang disaat bersamaan [Y/N] muncul dengan Dai Kumo Ken yang mengarah lurus ke kiri telinga Yuera; menuju leher Murazawa.

"Tutup mulutmu, DASAR BOCAH LABIL!!"

Yuera segera menunduk untuk menghindari serangan sekaligus mengapit lengan [Y/N] yang kemudian [Y/N] terlempar namun masih bisa di jangkau oleh Jigoku Ningyou yang melindunginya.

"Jangan menghalangi!"

"Tidak akan! Tugas kita hanya untuk menangkapnya!!"

Gertakan gigi menjadi titik acuan dalam kemarahan yang tak terkendali, "kenapa.. KENAPA KALIAN SELALU MELINDUNGI ORANG-ORANG YANG JELAS BERSALAH?!! KALIAN TIDAK TAHU APAPUN, DAN KALIAN TIDAK AKAN MENGERTI! SETIDAKNYA BIARKAN KAMI MELAKUKAN APA YANG HARUS DI LAKUKAN!!!"

Yuera mengernyitkan dahi, ekor kitsune muncul dari balik tubuhnya lalu menggerayangi tubuhnya. Sosok Inari yang di agung-agungkan kini turun ke bumi untuk melaksanakan perintah Tuhan. Sebagai utusan-Nya, ia dapat melakukan apa pun dan perbuatan apa pun itu yang tidak akan sekali pun ia bantah.

"Jangan memaksaku melakukanー"

"Ah.. Melakukan apa? Membunuhku~?"

Tes tes

Netra Yuera terfokus akan tetesan cairan kental dan hangat menjadi tamu tak di undang yang sangat di tolak keberadaannya. Cairan itu keluar dari lubang hidung [Y/N], ia melihat celah.

'Jigoku Ningyou sebanyak ini, belum lagi yang menemani para polisi.. [Na]-chan butuh energi ekstra untuk membagi fokus dengan boneka-bonekanya yang lebih dari satu..!'

[Y/N] mengusap cairan yang terus menetes itu, jarinya yang sedikit terlumuri cairan merah dan lengket itu ia lihat sejenak. Pandangannya tak terjelaskan, mungkin di dalam dirinya ia sedang menasihati dirinya sendiri.

"Tubuhmu benar-benar lemah!"


Deg deg.. Deg deg..

Setiap jantung [Y/N] berdetak, tubuhnya mulai melemah dan mati rasa. Raganya layu tanpa tenaga, hampa. Rubuh, tumbang, tak bersisa sehingga tubuhnya di sambut oleh permukaan tanah.

Swuutt.. Klotak! Klotak!

Boneka logam tanpa jiwa tumbang bersamaan dengan sang tuannya, tak peduli mereka ada di mana mereka akan mengikuti langkah tuannya menuju kehampaan dan peristirahatan.

"[Na]-chan?!"

[Y/N] tersiksa melalui batin, lingkaran kebencian hanya akan menciptakan rasa sakit. Api abadi yang menciptakan asap pekat adalah biang keladinya. Kozumi hanyalah benalu tanpa otak dan kaki.
































Haaoo! Maaf ya karena jadi jarang update..

Pusing bet nih asjsjsjsj💆🏻

Tapi jangan khawatir, nanti di setiap Chapter nya diusahakan bakal di panjangin secara bertahap kok~!

Kritik dan saran dipersilahkan, karena saat ini Shacchan bener2 lagi butuh itu..

Sore ja minna, mata nee~!

Isekai Replaces My World [Bungou Stray Dogs Fan Fiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang