Risaki-san adalah.. (Chapter 65)

315 67 28
                                    


Normal POV

9 menit sebelum lagu pertama..


Para penonton yang tadi mengantri di pintu masuk, sebagian besar sudah masuk kedalam stadion. Tinggal sebentar lagi sebelum lagu pertama.

"Dazai-san masih belum datang.." Ujar Atsushi khawatir menatap pintu.

"Lupakan saja si bodoh itu. Paling dia sedang berusaha bunuh diri lagi atau menggodai wanita mengingat ada banyak orang disini."

"S-sou desu ne.. (B-benar juga ya..) Biasanya Kunikida-san akan langsung mencari nya, atau meminta ku mencari Dazai-san sih.."

Setelahnya Kunikida tidak lagi menanggapi, ia terus termenung bertopeng dagu pada sandaran kursi. Terus menatap ke arah panggung.

Tentu yang lain menyadari nya. Namun mereka memilih untuk diam.

"Kunikida." Panggil sang pemimpin.

"Ha'i?" Kunikida menanggapi dengan cepat.

"Apa yang kau lakukan itu sudah benar. Tapi kalau kau seperti ini terus, kau hanya akan membuat yang lainnya khawatir."

"Yang lain..?" Kunikida memperhatikan satu persatu rekan-rekan nya yang khawatir.

"Tarik napas dalam-dalam, jernihkan pikiran mu. Coba lakukan itu seperti yang kita lakukan dulu."

Kunikida langsung melakukan apa yang dipinta Fukuzawa. "Maaf."
.
.

Di backstage..


"Persiapkan semuanya dengan baik! Jika ada sesuatu, katakan padaku." Titah Risaki. Sedangkan sang bintang hanya duduk termenung.

"Riiru-chan, dousta? (Ada apa?) Apa kaki mu masih sakit?"

"T-tidak kok! Tidak apa-apa.." [Y/N] menundukkan kepalanya.

Risaki mengusap-usap pucuk kepala [Y/N], lalu mensejajarkan tinggi nya dengan [Y/N].

"R-Risaki -san.."

"Tarik napass, tahan sebentar, lalu buang~" Ujar Risaki memberi instruksi, [Y/N] tersenyum tipis dan melakukan apa yang Risaki katakan.

"Sekali lagii~" Risaki pun mengikuti.

"Sudah lebih tenang?"

"S-sedikit." Risaki langsung mendekap [Y/N] didalam pelukan nya. Mengelus-elus lembut punggung [Y/N], dan bahkan sesekali menepuk pelan, "Yosh yosh~"

"Risaki-san! Coba kemari sebentar!!"

"Oh, okay! Aku akan kesana sebentar." Risaki langsung menghampiri kru yang memanggil nya.

"Nee, chotto ii? (Bisa minta waktu nya?)" Yuera menghampiri.

"Y-Yuera.. Um, boleh saja."

"Bagi mu, Risaki-san itu siapa mu."

"Risaki-san..? S-soal itu ya.." [Y/N] menjeda sejenak, "Dia lebih dari sekedar manajer ku. Risaki-san adalah ibuku, kakakku, temanku, dan guruku.

Dari nya aku bisa mendapatkan kasih sayang seorang ibu, ketulusan seorang kakak, keakraban seorang teman, dan juga.. Aku belajar banyak hal dari nya layaknya dia adalah seorang guru. Terlebih," [Y/N] menutup sebelah wajahnya dengan telapak tangannya yang dibukanya lebar-lebar.

[Y/N] agak berbisik, "Semua teknik bela diri yang aku kuasai, itu semua dia yang ajari."

"Kalau begitu dia pasti berharga bagi mu." Kata Yuera yang beralih duduk disebelah [Y/N].

Isekai Replaces My World [Bungou Stray Dogs Fan Fiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang