Apologize (Chapter 47)

436 91 34
                                    


[y/f/c] = Your favorite colour

Normal POV

Kaki jenjang Yuera terus melangkah naik melewati satu per satu anak tangga. Hingga ia sudah sampai di lorong lantai 2 rumah. Korden yang digunakan untuk menutup pintu balkon diterpa lembut oleh angin.

Yuera melangkah, mendekati kamar [Y/N] yang terlihat jika pintu nya agak terbuka. Memberikan sedikit celah untuk mengintip.

Lalu Yuera mendengar suara benda yang diseret. Lantas ia segera menghampiri suara tersebut yang ternyata berasal dari kamar [Y/N]. Ia mengintip..

"Hahhh.. Kaki ku jadi begitu lemas nya.. Ah, sudah nyala."

Rupanya [Y/N] sedang menyeret kursi nya yang tadi digunakan oleh Shitsu untuk duduk. Ia pun duduk, menghadap ke laptop nya yang berwarna [y/f/c].

"Bagaimana caranya ya.. Ah, iya. Tekan ini, lalu ini, dan ubah ke voice. Bahasa.. Indonesia saja deh." Jari lentik [Y/N] memainkan mouse yang ada ditangan kanan nya.

"Nah! Dan sekarang,

Dia.. Sedang apa sih?

Batin Yuera yang kemudian telinga nya berubah menjadi telinga rubah.

" 1 September 20XX

Tadi siang, aku hampir saja pingsan karena mendadak demam. Yah, itu juga karena aku hujan-hujanan seenak jidat sih. Dan saat aku hampir pingsan.. GWAAAAAA!!! D-Dazai.. Dia, menangkap ku sebelum aku terjatuh menghantam lantai!! B-bahkan dia.. Saat dia menggendong ku ke ruangan Yosano-sensei.. Dia, memegang, tanganku. AKU TIDAK AKAN CUCI TANGAN! Aaaaahh, jantungku jadi berdebar-debar.."

Apa-apaan.. Mendadak jadi heboh.

Batin Yuera sambil berdrop sweat ria.

"Tapi," Nada bicara [Y/N] jadi berubah total. Kembali tenang dan terasa dingin.

"Ada satu hal yang mengganggu ku. Soal Yuera, dan Aoka. Aku masih bingung tentang hal itu. Aku tidak hanya bingung saja, tapi.. Kecewa? Ah, tidak. Terlalu banyak gejolak perasaan yang muncul menusuk dadaku. Bahkan sampai detik ini pun.." [Y/N] mengepalkan tangannya, dan bergerak menuju dadanya.

".. Kalau dibilang marah, apa iya? Ah, tentu saja iya. Tapi perasaan yang campur aduk ini.. Membuat ku tidak bisa berpikir jernih. Dan bagaimana pun, Yue-chan itu tetap sahabatku. Aku tau, aku ini agak munafik, tapi ya mau bagaimana lagi.. Niat Yue-chan itu sebenarnya baik, hanya saja caranya yang salah. Yah, sepertinya hanya itu saja. Akhiri catatan." [Y/N] menundukkan kepalanya dimeja. Membuat punggung nya membungkuk, ia juga menghela napas panjang.

"Kau tahu tidak, ada sebuah mitos yang mengatakan kalau kau menguping nanti telinga mu akan jadi lebar, Yue-chan?"

(Ada gak sih mitos kek gitu? Ngawur aku tuh:v)

"Memang nya ada yang seperti itu??" Yuera muncul menembus pintu.

"Mitos. Paham?" Ujar [Y/N] yang melirik Yuera dari ekor mata nya.

Dan setelahnya, keheningan melanda. [Y/N] terus saja memandang bulan purnama biru dilangit. Dan Yuera tidak tahu harus berkata apa.

"Naa, [Na]-chan."

"Hm?"

"Maaf."

"Untuk apa?"

Kembali, hening melanda pembicaraan yang terkesan canggung itu. Yuera kembali membuka suara, "Untuk segalanya, termasuk.. Untuk yang kemarin."

"Kalau tidak ku maafkan, kau akan apa?"

"Aku akan membuat mu memaafkan ku bagaimana pun caranya."

Isekai Replaces My World [Bungou Stray Dogs Fan Fiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang