Risaki & Mori (Chapter 72)

286 50 78
                                    


Normal POV

(Note : Chapter ini ada buat ending masa lalu Risaki yang sangat sangat tydack srek, tolong maapkan Shacchan yang amatiran ini T_T)

Tap tap tap

Langkah kaki yang lumayan menggebu, mengingat mereka berada disebuah tempat sepi一 gudang yang terbengkalai dipelabuhan. 2 orang yang nampak sudah dewasa, dan satu anak kecil berpakaian merah dan berambut pirang panjang mendatangi orang dewasa lainnya.

"Kau sudah puas sekarang..?!" Orang dewasa tersebut一 seorang wanita, mengepalkan tangannya kuat-kuat.

"Kau boleh keluar dari Port Mafia. Dan aku tidak akan mencampuri一"

"KAU BERBOHONG PADAKU!!"

Sang pria dengan surai hitam gelap dan manik violet yang tajam itu memejamkan mata sejenak, "Aku tidak berbohong, aku hanya tidak memberitahukan mu kebenaran yang sebenarnya."

"Kau selama ini sudah tahu kalau Tomoe lah mata-matanya.. KENAPA KAU MEMBERIKU SYARAT SESULIT INI?!!"

"Logika, Risaki-kun. Logika. Kau sendiri sudah tahu kalau aku adalah orang yang sangat mengutamakan logika, apa pun yang terjadi. Aku tidak peduli dengan perasaan dan emosi."

"Tapi一"

"Sudah selesai, Risaki. Kau bebas sebebas-bebas nya. Aku tidak akan mengganggu mu lagi. Maa, meski aku akan sedikit berakting demi menjaga kejadian rahasia ini."

"Kenapa harus aku yang mengurus Tomoe dan masalah lainnya..?!! Kenapa tidak yang lain saja?! Kau punya tangan kanan kebanggaan mu itu kan!! KENAPA TIDAK MENGANDALKAN DIA SAJA??! AKU JUGA SEORANG WANITA一"

Slash!

Sebuah pisau bedah melayang dan hanya menggores pipi kanan Risaki. Aak dalam hingga perlahan darah segar mengalir dan menetes ditarik oleh hukum gravitasi.

Lalu Mori berkata dengan tidak ada nya rasa bersalah sedikit pun didalam hatinya, "Aku hanya memanfaatkan apa yang aku ketahui dan apa yang sedang terjadi. Kau sendiri yang bilang kan ingin keluar dari Port Mafia dengan izin dariku. Aku hanya memberikan syarat saja. Apa susah nya?" Mori

"Bisa-bisa nya aku mengajukan diri menjadi murid mu.." Risaki kembali mengepalkan tangannya dengan lebih kuat, "Bisa-bisanya..?!"

"Kau sudah berusaha dengan keras, nikmati kebebasan mu." Mori membalikkan tubuhnya, tak lagi menghadap Risaki dan perlahan berjalan menjauh.

"Matte! (Tunggu!)"

Lantas Mori berhenti dengan sedikit menolehkan kepalanya, tanda jika ia menunggu Risaki.

"Kenapa kau menerima ku menjadi murid mu dengan mudahnya..? Kau bahkan tidak menolakku sama sekali."

Wusshh..

Angin laut menerpa daratan. Menerbangkan mereka yang bermassa ringan menuju tanah yang entah dimana. Anak rambut Mori dan Elise; yang masih setia dan selalu berada disamping Mori pun ikut menari indah.

"Ah, kalau soal itu, aku bingung juga. Tapi kemungkinan karena matamu yang saat itu.. Memancarkan sesuatu yang membuat ku tertarik."

"Memancarkan.., Apa?"




"Amarah dan keinginan untuk hidup."

.
.

Dan kini, kembali ke masa sekarang..

Isekai Replaces My World [Bungou Stray Dogs Fan Fiction] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang