Terbit di Doveline Publisher
===============================
"Sayang. Pokok nya sampe tua. Aku mau nya makan di suapin. Mandi di mandiin sama Kamu," pinta Enzo Julian, setengah merajuk.
"Astaga, di amputasi aja ya tangan nya. Gak guna juga, 'kan?" C...
"Tidak saling Mencari tapi saling Merindukan, tidak saling mengabari tapi saling Mendoakan."
°°°
Setiap hari Camilla bangun jam 4 pagi, saat membuka mata hal paling pertama di lakukan, seluruh umat manusia yang masih bernafas di dunia adalah memeriksa ponselnya.
Ada notifikasi pesan masuk di ponsel dan Camilla membukanya.
Al Ghazali : Jam 6 pagi, gue tunggu di cafe kepunyaan lo.
Camilla Eshal : Cafe punya gue?
Al Ghazali : Itu Cafe yang di depan sekolah bukannya punya lo?
Camilla Eshal : Itu Cafe Camelia, gue Camilla, beda atuh duah tigah.
Al Ghazali : Oh beda ya, hehe... Aamiin kek.
Camilla Eshal : Aamiin Allahumma Aamiin. Baydeway. Pagi banget sih, mau nyapu jalan raya.
Al Ghazali : Bukan, mau ke salon dulu masang sanggul.
Camilla Eshal : Hahaha.
Al Ghazali : Mau belajar lagi sebelum olimpiade.
Camilla Eshal : Okeh, siap.
°°°
Jam 6 kurang 5 menit, Camilla sudah tiba di cafe Camelia, yang berada tepat di sebrang sekolahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sambil menunggu Al Ghazali datang, Camelia memesan susu coklat hangat untuk dirinya dan Al, tidak lupa mineral water pun di pesan juga oleh Camilla, cafe Camelia memang salah satu cafe yang sering di singgahi anak SMA Oxford, untuk sarapan ataupun sekedar ngopi dan ngobrol cantik.
Jam 6 tepat, Al Ghazali pun datang mengendarai motor Suzuki AEM Carbon Fiber Hayabusa.
Tanpa basa basi Al langsung menduduki kursi kosong di sebelah Camilla.
"Assalamu'alaikum Ukhti," Al menatap Camilla tanpa berkedip, gadis di hadapannya ini, terlihat begitu menawan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
