Terbit di Doveline Publisher
===============================
"Sayang. Pokok nya sampe tua. Aku mau nya makan di suapin. Mandi di mandiin sama Kamu," pinta Enzo Julian, setengah merajuk.
"Astaga, di amputasi aja ya tangan nya. Gak guna juga, 'kan?" C...
Bacanya pelan-pelan ya... sambil dengerin lagunya ya, biar dapet feelnya.
Love readers 😘
Dunia hari ini...begitu tak berarti Tak berjalan cepat seolah tak peduli Lambat laun ku bertahan dengan hari ini Hari yang tak akan pernah berakhir
Semua telah berubah sejalan dengan waktu Setiap detik berharga bagiku Waktu pun ingin kuubah, kembali tertawa Aku hanya bisa menangis, aku tak bisa
Maafkanlah diriku atas semua kesalahan Yang kuperbuat selama ini kepada dirimu Dan ku berjanji akan melepasmu dengan senyuman Yang akan kau ingat dan kau kenang sampai mati Selamanya
Semua telah berubah Sejalan dengan waktu Setiap detik berharga bagiku Waktu pun ingin kuubah ' Tuk kembali tertawa Aku hanya bisa menangis, aku tak bisa
Lupakanlah semua kenangan ini Hancurkanlah semua mimpi-mimpi Jangan pernah kembali Dan takkan pernah kembali Dan janganlah kau pernah berikan aku satu harapan Dan karena ku ingin pergi, hilang dan lupakan
Selamanya, selamanya.
°°°
Hal yang paling Enzo tidak sukai adalah mencari orang di dalam rumahnya, karena rumah Enzo sangatlah luas, itu membuat Enzo kesulitan mencari dimana gerangan Kin Dhananjaya berada.
Setelah mencari hampir di semua ruangan, akhirnya Enzo menemukan Kin sedang berada di mini bar milik keluarga, sambil menikmati segelas kecil tequila.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat melihat Kin, ingin rasanya Enzo melayangkan tinjunya ke wajah Kin, namun itu urung di lakukannya, mengingat semua hal yang sudah terlewat di belakang, akan lebih baik di jadikan pengalaman dan pelajaran yang berharga.
"Susah juga ternyata nyari anak haram kayak Lo, ternyata Lo ngumpetnya di sini," Enzo menarik kursi di sebelah Kin Dhananjaya.
"Ngapah sih anak pungut, tumben nyari-nyari gue," jawab Kin sambil menenggak minumannya hingga habis.
"Kasian gue sama Lo! udah anak haram! minumannya haram juga, ck! ck!" Enzo menggeleng-geleng melihat wajah Kin yang sedikit memerah karena terpengaruh kadar alkohol yang tinggi dari tequila yang di minumnya.
"Kenapa sih Lo Anjing! Liat gue minum aja ribet banget. Gimana ngeliat gue lagi nganu kali, histeris kali lu! kayak cewek jejeritan liat boyband," Kin merasa kesal dengan Enzo yang tiba-tiba datang dan mengganggu.