Part 10 : Mood Booster

634 94 15
                                    

"Sahabat adalah mereka yang tetap ada, walau seluruh dunia berkata Kau tak lagi berharga."


°°°

Camilla berjalan mendekati kamar mewah milik Enzo, biasanya Enzo belum tidur dan masih bermain games di ponselnya.

Setelah beberapa kali mengetuk, Camilla memutar handle pintu dan membukanya.

Benar saja, Enzo sedang berada di balkon lantai 2, sambil memandangi layar ponselnya yang sedang menyala.

"Enzo," Camilla berjalan perlahan menghampiri Enzo.

"Hmm," Enzo masih sibuk dengan jarinya yang menari di atas layar ponselnya.

"Lo belum tidur?" Perlahan Camilla berusaha mendekatkan diri, dan duduk di kursi yang kosong.

"Gak usah basa basi, kenapa!"

"Nih, gue bawain lemon tea hangat," Camilla melirik ke arah Enzo, ada perasaan sedikit takut, karena kalau mood Enzo lagi gak bagus, bisa tiba-tiba marah, tiba-tiba baik, semua serba tiba-tiba.

"Mau nyogok! Percuma gak akan mempan!" Sahut Enzo, matanya tetap tertuju pada ponsel yang di pegangnya.

"Ya udah, gue minum nih lemon teanya," Camilla berpura-pura mendekatkan bibirnya pada pinggir gelas.

"Serah!" ketus Enzo.

"Lo masih marah ya?"

"Gak!"

"Hmm, kalau yang ini gimana?" Camilla mengeluarkan bungkusan makanan, berbalut kantong plastik bening, "gue bawain tahu gejrot kesukaan lo," Camilla memamerkan tahu gejrot, hasil buruannya di depan Enzo.

Enzo melirik sesaat, dengan wajah penuh ketertarikan, "lo dapet dari mana tahu gejrot malem-malem gini?"

"Ada deh, Mau gak?" Camilla mengulurkan jari kelingkingnya, "tapi baikan dulu."

"Deal!" Enzo langsung menyambar tahu gejrot kesukaannya dan tersenyum senang.

Persahabatan Kami memang receh, cukup di umpan dengan tahu gejrot, Enzo langsung luluh, Camilla berusaha menahan diri, dari rasa ingin tertawa.

Tidak ada yang Camilla tidak ketahui tentang Enzo, karena sudah sedari kecil mereka berdua selalu bersama-sama, melewati masa kanak-kanak berdua.

"Nah gitu dong senyum, marah mulu, emang salah gue apaan dah?"

"Salah lo tuh, Banyak." Ucap Enzo sambil mulutnya sibuk mengunyah tahu gejrot dan menghabiskannya tanpa sisa.

"Apaan aja?" Camilla menggaruk pelipisnya.

"Ada deh," Enzo mengangkat gelas yang berisi lemon tea hangat.

"Ish. Gak jelas lo mah, lo tuh sadar gak? Sikap lo tuh lucu, kenapa juga harus marah, lo tuh kayak orang lagi cemburu."

"Uhuk,..." Enzo yang sedang minum, sampai terbatuk mendengar ucapan Camilla.

"Pede banget sih lo!"

"Ya terus apa dong? Ngapain coba lo marah."

"Ya karena gue__" Enzo berhenti meneruskan kalimatnya, dan sesaat menatap wajah Camilla.

"Karena gue__" Camilla mengulangi ucapan Enzo, sambil memiringkan wajahnya karena ingin melihat wajah Enzo.

"Karena gue, iseng aja," Enzo pun tertawa-tawa senang.

"Hah! Gila lo ya! Gak jelas banget sih," Camilla merasa heran dengan apa yang barusan di ucapkan Enzo.

EnzoCamilla (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang