"Pintaku dalam doa,
semoga nanti celana dalamku dan behamu, bisa saling menyapa dalam satu gilingan mesin cuci yang sama."~Putra Atmaja
°°°
Hari ini Enzo, Putra, Arsalan, Danial, Savian, Badrun, Nagita, Maheswari dan Camilla. Janjian untuk sunmori di daerah Pondok Indah.
Seperti biasa, ketika mereka berkumpul seperti ada yang kurang, jika Putra tidak memberikan humornya yang rada gesrek.
"Eh! Masa gue kemarin beli balsem Geliga di apotik gak taunya palsu," ucap Putra serius.
"Kok bisa?" Tanya Enzo.
"Iya... Orang pas gue pake gak geli, padahal katanya Geliga, eh pas gue cobain gak taunya Gageli, terus yang bener yang mana nih, ya udah gue kan jadi bingung," jawab Putra sambil terbahak.
"Serah Lo Putra!" Enzo langsung memalingkan wajah, dari pada harus melihat Putra yang nantinya malah menyulut emosinya.
Karena saat ini Putra sedang terbahak senang.
Sedetik kemudian Danial, Savian, Badrun, Camilla, Nagita, dan Maheswari, terbahak.
Sementara Arsalan hanya berdecih mendengar candaan Putra.
"Eh... Gue mau nanya lagi nih, kalau burung tekukur bunyi nya gimana sih?" Tanya Putra lagi.
"Gak ada... Gak ada yang tau," jawab Enzo, dengan muka malas.
"Jangan ngadi-ngadi deh Putra," ucap Danial.
"Tau dah, candaan Lo gak jauh dari selangkangan," ujar Savian.
"Jangan berburuk sangka, saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air," ucap Badrun, mencairkan suasana.
Sementara Arsalan dengan santainya, duduk di atas motor miliknya sambil menikmati setiap hisapan rokoknya, tidak lupa dengan Maheswari yang tidak pernah melewatkan tatapan matanya saat memandang Arsalan.
"Nah... Camilla kan anak pinter pasti tau nih," ucap Putra,
"Iya tau..." Ujar Camilla, dengan semangat dan polos.
Sementara Enzo hanya menggelengkan kepala, karena Putra pasti akan mengerjai kekasihnya.
"Gimana bunyinya?" Tanya Putra.
"Tekukur guk, tekukur guk," ucap Camilla, menirukan bunyi burung tekukur dengan penuh khidmat dan wajah polosnya mendapat hadiah kekehan dari teman-temannya.
"Ih salah tau... Sekarang udah ganti bunyinya?" Jawab Putra.
"Masa sih... Emang gimana bunyinya?" Tanya Camilla, dengan penuh rasa ingin tahu.
"Pler ketekuk, pler ketekuk, gitu bunyi nya," jawab Putra sambil terbahak, di ikuti pingkalan dari teman-teman yang lain.
"Oh... kayak gitu? Baru tau kalau bunyinya udah ganti," jawab Camilla dengan wajah lucunya.
"Anjingkan lo! Ajaran lo gak ada yang bener!" Ketus Enzo.
Sontak yang lainnya mendengar langsung ngakak sambil guling-gulingan.
Tidak berapa lama, datanglah mahkluk gak ada Akhlak yang bernama Cecep Gorbacev mengendarai motor Harley Davidson miliknya, dengan santai menyandingkan motor miliknya sejajar dengan motor-motor milik Enzo dan teman-temannya.
Tidak lupa senyum yang ala kadarnya tercetak di bibir Cecep, di bilang manis enggak, di bilang najis iya.
"Halo... Mas-Masnya semua," ucap Cecep tanpa rasa berdosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
EnzoCamilla (Terbit)
Novela JuvenilTerbit di Doveline Publisher =============================== "Sayang. Pokok nya sampe tua. Aku mau nya makan di suapin. Mandi di mandiin sama Kamu," pinta Enzo Julian, setengah merajuk. "Astaga, di amputasi aja ya tangan nya. Gak guna juga, 'kan?" C...