Part 9 : Heartbreak

603 86 1
                                    

"Biarkan lah aku beranjak tidur, karena hanya dalam tidurku aku bisa memilikimu sepenuhnya.”

°°°

Berita kasus Camilla dan Al, sudah terlanjur menyebar, dan menjadi trending topik di SMA Oxford.

Bukan Al Ghazali namanya, kalau si jenius ini tidak bisa menyelesaikan masalah di ruang BK dengan Pak Soni dan kepala sekolah, setelah memberikan penjelasan panjang lebar tentang masalah yang sebenarnya terjadi, dan Al meminta beberapa rekaman Cctv, siapa saja orang-orang yang masuk terakhir melalui pintu toilet wanita.

Pak Soni pun memeriksa luka di wajah dan kepala Camilla, bukti-bukti tersebut sudah cukup menjadi alasan, untuk memanggil orang-orang yang menjadi biang keladi dari semua masalah ini.

Untuk sementara kasus mesum di toilet di skip dulu, sampai ajang olimpiade matematika dan sains besok selesai.

Camilla dan Al keluar bersama dari ruang Bk, bisa di pastikan tatapan mata yang memandang seperti tatapan memandang Alien entah dari planet mana, belum lagi bisikan dan nyiyiran yang harus Camilla dan Al terima.

Gak nyangka ya, murid teladan kelakuan nya kayak gitu.

Gila ya! Mesum di toilet, udah penuh kali hotel!

Tampangnya sih angel, kelakuannya devil.

Camilla berhenti sejenak, memandang ke arah orang-orang yang menghina dirinya dan Al Ghazali.

Lalu Al meletakkan dua tangan besarnya untuk menutup telinga Camilla, dan Camilla menoleh sesaat memandang Al, Al pun memberi isyarat untuk tetap berjalan tanpa harus menghiraukan, ucapan-ucapan negatif untuk mereka berdua.

"Gue anter sampai kelas ya," ucap Al.

"Gak usah Al, gue udah terlalu banyak merepotkan lo hari ini," Camilla memandang wajah Al dengan mata berkaca-kaca.

"Gue gak merasa di repotkan," Al berusaha meyakinkan Camilla melalui  tatapan matanya.

"Tapi Al gara-gara gue, lo jadi terlibat banyak masalah hari ini."

"Masalah lo adalah masalah gue juga,"  Al tersenyum manis dan berusaha meyakinkan Camilla.

"Tapi beneran, lo gak usah anter sampai kelas, udah sampai di sini aja."

"Gue harus mastiin kalau lo tiba di kelas baik-baik aja, dan gak ada gangguan dari ucapan-ucapan gak bertanggung jawab."

Camilla hanya menghela nafas panjang dan mengikuti saja apa yang menurut Al terbaik untuknya, karena saat ini Camilla sedang tidak bisa berfikir jernih.

Tiba di kelas, Al menghempaskan tubuhnya pada sebuah kursi yang kosong dekat dengan jendela, Al menyandarkan bahu nya sejenak, sekedar untuk melepaskan rasa penatnya hari ini.

Al Ghazali menarik nafas panjang dan Al tersenyum manis, sampai terlihat deretan giginya yang putih dan rapi.

Al Ghazali menarik nafas panjang dan Al tersenyum manis, sampai terlihat deretan giginya yang putih dan rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EnzoCamilla (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang