Part 52 : Baby Boy
"You are the real, my baby boy."
~Camilla~
°°°
Enzo Julian dan Camilla Eshal tiba di salah satu Mall terbesar dan termegah di Jakarta. Masuk ke dalam super market untuk kalangan elite.
Enzo Julian mengambil troli besar dan mensejajarkan langkahnya dengan istrinya.
"Ibu negara mau belanja apa nih?" tanya Enzo pada istrinya. Sementara tangan nya mengelus lembut rambut panjang Camilla.
"Mau belanja kosmetik sama daleman," jawab Camilla sambil tersenyum.
"Daleman?" Enzo menautkan alisnya. Kemudian tersenyum nakal, "sayang mau beli lingerie ya?" tanya nya sambil mengerlingkan mata sebelah kanan nya kemudian menggigit bibir bagian bawahnya.
"Lingerie itu apa?" tanyanya dengan wajah polos.
Enzo Julian terdiam sesaat. Kemudian menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
"Hmm ... Itu loh sayang. Pakaian dalam yang sexy," cowok itu pun terkekeh perlahan.
Sungguh saat ini ia sangat gemas dengan istri tercintanya, jika saja saat ini tidak sedang berada di dalam mall, mungkin ia sudah menggigit pipi istrinya dengan rasa sayang.
"Kamu ini pikiran nya," jawab Camilla sambil lagi-lagi mencubit gemas pipi suami nya.
Enzo Julian pun berpura-pura meringis kesakitan, sambil mengusap-usap perlahan bekas cubitan sang istri.
"Sayang... beli pokoknya beli buat malam pertama," rengek Enzo, "ya ya ya ... Beli ya sayang," rayu nya lagi, sambil memberikan senyum termanis nya, dan mengerjap-ngerjapkan matanya berulang kali, agar istrinya tergugah.
"Ya udah. Nanti Mila beli," ucap gadis itu, sambil membalas senyuman suami nya.
Dengan penuh semangat Enzo Julian. Mengarahkan troli nya pada tempat kosong dan meninggalkan nya sebentar di sana. Mereka berdua berjalan untuk memasuki sebuah beautique khusus underware.
Di sambut ramah oleh salah satu pramuniaga. Enzo dan Camilla pun memasuki beautique tersebut.
Selama di dalam beatique. Cowok itu tidak henti-henti nya. Menutup wajah nya. Karena melihat berbagai model pakaian dalam wanita yang sangat sexy.
Mata gue bisa kuat nahan godaan, tapi adek gue yang dibawah mana tahan, njir.
"Sayang. Pilih yang warna hitam ya," kemudian tangan nya meraih pakaian dalam berwarna merah muda, "tapi yang pingky juga bagus sih," cowok itu bertanya pada istri nya, sementara istrinya hanya tersenyum sambil tertawa geli.
Camilla menggeleng-geleng kepalanya perlahan, siapa yang memakai lingere nya, tapi suaminya yang sangat antusias memilihkan model serta warnanya.
"Ya udah. Ambil dua-dua nya," jawab gadis itu, Camilla sampai tidak berhenti tertawa, melihat kelakuan Enzo Julian.
"Jangan dua sayang. Beli tujuh ya. Biar tiap malam bisa ganti-ganti," ucapnya sambil memasang puppy eyes nya dan wajah mesumnya sudah tidak bisa disembunyikan lagi.
"Astaga. Emang mau ngapain. Malem-malem pakai baju kayak gitu?" tanya nya lagi, "nanti Milla masuk angin, gimana?"
"Mau nganu sayang. Kan bentar lagi kelulusan," ucapnya, sambil memeluk tubuh istrinya. Kemudian mengecup puncak kepala nya, "nanti kalau Milla masuk angin, Enzo yang kerokin sekalian modus, hehe," cengirnya, sampai kapan pun tidak akan pernah berhenti untuk merayu istrinya, agar mau memenuhi permintaannya, segala cara pun dilakukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
EnzoCamilla (Terbit)
أدب المراهقينTerbit di Doveline Publisher =============================== "Sayang. Pokok nya sampe tua. Aku mau nya makan di suapin. Mandi di mandiin sama Kamu," pinta Enzo Julian, setengah merajuk. "Astaga, di amputasi aja ya tangan nya. Gak guna juga, 'kan?" C...