Terbit di Doveline Publisher
===============================
"Sayang. Pokok nya sampe tua. Aku mau nya makan di suapin. Mandi di mandiin sama Kamu," pinta Enzo Julian, setengah merajuk.
"Astaga, di amputasi aja ya tangan nya. Gak guna juga, 'kan?" C...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°
Pagi ini seluruh siswa dan siswi SMA Oxford akan melakukan ujian kenaikan kelas.
Namun sebelum melakukan ujian, Enzo dan teman-temannya, sibuk mengulang pelajaran guna, menyambut persiapan ujian.
"Selamat pagi,... para beban orang tua," Putra masuk ke dalam kelas, sambil menaruh tasnya di sebelah Enzo.
Enzo, Arsalan, Danial, Savian, Badrun dan Camilla, serentak memandang ke arah Putra.
"Serah Lo Cuk!" Jawab Badrun dan Putra pun terkekeh.
"Gila ya. Gue kalau lagi nyugar rambut begini berasa kayak Elsa," ucap putra, sambil menyisir rambutnya yang sebatas leher, dengan menggunakan jarinya.
"Elsa dari mana, yang ada ketombe Lo. Berterbangan kemana-mana, anjing!" Ketus Enzo.
"Nah itu dia. Ketombe gue mirip salju bertebangan, jadi gue berasa kayak Elsa," Putra pun cekikan sendiri, sontak Camilla pun ikut tertawa.
"Enzo tuh di depan Milla doang manja, gak mau makan. Coba Milla gak ada. Biasanya Enzo ngais tong sampah buat nyari makanan," ucap Putra sambil tersenyum geli.
"Makasih Masnya," jawab Enzo. Karena sedang malas berdebat.
"Sama-sama Mbanya," timpal Putra.
"Masnya bisa pergi dulu gak? Daki Gunung Everest kek, nguras gorong-gorong kek..." ujar Enzo.