Part 22 : Couple Bracelet

453 65 21
                                    

"Gak butuh Kamu yang sempurna,
Yang Aku butuhkan hanyalah Kamu yang bisa melengkapi segala kekuranganku."

°°°

Plak!

Aleta melemparkan sepatu milik Camilla, tepat di pipinya. Menimpulkan rasa sakit dan panas yang membuat Camilla meringis menahan nyeri, karena seperti mendapat tamparan yang cukup keras di wajahnya.

"Nih! Gue balikin sepatu butut Lo. Gue kasian ya sama Lo. Bisanya cuma berlindung di bawah ketiak Enzo," seru Aleta.

Camilla tidak membalas, hanya mengusap pipinya yang terasa pedih. Kemudian Camilla memakai sepatu yang di lempar oleh Aleta.

"Heh! Cewek anjing! Udah maling sepatu orang malah marah-marah Lo," balas Surti memaki Aleta.

"Woi! Lo manusia apa pohon pisang! Punya jantung tapi gak punya hati! Minta maaf kek!" Teriak Nagita berapi-api.

"Najis! Gue minta maaf sama babu kayak si Milla! Gak level gue!" Perlahan Aleta pun segera berlalu meninggalkan kelas Camilla.

Dengan sekali tarikan Surti menjambak rambut Aleta.

"Gila! Lepasin rambut temen gue!" Teriak Ratu, sambil mencoba memukul tangan Surti.

"Ajarin temen Lo! Kalau jadi manusia hatinya di pake!" Teriak Surti pada Ratu.

"Sakit bangke! Lepasin rambut gue!" Teriak Aleta, sambil berusaha melepaskan pegangan tangan Surti yang sangat kuat.

"Minta maaf dulu sama Milla, baru gue lepasin," ucap Surti.

"Gak akan! Gue gak mau minta maaf sama pelakor kayak dia!" Teriak Aleta sambil meringis karena rambutnya terasa mu copot dari kepala.

"Surti! Udah lepasin!" Teriak Camilla, "gue udah maafin Aleta, tanpa Dia minta maaf," ucap Camilla.

Surti pun melepaskan cengkeraman tangannya pada rambut Aleta, tanpa pikir panjang Aleta dan Ratu segera berlari menuju kelasnya.

"Aduh Milla, lo tuh jangan terlalu lembek jadi cewek. Bisa-bisa Lo di manfaatin terus sama si Aleta!" Ketus Surti.

"Udahlah lupain aja. Gue gak mau ada keributan," ucap Camilla perlahan, "makasih ya. Kalian udah bantuain gue," Camilla memeluk Surti dan Nagita haru.

"Udah gak usah lebay," ucap Surti.

"Iyah," jawab Camilla.

"Jangan nangis ya Milla," ucap Nagita.

"Iyah. Enggak," jawab Camilla lagi.

Surti dan Nagita mengusap bahu Camilla. Mencoba menenangkan sahabatnya yang sedang tidak baik-baik saja.

°°°

Camilla tersenyum manis menatap sepasang gelang berwarna hitam, yang di buatnya semalam, rencananya Camilla akan memberikannya untuk Enzo pakai, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Enzo.

Perlahan namun pasti Camilla berjalan menuju kelasnya Enzo, untuk menjemput Enzo dan sekalian mengajak Enzo untuk makan di kantin.

Saat berada di depan pintu kelas Enzo. Camilla melihat Aleta sedang berbicara dengan Enzo, sepertinya Aleta sedang berbicara dengan sangat serius bersama Enzo. Sekilas Camilla melihat Aleta menyodorkan kotak berwarna hitam.

Sayup-sayup Camilla dapat mendengar percakapan Aleta dan Enzo.

Aku bawain Kamu gelang emas putih, Aku pesen khusus buat Kamu, ambil ya Enzo?

Gelang ini cocok banget buat Kamu, ini limited edition. Aku beli harganya 10 juta.

Camilla langsung tertunduk melihat nasib gelangnya yang di beli dengan harga 100 ribu.

EnzoCamilla (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang