EnzoCamilla (Terbit)

Part 20 : Unfaedah

"Kehidupan itu seperti pipis di kolam renang. Terkadang kita perlu berbagi kehangatan dengan orang lain."

°°°

"SURTI!" Teriak Nagita.

"Ngapa dah. Mak Lampir banget tuh mulut!" Jawab Surti.

"Buruan cerita!" ucap Nagita. Surti pun menghampiri meja Camilla dan menarik kursi kosong di sebelah Nagita.

"Cerita apaan?" Tanya Surti.

"Ah elah, lemot lu! Dasar kecap cap dongo," ketus Nagita.

"Kecap cap bango bego, main ganti-ganti aja, di tuntut baru tahu rasa lho!" Ujar Surti sengit.

"Lah emangnya udah ganti lagi ya? Kok gak bilang-bilang sih?" Canda Nagita.

"Au deh, bikin gue emosi aja lo," ketus Surti.

"Ya udah buruan cerita, gimana kemarin sama Arsalan?" Tanya Nagita penuh antusias.

"Gimana apanya, Arsalan pendiem banget, belum pernah aja gue cipok asal-asalan tuh bule," Surti menghela nafas sejenak, sambil menyandarkan tubuhnya pada kursi.

"Parah lu! Maen cipok aja anak orang," ucap Nagita.

"Arsalan gak pendiem kok, sama kayak yang lain seneng bercanda, karena lo belum kenal aja," ujar Camilla, sambil menyimak obrolan Surti dan Nagita.

"Ya kemarin tuh gue nanya-nanya sama Arsalan tapi dia jawabnya irit banget, kayak emak-emak lagi belanja sayuran di tanggal tua," ucap Surti, sambil membuka permen, entah milik siapa dan memakannya tanpa permisi.

"Tapi lo seneng kan bisa deket cowok ganteng," tanya Nagita lagi.

"Seneng banget gila, ternyata kalau di lihat dari dekat, Arsalan itu ganteng banget, malah kulitnya putih mulus banget lagi, jadi pengen ninggalin jejak dimana-mana," Surti bercerita dengan mata membelalak penuh kekaguman.

"Jejak gimana maksudnya?" Tanya Camilla.

"Itu loh jejak ikan cupang," jawab Surti.

"Hah! Gue gak paham," tanya Camilla sambil melongo.

"Entar lo tanya Enzo aja deh, paling abis lo nanya gitu, si Enzo langsung panas dingin dengernya," ucap Nagita sambil terkekeh.

"Ya udah, entar gue tanya deh sama Enzo," jawab Camilla polos.

"Hadeh! Milla Milla! Masih ada ya, di dunia ini cewek sepolos lo," Surti menepuk jidatnya.

°°°

Enzo, Putra, Arsalan, Danial, Savian, Badrun, sudah berada di kantin, hari ini mereka memesan Soto Mie dengan toping daging sapi yang banyak, tidak lupa Enzo sudah memesan untuk Camilla, Nagita dan Surti.

Camilla, Nagita dan Surti, sudah tiba di kantin dan langsung memilih kursi dekat dengan Enzo dan best friend nya.

"Enzo, udah pesen makan belum?" Tanya Camilla.

"Udah nih. tinggal makan aja," jawab Enzo.

"Makasih," ucap Camilla.

"Sama-sama kesayanganku," jawab Enzo, sambil tersenyum manis.

"Auw auw auuu!" Teriak Putra.

"Berisik lo nyet!" Ucap Enzo.

"Ah sudahlah, apalah artinya Aku di hadapan Mu mas, diriku sudah kau nodai dan kau campakkan, semenjak kehadiran dia," ujar Putra.

"Geli Anjing! Diem gak!" Ketus Enzo.

"Jijik Aku sama Kamu Mas!" Putra memukul-mukul bahu Enzo perlahan.

"Najis! Pengen muntah gue!" Enzo menepis bahu nya dari tangan Putra.

Drama Enzo dan Putra, seketika membuat teman-teman nya yang melihat terpingkal.

Camilla, Nagita, dan Surti, segera meracik soto mie yang tersedia sesuai dengan selera masing-masing.

"Arsalan diem aja?" Tanya Surti.

"Hah! Hmm!" Jawab Arsalan dengan cueknya.

"Arsalan, lagi nyeri haid, makanya diem," jawab Danial.

"Sial lu!" Ucap Arsalan.

"Makanya ngobrol, Surti kangen tuh," ujar Savian.

"Ck! Bawel lu pada!" Ketus Arsalan.

"Jangan sok jual mahal, entar di sumpahin jadi perjaka tua lo!" Ujar Badrun.

"Gue keramasin pake kuah soto mie nih!" Arsalan mulai naik pitam.

"Wuidih anak perjaka ngamuk," ucap Danial.

"Kayak tau aja lo, si Arsalan masih perjaka," ujar Putra.

"Taulah, cewek yang baru di cium aja. Emaknya doang," jawab Danial.

Arsalan hanya mendelik sesaat sambil memandang teman-temannya, setelah itu kembali lagi melanjutkan makannya.

°°°