Part 39 : Candy

286 49 21
                                    

"Love me baby,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Love me baby,...
like you never stop eating candy."

~Devano Sebastian

°°°

Suara gemerisik kerincingan pada gantungan kunci yang di pakai oleh Devano, selalu saja menjadi pusat perhatian, bukan hanya itu saja, wajah Devano yang tampan, saat berjalan selalu saja menjadi pembicaraan para siswi, yang hanya sekedar curi-curi pandang, ataupun menatapnya secara langsung.

Devano mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin, untuk mencari kursi dan meja kosong, namun kursi dan meja sudah terisi penuh, hanya satu tempat kosong tersisa, yang hanya di huni satu orang siswa, Devano pun melangkah mendekat ke arah kursi tersebut.

"Kosong?" Tanya Devano, pada siswa yang sedang sibuk melahap mie ayam dan menyeruput es teh manis.

"Kosong, duduk aja," jawab siswa tersebut, sambil meneruskan suapan mie ayamnya dan Devano pun duduk, "Masnya anak baru ya? Kenalin nama saya Cecep," Cecep pun mengulurkan tangannya

"Gue Devano," uluran tangan Cecep di sambut oleh Devano.

"Masnya gak makan?" Tanya Cecep, setelah menghabiskan es teh manis dan mie ayam, tangan Cecep beralih mengambil kerupuk.

"Gak laper," jawab Devano, sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling kantin, mencari dimanakah gerangan Camilla berada.

Tanpa sengaja tatapan Devano beradu pandang pada Camilla dan Camilla melambaikan tangan pada Devano, memberi aba-aba untuk mendekat ke arah mejanya.

Devano hanya mengangguk perlahan, karena Devano melihat Camilla banyak di kelilingi cowok, ada Enzo dan teman-temannya yang selalu berada di dekat Camilla.

Tanpa Devano sadari, Cecep mengikuti arah pandangan Devano.

"Masnya temen Camilla?" Tanya Cecep. Devano sontak berjengit sambil memandang ke arah Cecep.

"Lo kenal Camilla?" Devano balik bertanya.

"Kenal..." Jawab Cecep sambil membersihkan mulutnya dengan tissue, "Kan Kita satu Ekskul PMR," jawab Cecep.

Devano mengangguk-angguk tanda memahami.

"Masnya suka ya sama Camilla," ucap Cecep sambil menaikkan kedua alisnya, menggoda Devano.

"Gak!" Ketus Devano, karena merasa jengah dengan tatapan Cecep.

"Udah Masnya ngaku aja, yang suka sama Camilla itu banyak, termasuk saya sendiri," ucap Cecep sambil tertawa cekikan, entah apa yang lucu.

Ucapan Cecep membuat Devano memutar bola matanya dengan malas.

"Tapi pawangnya galak Masnya, tukang jualan elpiji," ucap Cecep lagi.

EnzoCamilla (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang