Part 2 : Camilla Eshal

846 129 38
                                    

°°°

Camilla Eshal adalah wanita yang amat sangat cantik, namun tidak menyadari kecantikan yang ada pada dirinya, selain cantik Camilla juga sangat cerdas.

Keluarga Camilla sudah mengabdi cukup lama kepada keluarga Gunawan, untuk itulah Gunawan sangat percaya dengan keluarga Camilla, bahkan menganggap mereka bagian dari keluarga sendiri dan Gunawan juga sangat menyayangi Camilla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga Camilla sudah mengabdi cukup lama kepada keluarga Gunawan, untuk itulah Gunawan sangat percaya dengan keluarga Camilla, bahkan menganggap mereka bagian dari keluarga sendiri dan Gunawan juga sangat menyayangi Camilla.

Namun suatu ketika, karena sakit kedua orang tua Camilla meninggal saat Camilla masih kecil.

Tok! Tok! Tok!

Camilla mengetuk pintu kamar Enzo beberapa kali.

"Enzo?" Camilla akhirnya memutuskan membuka pintu kamar Enzo, kamar dengan ukuran yang sangat besar, dan berbagai fasilitas mewah di dalamnya, Camilla melihat Enzo sedang sibuk bermain games di layar ponselnya.

"Kenapa!" Enzo menjawab panggilan  Camilla tanpa menoleh sedikitpun.

"Enzo, di panggil Pak Gunawan untuk makan malam, semua udah nunggu di bawah," Camilla masih berdiri di antara pintu, tidak berani masuk ke kamar Enzo tanpa di perintah.

"Gue makan di kamar aja, sekalian  bawain makanannya!" Enzo melirik sesaat dan kembali matanya tertuju pada layar ponselnya.

"Oh, ya udah," Camilla segera berlari menuruni tangga menuju meja makan, dan menemui Pak Gunawan.

"Mana Enzo nya?" Tanya Gunawan.

"Enzo, maunya makan di kamar aja katanya," Gunawan hanya mengangguk dan tidak banyak bicara.

Camilla bergegas mengambilkan piring dan mengisinya dengan nasi dan  lauk pauk.

"Manja banget sih, makan aja pake diambilin," seru Kin Dhananjaya.

Kin Dhananjaya adalah Kakaknya Enzo, mereka tiga bersaudara, dan ada Safira gadis cantik yang lucu dan bawel, di bandingkan Enzo, Kak Kin sangatlah berbeda jauh, Kak Kin sangat dewasa dan baik hati.

"Kak Milla, gak makan baleng Kita?" Tanya Safira, dengan logat cadelnya

"Enggak sayang, Kak Milla mau bawain makanan ini dulu ke Kak Enzo," Camilla mengusap puncak kepala Safira.

"Kak Enzo kok udah gede makannya masih di ambilin? Safila aja udah bisa ambil dan makan sendili," ucap Safira, sambil mencebikkan bibirnya.

"Udah gede belum tentu dewasa Safira, umur tidak menjamin," jawab Kin.

"Kalau gitu, Kak Milla tinggal dulu ya, mau anter makanan ke Kak Enzo dulu," Camilla mencubit pipi Safira yang menggemaskan, di balas dengan senyuman manis Safira.

°°°

"Enzo, ini makanannya, gue taruh di meja ya," karena tidak ada sahutan dari Enzo, akhirnya Camilla masuk ke dalam kamar Enzo dan menaruh makanan nya dia atas meja, segera mungkin Camilla ingin pergi dan berlalu dari kamar itu.

EnzoCamilla (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang