"Swim with the Tide."
°°°"Ini tugas sekolah numpuk, kok Kita malah renang sih?" Ucap Arsalan.
"Tugas numpuk aja pusing, tinggal lo jejerin aja biar gak numpuk," jawab Putra.
"Tolol bat. lu Putra! males gue ngomong sama lu!" sungut Arsalan, dan Putra hanya terkekeh.
"Santai Man, lagian Pr di pikirin mana selesai, kalau lo kerjain baru bisa selesai, berarti kan lu yang bego!" Ujar Putra tidak mau kalah.
"Udah-udah... sesama orang bego jangan saling menghujat," ucap Enzo, sambil menyeruput minumannya
"Mana nih, cewek-cewek sexy belum pada keliatan," ujar Danial.
Enzo, Putra, Danial, Savian, Arsalan dan Badrun, masih duduk manis dengan santainya di kursi pinggir kolam renang, mereka masih setia menunggu para gadis berganti baju, karena tidak ingin melewatkan kesempatan melihat pemandangan yang indah.
Camilla sempat bercerita dengan Enzo, mengenai Surti yang minta di comblangin dengan Arsalan, cowok tampan dan cuek, dengan wajah blasteran Eropa dan Indonesia. Dan Enzo menyetujuinya, jadilah hari ini terbersit untuk berenang bersama, entah ide gila dari mana yang muncul begitu saja di kepala Enzo dan yang jelas Camilla menyetujuinya sambil berjingkrak kegirangan.
Camilla, Surti dan Nagita, baru saja selesai keluar dari ruang ganti, dan kini mereka bertiga sudah mengganti baju formalnya dan mengenakan baju renang.
Enzo segera mengambil handuk besar, dan melilitkan nya pada tubuh indah Camilla.
Berada sedekat ini dengan Camilla, membuat Enzo harus menahan nafasnya dan debaran jantungnya yang bertalu-talu, agar tidak terbawa hasrat setan yang sedang memenuhi ruang kepalanya yang sedang memanas.
"Kok pakai handuk? Kan baru mau mulai renang?" Camilla bertanya dengan polosnya, sambil menatap Enzo.
"Gak apa-apa. Gue cuma gak mau ada yang ngeliatin tubuh lo," ucap Enzo lirih.
"Ya terus, masa mau renang harus pakai baju tidur gitu?" Jawab Camilla.
"Ya gak gitu juga, tau deh! darah gue rasanya mendidih, kalau ada cowok yang matanya ngeliatin tubuh lo. Gue gak rela, pengen gue congkel aja mata mereka satu per satu," ucap Enzo.
"Hah!" Camilla menggaruk tengkuknya tanda tidak paham.
"Pulang aja ya," pinta Enzo.
"Enzo, ih. Malesin banget, baru juga mau mulai renang," Camilla mencebikkan bibirnya.
"Jangan bantah," Enzo menarik hidung Camilla, "lo belum mulai renang aja, udah banyak mata yang mandangin, gimana kalau lo udah mulai masuk ke dalam air, terus tubuh lo basah semua, bisa pada pingsan cowok ngeliatin lo," ketus Enzo.
"Emang sampe segitunya?" Tanya Camilla tidak paham.
"Iyah, bawel."
"Tapi Enzo, gue pengen banget renang, kan terakhir Kita renang berdua pas Kita masih kecil. Boleh ya, sekali ini aja, please," Camilla memasang puppy eyes nya.
"Renang di rumah aja," jawab Enzo.
"Di rumah bosen, kan udah ngeliat kolam renang tiap hari," bujuk Camilla.
Enzo terdiam, memandang wajah Camilla sesaat, sambil memikirkan bagaimana caranya, bisa mengabulkan permintaan gadisnya.
"Ya udah, lo boleh renang. Tapi tubuh lo harus di tutupin handuk sebelum masuk air. Terus pas keluar kolam renang, lo tungguin gue selimutin tubuh lo dulu, okeh," Camilla pun menggangguk tanda setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
EnzoCamilla (Terbit)
Teen FictionTerbit di Doveline Publisher =============================== "Sayang. Pokok nya sampe tua. Aku mau nya makan di suapin. Mandi di mandiin sama Kamu," pinta Enzo Julian, setengah merajuk. "Astaga, di amputasi aja ya tangan nya. Gak guna juga, 'kan?" C...