Lagu yang akan dinyanyikan Adara pada saat lomba ada di mulmed, ya.
Inget, part ini panjang sekali wkwk.
Happy reading!❤❤❤
"Hari ini adalah milikmu, ada hal besar yang sedang menunggu. Jadi, raihlah itu."
***
Perjalanan menuju tempat lomba, bukanlah perkara yang mudah. Ban mobil yang ditumpangi Adara dan gurunya meletus di tengah jalan akibat sebuah paku yang berada di jalanan.
Butuh waktu berpuluh-puluh menit untuk menunggu agar ban mobil bisa kembali dengan semula. Mereka sedang ada di bengkel, Adara duduk termenung membayangkan bagaimana nasib akan lombannya nanti. Perjalanan masih sangat jauh, dan ia malah terjebak disini. Ia bahkan belum sempat berias, niat hati ingin berias di tempat lomba. Namun ... musibah sedang menimpanya.
"Ara ...." Bu Nur memanggil Adara, Adara akan menghadiri acara lomba dengan Bu Nur dan Pak Slamet. Dikarenakan, Bu Nur wali kelasnya sedangkan Pak Slamet adalah guru BK.
"Iya, Bu."
"Sabar, ya. Sebentar lagi selesai kok."
Adara hanya menganggukkan kepalanya, yang ia bisa lakukan saat ini hanya menerima dan berdoa. Adara kembali mengingat hari kemarin, saat ia diumumkan memenangkan seleksi dan terpilih mewakilkan sekolah untuk lomba.
"Udah, Ra. Jangan nangis lagi, senyum dong," ucap Lyly.
Adara menghapus air matanya, ia sangat menyayangi sang ibu. Ia merasa kasihan, selama ini ibunya selalu menderita, tapi ... ibunya tetap bertahan demi ia dan adiknya.
"Dari pada nangis, mending doa." Aileen menyarankan Adara untuk berdoa, agar hatinya lebih tenang.
Adara berdoa dalam hati. Dalam doanya pun, ia masih saja memikirkan ibunya. Selesai berdoa, Adara termenung sambil memikirkan ibunya.
Sedang apa sekarang kau, Bu? batin Adara.
Semua peserta yang mengkuti seleksi sudah tampil. Jatung Adara berdetak lebih cepat dari biasanya, ia sangat takut sekaligus gugup. Adara berdoa dalam hati, berdoa agar dirinya yang memang terpilih.
"Baik, saya akan umumkan pemenangnya. Yang berkesempatan untuk mewakilkan sekolah kita adalah ... adalah ... hayo siapa?" Pembawa acara tersebut malah mengajak penonton untuk berpikir dan menjawab.
"Adalah ... Adara Chareeze Nathania! Beri tepuk tangan yang meriah," ucap pembawa acara tersebut sambil bertepuk tangan.
Adara tersenyum simpul, ia sangat bersyukur bisa mewakilkan sekolahnya. Ia berharap, ia pun bisa memenangkan dan mengharumkan nama sekolahnya.
"Ara ... ayo naik, sudah selesai."
"Baik Bu." Adara berlari menuju mobil. Mobil pun melesat menuju tempat perlombaan akan dilaksanakan.
***
Adara dan Bu Nur lari tergopoh-gopoh, mereka sedang berusaha mengejar waktu. Para peserta sudah ada yang mulai menyanyi, sedangkan Adara belum berias sama sekali. Untung saja, Adara adalah peserta terakhir yang akan tampil.
"Ayo Ara, cepat!" Bu Nur beseru, Adara berlari mengkuti Bu Nur dari belakang.
Ketika mereka sudah sampai di ruangan, Bu Nur segera merias Adara. Adara yang sedang gugup akan lomba yang ia ikuti nanti, mengigit bibir bawahnya. Hawa dingin menyerangnya, Adara memilin tangannya dan menghembuskan napas secara kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐫𝐨𝐤𝐞𝐧 𝐇𝐨𝐦𝐞? {𝐄𝐍𝐃}
Fiksi RemajaBroken Home tidak harus selalu tentang perceraian, 'kan? Semua orang pasti menginginkan kehidupan nyaman, harmonis, dan juga mendapat kasih sayang dari orang tua. Entah dari mana semua bermula, seorang ibu yang terus bersabar menghadapi cobaan yang...