"Kalian hati hati ya, jangan lupa selalu kasih kabar."Itulah pesan Papa hampir setiap beliau meninggalkan kami semua lebih dulu beranjak dari meja makan. Atau juga ketika beliau ada urusan pekerjaan ke luar kota atau bahkan luar negeri.
Alhimza Alamsyah adalah nama Papaku. Pria tampan berdarah Belanda dari Eyang putriku. Dan Jawa tulen dari Eyang kakungku, Yogyakarta.
Papa menikah dengan Mamaku, Afifah Hakam , wanita berdarah Jawa Minang. Yang telah mendahului kami semua, sesaat setelah melahirkan adikku, Altair Alamsyah , yang sekarang sudah beranjak di bangku kelas 12 SMA.
Altair juga satu satunya anak yang tidak kembar, karena keempat anak Papa dan Mama adalah kembar, termasuk aku.
Akulah Almira Alamsyah , yang lahir lima menit sebelum Alryan Alamsyah , kakak kembarku. Yang sekarang sedang menyelesaikan skripsinya. Ryan kuliah jurusan bisnis manajemen. Sedang aku mengambil psikologi.
Sebelum aku dan Ryan, Papa dan Mama punya anak kembar juga.
Amar Alamsyah , seorang dirut di Aa corp , perusahaan yang dirintis Papa dalam dunia perhotelan. Sama sepertiku dan Ryan, mas Amar lahir lima menit sebelum Anhar Alamsyah , yang sekarang lebih memilih mengurus restoran Padang peninggalan Mama.Usia mas Amar dan mas Anhar lima tahun lebih tua dariku dan Alryan. Sedang Altair lima tahun lebih muda dariku.
Dari kami berlima, baru mas Amar yang sudah berkeluarga. Dengan wanita cantik yang sangat halus dan penyayang, Dewi Arimbi. Wanita yang di pilihkan Eyang Kakung namun ternyata mbak Dewi adalah teman mas Amar sejak SMP. Jadi tidak sulit bagi keduanya membangun cinta dalam hubungan rumah tangganya. Terbukti, mbak Dewi sudah dinyatakan hamil setelah empat bulan pernikahannya.
Sedangkan mas Anhar, sedang dalam proses pendekatan juga. Dengan mbak Ardila Rahma. Saudara jauh, dari Eyang kakung juga.
Mbak Dila juga seorang pengusaha. Bergerak di bidang assesoris di Jakarta.
Sedangkan mas Anhar memang sering juga ke Jakarta, untuk mengecek cabang restoran yang memang ada di beberapa kota.Sedangkan untuk perusahaan frozzen food masih Papa kendalikan langsung, menunggu Ryan menyelesaikan kuliah.
Karena memang Ryan lah yang akan memegang bisnis itu.
Karena aku jelas, tidak berminat dalam dunia bisnis. Meski aku tetap di perbantukan dalam semua bisnis keluarga, terutama jika berhubungan dengan penerimaan karyawan. Mengingat aku yang mengambil dunia psikologi, sedikit banyak bisa mengenali sifat orang kan.Dan satu lagi yang pastinya akan disiapkan juga untuk Tair adalah, yayasan sekolah milik Eyang. Dan sekolah itu juga yang menjadi alasan awal kenapa aku memilih jurusan psikologi. Karena aku ingin menjadi guru BK.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
'A' (Selesai)
General Fictionkata Papa, 'A' itu artinya alhamdulillah.... sebagai bentuk syukurnya telah memiliki kami semua.... five A Jadi, apapun adanya harus tetap bersyukur agar bahagia. namun apakah aku masih bisa menjadi aku setelah....