Siang hari yang cukup terik. Aku memasuki kantor Alryan setelah tadi mengantar Malika ke bandara. Malika memanfaatkan waktu seminggu setelah kkn untuk pulang."Siang Mbak."
"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" , Sepertinya resepsionis ini baru.
"Maaf saya mau bertemu pak Alryan bisa?"
"Sudah ada janji?"
"Belum."
"Baiklah, saya coba hubungkan dulu mohon ditunggu, dengan siapa maaf?"
"Rara."
Wanita seumuran sedikit di atasku telah mengakhiri teleponnya.
"Mbak Almira ya, mohon maaf saya belum mengetahui, silakan langsung keruangan beliau." , Wanita ber-idcard name Lista ini pun terlihat sangat sungkan padaku. Mungkin sekretaris Alryan dan Papa memberitahu siapa aku.
"Tidak apa² Mbak, justru saya senang, Mbak menjalankan tugas dengan baik. Kalo gitu saya langsung ke atas ya, terima kasih."
Mbak Lista tersenyum sangat ramah. Dan aku melangkah menuju lift untuk keruangan Papa juga Ryan di lantai empat.
"Assalamualaikum..." , Salamku membuka pintu setelah di persilakan oleh Dwito, sekretaris Papa juga Alryan.
"Waalaikumsalam, nyari sensasi heh..." , Aku mencium punggung tangan Alryan sambil nyengir kuda karena paham apa maksud ucapannya.
"Emang baru ya fo nya?"
"Iya, baru seminggu. Yang lama cuti nikah."
"MasyaaAllah, bossnya kapan nikahnya?"
"Mau punya ibu tiri?"
"Lhahhh, bukan Papa kali, tapi saudara Alryan Alamsyah saudara kembar Almira Alamsyah."
"Ntar kalo jodohnya udah dateng."
"Padahal calonnya malah baru pulang tuh, baru juga aku anter ke bandara."
"Kamu dari anter anak dele toh?"
"Weeeisss udah nyaut sinyal Yan."
"Kamu kesini mau ngapain Ra?"
"Ngalihin topik. Mau nanya, kasih kenang²an ucapan terima kasih ke dosen pendamping, bagusnya apa Yan?"
"Mas Pras? Sendiri² apa kelompok?"
"Si Ayu nyuruh sendiri² aja tapi ngasihnya barengan gitu. Trus si Lika minta aku beliin sekalian. Apaan jadinya?"
"Jam bisa, kemeja juga oke. Sepatu juga bagus kalo ngerti ukurannya."
"Mana ngerti. Kalo jam mahal banget kali Yan, tekor dong tabungan."
"Elahhh, uang saku kamu dari mas kembar banyak kan? Sumbangan pas kkn juga dari Papa sih."
"Iya sih, niat aku kan pakai duit aku sendiri."
"Almira adikku, duit itu juga duit kamu. Itu dari kami, buat kamu."
"Temenin kalo gitu."
"Besok deh, sekalian ambil undangan mas An ya?"
"Ya udah. Papa gak sibuk kan?"
"Kaya nya ada tamu, tapi coba aja tanya mas Dwito."
"Ehhh iya Ra, tukeran mobil dong, tolong bawa bengkel mobilku."
"Ya udah mana, aku dari Papa langsung aja gak sini lagi." , Aku menukar kunci mobil kami, dan mencium punggung tangannya.
"Oh ya udah deh aku langsung pulang aja, samp--
"Ehh Ra, wahhh panjang umur nih." , Suara Papa di depan pintu ruangannya membuatku tak melanjutkan pamitku pada mas Dwito.
"Iya Pa, baru Ra mau pulang karena Papa ada tamu."
"Wah pulangnya ditunda dulu aja Mas, kita masuk lagi aja."
"Boleh boleh mas Himza, monggo." , Saguh pria seumuran Papa.
"Ra, salim toh sama om Dika." , Titah Papa setelah aku mencium tangannya.
"Wah udah besar cantik banget sekarang." , Pujinya setelah aku bersalim, aku hanya bisa tersenyum. Dan jadi mengerti siapa pria itu.
Radika Mahesa, papanya Alzam Prasetya Radika."Udah gak capek toh Ra, Pras aja masih tidur ini tadi om berangkat."
"Hehehe, lumayan Om, soalnya habis antar teman ke bandara. Makanya kesini."
"Jadi pulang si Lika?"
"Jadi Pa."
"Pacar kamu ya Ra?"
"Bukan Om, temen cewek malah, namanya Malika. Kelompok saya juga, siswa pak Alzam juga."
"Owalahhh tiwas kirain pacarmu."
"Gak mau dia Mas Radika, entah kenapa. Belum pernah dekat cowok selain keluarga."
"Wes gak usah ya Ra, besok langsung nikah aja." , Aku hanya bisa tersenyum saja, tak tau juga mau jawab bagaimana.
"Pa, Ra pamit ya, mau bawa mobil mas Yan ke bengkel nih." , Aku menentengkan kunci mobil Ryan.
"Ya udah hati². Rampung langsung bali."
"Siap Pa, mau kemana lagi emangnya. Om maaf, saya duluan, salam ke Tante." , Aku juga sedikit berbasa basi sebagai bentuk sopannya.
Aku meninggalkan kantor sekaligus pabrik pembuatan aneka frozzen food milik saudara kembarku ini. Dan segera menuju bengkel.
Mobil Alryan ini sebetulnya sudah lama, namun karena terlalu lama tidak di pakai, hanya sekedar di panasi saja di garasi.Tadi aku sempat menanyakan ke mbak Dewi tentang persiapan acara mas Anhar juga dia. Menurut mbak Dewi, untuk persiapan acara mas Anhar, EO yang dipilih mengurus semua dengan baik. Sedangkan acara mbak Dewi hanya pengajian ibu² majlis taklim saja katanya. Dan paling keluarga besar.
Aku sangat bahagia, semua saudaraku selalu meraih kebahagiaannya, selalu dalam lindunganNya.
"Mbak, sudah selesai mobilnya. Wahhh senyum² saja lho mbaknya ini." , Aku terkesiap, mbak² cs bengkel membuyarkan lamunanku untuk memberitahu mobil sudah selesai service.
KAMU SEDANG MEMBACA
'A' (Selesai)
Fiksi Umumkata Papa, 'A' itu artinya alhamdulillah.... sebagai bentuk syukurnya telah memiliki kami semua.... five A Jadi, apapun adanya harus tetap bersyukur agar bahagia. namun apakah aku masih bisa menjadi aku setelah....