Cerita Touch! Hanya publish di Aplikasi Wattpad, jika karya membaca Touch! Karya Adellelia di aplikasi lain, berarti kalian membaca karya bajakan!
*****Yuhaa, tandai Typo ya, cyiinn.
Vote dan komen jangan lupa.
***Leonard POV
"Jadi, orang tuamu tidak mengijinkan kamu untuk menikah selain dengan calon pilihan mereka?" Tanya dari orang tua laki-laki dari wanita yang ingin ku lamar ini setelah aku menceritakan drama yang menyebabkan gagalnya lamaran antara aku dan anaknya tempo hari.
Aku mengangguk, "Iya, Om," jawabku.
"Dan itu adalah adik dari almarhum istrimu?" Tanyanya lagi.
Aku kembali mengangguk, "Iya, Om," jawabku lagi.
"Jika saat itu kamu sudah menyetujui calon yang dipilihkan mereka kepadamu, kenapa sekarang kamu kembali meminta anak saya untuk menjadi istrimu?" Tanyanya lagi.
"Karena, saya mencintai Winda—anak perempuan Om," jawabku seraya menatap Ayah Winda sungguh-sungguh, lalu berganti menatap Winda penuh harap.
"Omong kosong!" Sahut Agus Prabowo dengan suara sinis.
Deg!
Mendengar hal itu sontak jantungku terasa anjlok dua tingkat ke dasar bumi. Ku telan saliva di dalam kerongkonganku. Ku atur ekspresiku yang terlihat mulai panik dan gelisah. Shit! Ini lebih menegangkan daripada pengumuman kelulusan gelar Dokter Spesialis yang kudapatkan beberapa tahun yang lalu.
"Kalau kamu mencintai anak saya, seharusnya saat itu kamu segera menolak permintaan mereka. Atau setidaknya secepatnya kamu datang kesini dan menjelaskan semuanya. Saat ini, sekarang sudah TERLAMBAT!!" Suaranya menggelegar. Membuatku semakin tak tenang.
"Saya tahu saya salah, Om," jawabku cepat. "Saya tahu bahwa mungkin saya terlambat. Tapi, bukankah ada peribahasa yang mengatakan lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali?" aku balik bertanya.
"Peribahasa itu tidak berlaku untuk saya." Balas Agus Prabowo angkuh. Pria paruh baya itu tetap tak tersentuh dengan kesungguhan tekad yang kuperlihatkan kepadanya.
"Saya sudah memberikanmu kesempatan satu kali Leonard, dan tidak ada kesempatan kedua," ucapnya tajam. "Apalagi kedua orang tuamu tidak mengijinkan anakku untuk bersanding denganmu di pelaminan. Maaf sekali, Winda berhak mendapatkan pernikahan yang lebih baik dari pernikahan yang tidak direstui dari calon mempelai laki-laki," sinisnya lagi.
"Tapi saya dan Winda, kami berdua saling mencintai, Om." Aku tetap tak menyerah. "Dan aku yakin, tidak ada pria yang akan mencintai Winda sebesar saya mencintainya," ucapku penuh percaya diri.
"Ck, Leon, Leon!" Agus Prabowo berdecak sembari menggelengkan kepalanya. Ku tatap Winda yang masih tertunduk dan terdiam ditempatnya. Wajahnya terlihat sama pucat denganku. Bulir bulir keringat terdapat samar di keningnya.
"Sedari tadi kamu membicarakan mengenai cinta, cinta dan cinta. Naif sekali kamu anak muda!" Sindirnya. "Kamu sendiri sudah pernah menjalani pernikahan, dan seharusnya kamu sadar, dalam sebuah pernikahan tak hanya cinta yang dibutuhkan." Beliau menatapku tajam. "Ada restu orang tua, ada tanggung jawab, ada saling percaya dan hati yang harus tetap dijaga. Bagai—"
"Saya pastikan Winda tidak akan menyesal menikah dengan saya, Om." Kupotong ucapan Agus Prabowo menantang. Sontak kedua mata elang itu memicing menatapku tajam.
"Saya akan menjaga Winda, bertanggung jawab penuh atas hidupnya. Saya akan menjaga hatinya agar terus utuh dan tak terluka. Dan saya pastikan, Winda dapat mempercayai saya. Saya berjanji tidak akan pernah mengkhianatinya, membuatnya meragukan kesungguhan saya, karena saya ... begitu mencintainya." Ucapku sepenuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOUCH! (SELESAI)
RomanceLeonard Suryo Utomo, Duda beranak satu. Seorang Dokter Spesialis Obstetri dan ginekologi (Well, biasa disebut Obgyn atau SpOG atau Dokter Kandungan). He's a hot doctor. Berapa jumlah pasiennya? Jangan ditanya, hampir semua wanita ingin merasakan jar...