25 || Keluarga Piter

576 88 5
                                    

Senyum Diva mengembang. Ketika melihat Piter yang tengah mengandeng seorang gadis. "Piter, kamu bawa siapa?" tanya Diva.

Diva memberikan senyuman ramah kepada Pitaloka.

"Calon bini, Mi."

"Wah, hay. Kamu pasti Pitaloka, ya? Yang sering di ceritakan sama Piter," ucap Diva tersenyum ramah kepada Pitaloka.

Pitaloka membalas senyuman ramah Diva. "Iya Tante. Aku, Pitaloka," ucap Diva gugup.

"Kok gugup gitu. Tante gak gigit loh," ucap Diva mencairkan suasana.

"Hehehe... " Pitaloka hanya menanggapinya dengan cengiran ringan.

"Sini duduk," ujar Diva menarik kursi untuk Pitaloka. "Piter, kamu ganti baju dulu, sana!" perintah Diva ketika melihat Piter yang menyomot kue di atas meja.

Piter mengkerut kan bibirnya sebal. Lalu berjalan pergi meninggalkan Diva dan Piter. "Kamu satu sekolah dengan Piter?" tanya Diva.

"Iya Tante. Piter kakak kelas aku," jawab Pitaloka sedikit kaku.

"Kamu nervous banget ya, ketemu sama Tante?" tanya Diva seraya tersenyum.

Pitaloka mengangguk ragu.

"Kamu lucu banget sih," ujar Diva gemas.

"Heeh... Alay lo!" seru Gemi dari tangga. Diva dan Pitaloka mendongak menatap Gemi dan Piter yang sedang berada mulut.

Diva tersenyum, " Dia Gemintang, kakaknya Piter." Pitaloka menatap perempuan cantik yang turun dari tangga tersebut.

"Hay, lo pasti Pitaloka 'kan?" tanya Gemi ramah. Pitaloka mengangguk kaku.

Gemi mengambil kue di atas meja. "Pacarnya Jupi itu 'kan?" tanya Gemi. Kali ini, perempuan itu sembari mengunyah kue dalam mulutnya.

"Jupi?" tanya Pitaloka tidak paham.

Gemi mengangguk, mengambil tempat duduk di depan Pitaloka dan Maminya. "Iya, si kutu kupret, turunan jin tomang itu," ucap Gemi.

"Hustt... Gak boleh ngatain adek sendiri," sahut Diva.

"Habisnya nyebelin sih," gumam Gemi sebal.

"Begitulah, Piter sama Gemi. Selalu bertengkar," ucap Diva.

"Btw, lo kok betah sih sama tuh orang. Atau jangan-jangan lo di pelet lagi sama dia, hiiii.... " ucap Gemi seraya bergidik ngeri.

"Gemi jangan provokator Pitaloka deh," tegur Diva. Gemi mengkerut bibirnya lagi.

"Papi pulang... " teriak Angkasa seraya berjalan mendekat ke arah mereka. Seperti biasanya, Angkasa bermanja kepada Diva.

"Papi ih, ada tamu juga," tegur Gemi. Angkasa mendongak kearah Pitaloka adan putrinya.

"Mas, kenalin, dia Pitaloka. Pacarnya Piter," ucap Diva mengenalkan Pitaloka kepada Angkasa.

Angkasa terdiam, tatapan matanya berubah menjadi dingin. Pitaloka yang tadi mengulurkan tangannya, ia tarik kembali. Ketika Angkasa tidak menerima uluran tangannya.

Seketika suasana hening. Diva tau, Angkasa menunjukkan rasa tidak sukanya.

"Eum, Gemi. Kamu temani Pitaloka dulu, ya. Mami mau ngurusin Papi kamu dulu," ucap Diva menarik Angkasa pergi dari dapur.

Gemi hanya mengangguk, lalu mengajak Pitaloka ngobrol.

****

Sementara itu, Diva menarik Angkasa menuju kamar mereka. Saat sampai di depan kamar. Diva menutup pintu kamarnya.

Jupi Story ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang