Jupiter Auriga Semesta, siapa yang tak mengenalnya? Ketua Osis SMA Galaksi, Wajahnya tampan, otak nya pintar dan juga berkharisma. Menjadi ciri khas dari seorang Piter.
Di sekolahnya, Piter sudah menjadi idola. Siapa yang tidak mau dengan Piter? Bahkan Mbak Yeyen, penjual makanan di kantin pun mau jika Di kasih Piter.
Bagi Piter, Pitaloka segalanya. Perempuan manis dengan wajah putih pucat itu yang berhasil mengait hati Piter.
Awal masuk sekolah, Piter sudah duduk di kelas 12. Piter masih menjadi ketua osis, Piter keluar dari ruang osis menuju lapangan basket. Di iringi dengn pikekan oleh para siswi baru.
Piter menghadap microfon. "Selamat pagi semua..."
Huaa ya ampun...
Akhhhhh......gue mau dong jadi mic nya.
Hiyaaaa ketos nya ganteng uey.
Bang....nikah yuk!!
"Perkenalkan nama Saya Jupiter Auriga Semesta, saya ketua osis di SMK Galaksi. Selamat datang buat para siswa/siswi baru..." ujar Piter memberi sambutan.
Sementara itu, perempuan di pinggiran lapangan basket. Masih menatap Piter. Perempun dengan pita berjumlah 17 itu serta beberapa peralatan Mos lainnya. Mengaruk kepalanya yang tak gatal.
"Sepertinya gue salah masuk Sekolah..." gumam nya.
****
"JUPI!" teriak seorang lelaki di ujung koridor. Membuat Piter medesah kesal.
"Dani! Bego! Gue udah bilang nama gue Piter! Ngerusak Citra gue aja lo!" ujar Piter sembari menjitak kepala Dani.
Dani megelus kepalanya sembari tertawa. "Sorry-sorry, kelepasan!" Kata Dani dengan cengiran khasnya.
Sementara Piter menatap sengit Dani. "Gue bawa berita bahagia ini!" lanjut Dani membuat Piter menatap nya.
"Apaan? Ciloknya mbak Yeyen turun harga? Atau lagi diskon 90%?" tebak Piter Asal.
"Ck, makanan mulu otak lo!" kesal Dani menjitak kepala Piter.
"Nih ya, ini lebih enak dari makanan!" tambah Dani sembari tersenyum lebar.
"Udah cepat! Nggk usah bertele tele loh!" seru Piter. Dani mendekatkan mulutnya pada telinga Piter.
"Dia-Sekolah-Di-Sini!!" bisik Dani mengeja satu persatu kata.
"Ha? Dia siapa??" tanya Piter masih bingung.
"Ck....kesel gue lama lama sama lo!" ujar Dani malas.
"Cepet katakan Panjul! Yang lo maksud siapa?" kesal Piter gereget.
"PITALOKA GABYARIESTA! PUAS!" teriak Dani di telinga Piter. Piter mengusap telinganya yang mendengung. Piter sungguh kesal terhadap Dani. Tapi ia juga senang, mendengar kabar baik dari Dani.
"Lo nggk bohongin gue kan Dan?" tanya Piter kepada Dani.
"Ya Elah Jup! Lo pikir gue tukang bohong?" ucap Dani malas.
"Mulut lo Dan! Piter bukan Jupi!" seru Piter kesal.
"Bodo Amat lah! Babay, Bang Jupi!" ujar Dani lalu berlari dari hadapan Piter.
"DANI!" teriak Piter kesal.
Tiba tiba Piter tersenyum, mengingat satu nama PITALOKA GABYARIESTA.
"Gue nggk bakal lepasin lo lagi Pit!" gumam Piter sembari terseyum.****
"Pitaloka!" panggil seorang perempuan dari belakangnya.
"Lola! Aduh ngagetin aja deh!" kaget Pitaloka, mengusap dadanya.
"Lo kenapa sih?" tanya Lola heran.
"Gue tuh lagi sembunyi!" balas Pitaloka menengok kanan dan kirinya.
"Lha? Sembunyi kenapa dah?" tanya Lola bingung.
"Lo tahu? Piter sekolah disini!" kata Pitaloka kepada Lola temannya.
"Ya tahu lah, makanya itu gue mau sekolah disini. Karna ada kak Piter dan Kak Dani. Eh Btw gue ketemu sama kak Dani tadi. Ya allah makin ganteng aja deh Calon suami gue!" ujar Lola panjang lebar, Pitaloka hanya menepuk keningnya.
"Kenapa lo nggk bilang Lola? Kalau si Piter sekolah disini!" gemas Pitaloka kepada Lola.
"Emang lo tanya sama gue?" ujar Lola. Pitaloka semakin sebal kepada Lola. Perempun itu pergi begitu saja dari hadapan Lola.
"Pitaloka! Lo mau kemana?" ujar Lola.
"Minggat!" balas Pitaloka sengit, sembar melangkahkan kaki nya.
Pitaloka menyusuri koridor sekolah. Di ujung koridor, seorang lelaki beralmamater khas Osis terseyum senang ketika melihat Pitaloka. Lelaki itu melebarkan langkahnya menuju Pitaloka. Pitaloka terkejut, ketika mendapaati Piter yang sudah di samping nya.
"Hay Pitaloka." sapa Piter sembari tersenyum manis. Jika gadis lain yang melihat senyuman manis Piter. Mungkin sudah menjerit, atau bahkan sudah pingsan.
Tidak dengan Pitaloka, perempuan itu hanya memutar bola matanya kesal. "Maaf kak Piter yang terhormat, saya mau kumpul ke lapangan dulu!" ujar Pitaloka dengan bahasa santunnya.
"Udah nanti aja, " ucap Piter mengedipkan satu matanya.
Pitaloka bergidik ngeri, ketika melihat kedipan mata Jupiter. "Tapi kak, gue mau kumpul!" malas Pitaloka dengan senyuman terpaksanya.
"Kan gue ketua osis disini, jadi lo nurut apa mau gue!" kata Piter, sementara Pitaloka menjatuhkan bahu nya.
"Lo masih sama ya, cantik, manis, dan...masih di hati gue!" ucap Piter, Pitaloka kesal.
"Bodo Amat!" ujar Pitaloka acuh dan berjalan meninggal kan Piter.
"HEH PITALOKA GABYARIESTA, GUE NGGK AKAN LEPASIN LO LAGI!" teriak Piter membuat semua murid di SMA Galaksi Menatap kearah mereka.
Sementara Pitaloka? Perempuan itu menunduk malu. "Gue salah masuk sekolah!!" gumam Pitaloka lirih.
●●●●●●
VOTE + COMMENT
SEMAKIN BANYAK COMMENT
SEMAKIN CEPET UPDATE.FOLLOW IG AKU
@mya.ng04FOLLOW AKUN WATTAD KU
MAAF KUEN TYPO!
UNTUK SI JUPI, AKU SLOW UPDATE
MUNGKIN SEMINGGU 2 ATAU 1 KALIKARNA INI HANYA UNTUK SELINGAN.
MAYANG😎
04 NOVEMBER 2019
❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Jupi Story ✔
Teen FictionJupiter Auriga Semesta, sangat senang ketika ia kembali bertemu dengan Cinta pertamanya. ketua Osis SMA Galaksi itu tidak akan (lagi) melepas perempuan yang sama sekli tidak bisa di lupakan. "Pitaloka, selamanya lo akan tetap sama gue! selamanya!!"...