Seperti koin yang memiliki dua sisi, depan dan belakang. Begitupun hidup, memliki dua komponen baik dan buruk.
-Alena-
"Jangan menangis, kau bilang kau turut bahagia, seharusnya kau tersenyum. Atau mungkin kau menangis terharu karena kau bisa membantuku agar Aku tidak menderita lagi, kau sangat baik Alena." Langkah kakinya semakin dekat denganku.
Byur
Aku membuka mata pelan-pelan, Aku melihat Joe berdiri menggenggam tangan Yuri. Sedangkan botol berisi air keras itu jatuh dengan isinya yang habis tumpah.
"Berani Kau." Kata Yuri, ia mengambil balok kayu yang digunakan-nya untuk memukulku dan Bos. Yuri mengambil strategi untuk memukul Joe.
"MATI KAU!!" Yuri mengayunkan kayunya.
Tapi Joe berhasil menghindari pukulan itu. Joe mengambil kayu yang ada di tangan Yuri dan langsung memukulnya.
Yuri seketika langsung terbaring di atas lantai. Yuri duduk dengan masih memegang kepalanya sambil meringis kesakitan. "Aduh."
"DASAR AMATIRAN!" Kata Joe, ia mendekati Yuri dengan menyeret balok kayu itu.
Aku berusaha untuk lepas dan berdiri,
"Kau yang akan mati." Kata Joe, ia mengayunkan kayunya ingin memukul Yuri.
"Hmm." Aku memanggil Joe, ia langsung menoleh kearah ku.
'Turunkan kayu mu!' kataku dalam hati, mudah-mudahan Joe bisa mengerti hanya dengan bahasa isyarat ku.
'Turunkan cepat atau Aku sendiri yang akan membuatmu menurunkan kayu itu.'
Joe melemparkan kayunya menjauh darinya. Joe berjongkok dan mendekat untuk bicara pada Yuri. "Kau beruntung, korban mu masih mengasihani dirimu."
Joe melepaskan ikatan tangan dan kakiku, setelah lepas Aku langsung memeluknya. Aku sangat takut, Aku menangis di pelukannya.
"Sudah-sudah tidak perlu menangis." Katanya menenangkan ku.
"Kau pikir apa yang akan terjadi padaku jika Kau tidak datang. Hiks hiks." Tangis ku pecah.
Joe langsung menelfon polisi agar Yuri dan Bos di penjara. Beberapa menit kemudian polisi datang.
Setelah memberikan kesaksian kami di perbolehkan pulang.
"Aku akan mengantarmu pulang." Tawar Joe.
Aku diantarnya pulang, Aku dan Joe bertukar informasi seputar kejadian hari ini.
"Bagaimana kau bisa tertangkap oleh Yuri?" Tanyaku.
"Saat Aku sampai di toko, ternyata Yuri sudah menungguku di balik pintu. Saat Aku membuka pintu ia langsung memukul kepalaku dengan balok kayu. Aku tidak pingsan tapi pura-pura pingsan. Ia langsung mengikat tanganku dan menutup kepalaku dengan karung." Jelas Joe.
"Lalu bagaimana Kau bisa lepas dari ikatan itu?" Tanyaku lagi.
"Saat Yuri menyeret ku keluar, Aku mencari waktu untuk lepas dari darinya. Rasanya Yuri terlalu berat menyeret ku ia melepaskan ku sebentar. Di saat Aku ingin kabur darinya ia tahu dan melempari ku dengan kayunya, tapi kayu itu mendarat pada kaca jendela dan pecah."
"Aku tidak tahu harus lari kemana karena kepalaku ditutup. Akhirnya Yuri berhasil menangkap ku lagi. Aku sempat mengambil pecahan kaca dan menyimpannya di sakuku."
"Aku menggunakan pecahan kaca itu untuk memutuskan tali yang mengikat tanganku."
Setelah Joe menjawab pertanyaan ku tidak ada lagi percakapan diantara kami. Suasana menjadi sunyi dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK LIFE✓
Подростковая литератураHidup tanpa arah di temani kegelapan. Ini Aku, yang disiksa gelap dan menuggu pagi datang. Menunggu untuk membawaku pergi dari gelap malam. Ini Aku, yang terlelap dalam kehampaan dan kebisuan hati yang meminta untuk di isi. Ini Aku, yang be...