09| Benih-Benih Cinta

223 5 0
                                    

Bagaimana jika ia pergi tanpa kembali lagi?
Bagaimana jika ia pergi meninggalkanku?

-Alena-

Hari ini aku harus mencari pekerjaan, demi melunasi hutangku, demi keselamatan adik-adikku dan demi diriku sendiri.

Selama ini aku hanya berjuang demi mereka, aku tidak pernah melandaskan apa yang ku kerjakan atas diriku sendiri tapi hari ini aku akan mencoba berdiri demi diriku sendiri, berjuang demi diriku sendiri.

Aku sebenarnya ragu dan cemas meninggalkan Dion di rumah sendirian, apalagi setelah kejadian kemarin. Dia mungkin tidak tahu, tapi aku jelas melihat mereka mengeluarkan pisau.

Syok, hanya ada padaku. Tapi, aku tidak tahu mereka akan kembali atau tidak. Menurut logikaku mereka akan kembali, tapi yang tidak pasti adalah, kapan?

Aku percaya padanya, dia akan menjaga dirinya untukku. Untuk ketenangan pikiranku, agar fokus mencari pekerjaan.

"Dion, jika ada seseorang yang datang ke rumah ini jangan sekali-kali kau bukakan pintu, jika mereka memaksa maka lari lah kedalam kamar dan kunci pintunya. Kau mengerti?"

"Ya." Jawabnya.

"Anak pintar." Aku mengelus-elus rambutnya.

"Kau mau pergi kemana?" Tanya Maya sebelum ia pergi sekolah.

"Aku akan mencari pekerjaan." Jawabku.

Wajah Maya masih sama seperti terakhir aku melihatnya beberapa jam yang lalu. Wajah penuh penentangan dan kekesalan.

"Aku pergi dulu." Aku pergi lebih dulu dari pada Maya ke sekolah.

Maya langsung berdiri dibelakang ku. Aku melangkah kearah yang lain dan ia juga mengikuti ku. "Kenapa kau mengikuti ku?" Tanyaku karena melihat tingkahnya.

"Aku mengikuti mu." Jawab Maya dan menyilangkan tangan di dadanya.

"Kemana?" Tanyaku lagi.

"Kemanapun kau pergi." Jawabnya lagi.

"Jika aku loncat ke jurang, apa kau akan ikut?" Tanyaku. Aku tidak yakin Maya akan menjawab Iya.

Ia hanya diam, memikirkan jawaban yang paling tepat untuk di berikannya padaku. "Pergilah sekolah dan buat aku bangga, dan jangan mengikuti ku jika kau tidak mau aku loncat ke jurang." Kataku dan pergi dari hadapannya.

"AKU MENGAWASIMU DIMANA-MANA. JANGAN BERANI-BERANI DEKAT LAGI DENGANNYA, ATAU AKU SENDIRI YANG AKAN MENDORONGMU KE JURANG." Teriak Maya sebelum aku terlalu jauh.

"Oh ya? COBA SAJA KALAU KAU BERANI!" Kataku menantangnya.

"BAIKLAH." Katanya, ia hilang karena jauh.

Terkadang aku juga takut, mungkin ia pergi hanya untuk sekolah dan akan kembali saat pulangnya. Tapi, bagaimana jika ia pergi tanpa kembali lagi? Bagaimana jika ia pergi meninggalkanku? Apa yang akan tejadi pada diriku? Apa yang akan aku lakukan pada diriku sendiri?

Aku memilih untuk tidak memikirkannya, aku akan menjaganya lebih dari aku menjaga diriku sendiri. Nyatanya aku bukanlah siapa-siapa. Bukan malaikat pelindung mereka atau sekedar saudara yang baik.

Aku sudah cukup kehilangan sebagian hidupku dimasa lalu. Aku tidak akan melepaskan sebagian hidupku lagi. Separuh jiwaku sudah terbaring di bawah tanah bersama Ayah dan di bawa pergi oleh Ibu. Separuh lagi ada pada adik-adikku.

Aku tidak memiliki alasan hidup jika bukan karena mereka. Aku mungkin akan menyusul Ayah jika mereka meninggalkan ku.

===

BLACK LIFE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang