satu sedotan??

1.9K 122 1
                                    

"Itu cewek yang lo maksud, Han" tanya Alvin

"Iya" jawab Reyhan menatap punggung Al dkk yang menghilang dibalik tembok.

"Cakep juga sihh" ujar Aldo sembari mengelus dagunya.

"Dia punya gue, TITIK" ujar Reyhan menekankan kata 'Titik'

"Up to you" jawab Alvin.

Di tempat laiin

"Yang mana yang lo maksud, Ta??" Tanya Aisha yang sedikit penasaran.

"Gue kurang tau namanya" gumam Talitha yang didengar sahabatnya.

"Perasaan tadi lo manggil 'Han' apa gue salah denger?" tanya Nindy.

"Reyhan kali njir, masa lo gatau si" jawab Salma.

"OOHH IYAA"

"Gausah ribut deh lo" decak Talitha.

"Pesen makanan gihh, Al" perintah Felia.

"Gak sopan lu ya sama yang lebih tua" kesal Al.

"Iya dehh yang tua" ejek Felia.

"Tunggu" ujar Al sembari jalan kearah stand makanan

"TRAKTIR JUGA YA AL, LO KAN SAHABAT GUE YANG PALIINGG BAIK. GAK KAYAK TUH CURUT, MINTA TRAKTIR MULU" teriak Aisha.

"Heh bambang, lo gak nyadar kalo misalnya lo juga minta traktiran??" Kesal Felia yang merasa dituduh. Padahal mah emang iya:)

"NANTI GUE TRAKTIR MAKAN TAI AYAM. GRATISS BUAT KALIAN" teriak Al. Dan mereka menyadari bahwa mereka menjadi pusat perhatian karena teriak-teriak seperti orang gila.

Al dkk pun hanya senyum canggung dan mengucapkan kata maaf dan menyuruh mereka melakukan aktivitas yang sempat tertunda tadi. Saat Al sudah datang dengan minumannya dengan nampan. Sedangkan makanannya dibawa oleh pak Bejo, penjual nasi goreng.

Saat mereka makan dengan hikmat, tiba-tiba ada yang datang menghampiri mereka.

"Kita boleh gabung" tanya pria berbadan atletis dan bola mata yang berwarna biru laut (?) Yang sedang membawa nampan minuman. Ntahlah apa warna matanya, gue bingung:(

Al dkk tak menyadari bahwa ada orang yang meminta izin untuk bergabung bersama mereka. Sampai suara batuk yang sengaja dibuat, berhasil mengalihkan arah pandang mereka yang awalnya menatap nasi goreng tersebut.

"E-ehh iya?? Gimana??" Tanya Talitha dengan gugup. Mereka adalah Angkasa dan kawan-kawan.

"Kita boleh gabung??" Tanya Reyhan sekali lagi.

"Oh, duduk aja" ujar Aisha.

"Thanks jawab Angkasa.

Jadi tuh posisinya mereka saling berhadapan gitu. Memang Al sengaja memilih bangku yang banyak karena dia tau. Hal ini pasti terjadi.

"Gak usah gugup gitu kale. Kek ketemu sama Presiden aja lo" ketus Al sembari makan makanannya.

Kaki Al pun diinjak oleh Salma karena dia kesal terhadap Al yang kalau ngomong gak bisa di rem.

Uhukk uhukk

Al pun batuk karena dia kaget kaki nya diinjak oleh Salma. Dia pun mencari mainuman yang berada didekatnya, karena minuman dia habis.

Al pun meminum minuman yang berada di depannya. Itu minuman . . .

"Itu punya gue, kalau lo lupa" ujar lelaki yang berada di depan Al dengan tampang dinginnya.

"Bodo amat yang penting gue kagak keselek lagi. Belum lo minum juga kan" ujar Al dengan santuy melanjutkan makannya.

Angkasa yang dapat perlakuan tersebut langsung merebut gelas yang ada disamping Al, gelas miliknya. Dia pun meminum-minumannya, dan tersedia 1 sedotan saja didalamnya.

"Ehh, ngapain lo minum. Sini, nanti kalo gue keselek lagi gimana?!" tanya Al dengan ketus sembari merebut gelas yang berada di genggaman Angkasa. Diapun meminumnya dengan sedotan.

Dan terjadilah hasil rebut-rebutan antara Al dan Angkasa. Mereka minum dengan . . .

"Heh, lo berdua sadar gak sihh. Lo pada minum dari sedotan yang sama" ujar Nindy yang.

Dan seketika Al dan Angkasa mengelap bibir mereka dengan punggung tangan dan tissue.

"HUAA, NDAAA. BIBIR AL-hmphh" perkataan Al terpotong saat ada yang menutup mulutnya menggunakan tanga.

"Bisa diem gak si lo, Al. Suara lo kayak toa tau" kesal Salma yang duduk di sebalah Al.

"Bibir gue udah gak suci lagi" rengek Al.

"Fix, mulai hari ini. Ini hari apa Fel??" Tanya Talitha yang lupa hari apa sekarang.

"Hari Kamis"

"Nah iya. Mulai hari ini, hari kamis pada tanggal-" ucapan Talitha terpotong lagi karena di tidak mengingat tanggal berapa sekarang.

"12" jawab Aisha.

"Nah iya. Mulai hari ini, hari Kamis. Pada tanggal 12,  jam- ishh jam berapa sii. Tau ahh, pokok nya gue gak kenal ama Al lagi, TITIK" ujar Talitha yang frustasi karena dia tidak mengingat hari, tanggal, dan jam.

"Ribet lu" kesal Nindy dan langsung melempar botol kosong yang berada di hadapannya.

"Aduhhh, pala gue benjol. Klo gue punya salah sama kalian maapin ya" ujar Talitha dramatis sembari memegang kepalanya yang tidak sakit sama sekali.

"Mau pulang ke pangkuan-Nya ya, lo??" Tebak Felia.

"Iihhh, gak mauu. Gue belom nemu pendamping hidup gue. Terus juga nanti kasian sama mereka yang setiap hari do'ain gue di sepertiga malam" ujar Talitha memandang kearah depan, seolah-olah sedang menerawang betapa indanya jika itu terjadi.

"Emang ada?" tnya Al.

"Ada"

"Siapa??"

"Bapak gue, hehehe"

"Whatever"

Tanpa sepengetahuan Al dkk. Ada yang tersenyum tipis saat Talitha ingin menemukan pendamping nya.

---

—bersambung—

ASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang