kedekatan

1K 80 74
                                    

"Bu, saya boleh izin ke uks. Saya gak enak badan" izin Al kepada bu Naura.

"Kamu bisa sendiri kan?? Atau mau ditemenin??" Tanya Bu Naura.

"Nggak bu, saya sendiri aja. Makasih bu" sopan Al kepada bu Naura lalu pergi menuju uks.

"Kenapa jadi kayak gini?? Gue bahkan gak tau siapa yang ada di foto itu, itu bukan gue. Andaikan mereka tau kebenaranya" monolog Al kepada dirinya sendiri. Saat ini dia sudah sampai di uks, dan merebahkan tubuhnya di ranjang uks.

"Apa kebenaranya??" Tanya seseorang dari balik tirai.

"Ck, ngapain lo disini. Sekolah lo bukan disini" ujar Al, sepertinya dia kenal dengan suara ini. Raka.

"Gausah galak, gue cuma mau minta damai aja sama lo. Gimana??" Tawar Raka.

"Gue gak bodoh, apa rencana lo kali ini??" Ujar Al memandangi langit-langit.

"Ck. Gak percayaan banget si sama gue" ujar Raka lalu membuka tirai tersebut.

"Ngapain gue percaya sama lo, musyrik yang ada" ujar Al lalu mengambil posisi duduk.

"Gue denger, lo gak ada temen ya??" Tanya Raka.

"Gausah sok tau lo, gak suka gue" sinis Al, Raka hanya terkekeh.

"Ayo jadi temen gue" tawar Raka.

"Oke dehh, gue mau jadi temen lo" ujar Al, dia menerawang kedepan.

"Nah gitu dong, kan mumpung gue gak ada temen. Lo bisa jadi temen gue, tos dulu dongg" ujar Raka, Al hanya terkekeh lalu bertos bersama Raka.

"Dah mau istirahat, gimana kalo ke kantin??" Tawa Raka, Al hanya mengangguk.

"Tuh, disitu aja" ujar Raka.

"Hmm" Al mengangguk.

"Gue pesenin" Al hanya mengangguk dan memainkan handphone nya.

"Jadi ini toh yang deket sama om-om" sindir Laura saat melewati Al. Al hanya tersenyum.

Al tidak mungkin marah kan?? Bagaimana Al bisa marah kalau foto itu saja tidak benar. Mungkin jika Al bisa tertawa, Al pasti akan tertawa keras didepan wajah mereka. Bagaimana orang bisa percaya hanya dengan sebuah foto, Al terkekeh mengingat itu. Sungguh, teman-temannya sangat bodoh.

Al pasti akan cari tau siapa yang memberikan foto itu, sebenarnya ada alasan Al ingin berteman dengan Raka. Al mencurigai kalau Raka lah yang menyebar foto tersebut, pasalnya setelah Al dijauhi. Raka tiba-tiba datang dan meminta Al untuk menjadi temannya.

"Heiii, ngapain lo ngelamun??" Ujar Raka mengibaskan tangannya di wajah Al.

"H-ha?? Nggak, gue lagi mikirin kenapa orang bisa percaya dengan sebuah foto" ujar Al dengan suara yang sedikit dibesarkan, agar teman-teman nya sadar.

"Lo ngomongin apaan si?? Lo dijauhi, tenang. Masih ada gue" ujar Raka mengelus rambut panjang Al.

Angkasa yang berada di kantin mengepalkan tangannya kuat-kuat, dia tidak rela jika Al-nya disentuh orang lain. TAI KAU BEACH!

Tapi disisi lain, dia berfikir kenapa dia bisa percaya dengan foto itu. Dan Al tampak biasa saja.

"Dah ah, gue laper" ujar Al lalu memakan-makanannya.

Sahabat-sahabat Al yang lainnya memasuki area kantin. Al tersenyum penuh arti kearah Felia.

Felia ingin membalas senyum tersebut tetapi dia urungkan karena mengingat sesuatu.

"Kita disana aja yok, kalo disini panas banget" ujar Aisha menunjuk bangku yang sangat jauh dari meja Al.

Al hanya tersenyum.

"Kalian disini aja, gue udah selesai kok. Yok, Rak" ujar Al lalu menarik tangan Raka.

"Lah lah lah, soto gue belum abis"

"Gue bilang kan gue yang udah selesai, gue nggak bilang lo udah selesai. Sekarang ayo pergi" ujar Al menarik tangan Raka.

"Selingkuh nya jago juga ya" sindir Clara saat Al melewati mereka.

Al lagi-lagi hanya tersenyum.

---

"Lo mau balik sama gue" tanya Raka saat mereka sudah diparkiran.

"Nggak, gue sendiri aja" ujar Al,

"Yaudah, gue duluan ya" sambungnya dan melambaikan tangannya kearah Raka.

Rumah Al

"Assalamualaikum, Al pulang" ujar Al saat sampai rumah.

Saat Al melewati meja makan, Al melihat keluarganya sedang bercanda. Tapi, saat Al lewat. Tiba-tiba saja hening.

"Kamu makan setelah kami" dingin bunda, Al hanya mengangguk. Tetapi air matanya keluar begitu saja.

Michael sebenarnya ingin mendekap adiknya saat Al mengeluarkan air matanya, tetapi kecewa lebih menguasai dirinya.

"Yaudah, Al ke kamar ya. Bun, yah, bang" pamit Al lalu menaiki tangga.

"Sampai gue tau siapa yang nyebar foto itu, siap-siap hidupmu tak tenang sayang" ujar Al dengan seringainya.

"Mendingan gue mandi, abis itu turun"

Saat Al sudah selesai mandi, dia segera menuju ruang makan. Niatnya ingin mengobrol bersama keluarganya, tetapi ia urungkan saat melihat ayah dan bundanya tertawa lepas saat Michael memberikan lelucon kecil.

Al yang melihatnya ikut tersenyum, Lalu dia jalan kearah meja makan.

Saat melihat lauknya tinggal sedikit, seperti sisaan(?). Al hanya tersenyum.

Lalu dia memakan-makanannya.

'segitu bencinya kah kalian sama Al' batin Al.

"Bunda, ayah. Al keluar ya, Al mau beli peralatan buat kemah" ujar Al saat dia melewati ruang keluarga.

Ya, tadinya dia memilih untuk berdiam saja dikamar. Tetapi saat melihat keluarganya melupakan dirinya. Al lebih memilih keluar, untuk membeli peralatan untuk kemah.

"Hmm" dibalas deheman oleh bunda dan ayah, sedangkan Michael dia hanya melihat kearah adiknya dengan tajam.

"Yaudah, Assalamualaikum"

---

Mall

"Duhh, gue harus beli paan dulu nihh" ujar Al pada dirinya sendiri.

"Mau gue temenin??"

---

Maap ye gue gantung ceritanya, mau gue sisain buat besok. Ada yang tau besok ada apa??

Untuk yang semalem gue juga minta maaf karena gak up, udah gue jelasin kok di @askar.wp

@aghniacakes

Byee👑


ASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang