makasih

955 87 42
                                    

"Apakah tugas yang tadi pagi ibu suruh kerjakan sudah selesai??" Tanya bu Naura.

"Sudah, bu"

"Baiklah, kumpulkan kedepan. Dan ibu ingin mengumumkan sesuatu" ujar bu Naura lalu berjalan kedepan menghadap murid-muridnya.

"2 hari lagi akan dilaksanakan kemah, ibu harap kalian semua bisa datang. Agar kita sama-sama bisa menjernihkan otak kita sebelum ujian" sambung bu Naura.

"YES!!!!

"HOREEEE!!!"

"Sudah-sudah, sekarang buka buku kalian. Dan kerjakan halaman 276" ujar bu Naura lalu meninggalkan kelas, mau ke toilet gess.

"KenaWhat harus ada mtk siii" gerutu Felia yang didengar Al.

"Mau gue ajarin" tawar Al kepada Felia, Felia hanya melirik kearah Al sekilas.

"Sha, ajarin gue dong. gak ngerti gue ama nih rumus. Liat rumus mtk kek berasa renungin dosa, istighfar mulu bawaannya" ujar Felia dengan muka yang kesal, karena melihat banyaknya angka di bukunya tersebut.

"Lo kan emang banyak dosa" jawab Aisha dengan terkekeh.

"Iya, gue kan banyak dosa. Gak kayak tetangga sok suci" ujar Felia dengan menekankan kata 'sok suci'

"Udah-udah, gue tau omongan lo ini buat siapa. Lo harus inget, kita belum nemuin bukti-bukti yang kuat. Kalo misalnya Al emang dituduh sama tuh tante girang, lo bakal malu karena sindir Al terus" ujar Aisha dengan memelankan kata-katanya, agar Al tak dengar.

"Kalo sampe tuh orang dituduh, gue akan minta maaf duluan. Sebelum lo lo pada" ujar Felia.

"Hmm"

"Kenapa otak gue selalu bilang : gak usah dikerjain tuh soal MTK, percuma. IQ lo gak akan nyampe, percaya sama gue" ujar teman sekelas Al. Sky namanya.

"Mau gue ajarin??" Tawar Al, Sky nampak berfikir. Lalu mengangguk.

"Jadi tuhh lo tinggal kali 2, abis itu bla... Bla... Blaa" gue gak tau mau jelasin ttg apaan, gue pun sama oon nya kalo mtk;)

"Gitu doang??" Al hanya mengangguk.

"ya Allah, kenapa dari tadi gue gak mudeng. Padahal gampang" Al hanya terkekeh.

"Lo harus buka les, gue akan daftar diurutan pertama" ujar Sky.

"Gak, gue gak mau"

"Alasannya??" Tanya Arif.

"Ilmu tuh di bawa sampe kapan aja, kalau gue jelasinnya keliru. Sesat dong jadi nya, orang yang kurang pinter malah makin jadi" jawab Al

"Ooohhh, ok ok"

"Dah sono, dah paham kan"

"Dihh ngusir"

"Bodo"

Kringg... Kringg.. kring

Anggaplah suara bel pulang:)

"Dah yaa, gue mau balik" ujar Al lalu membereskan buku-bukunya.

"Yayayaya"

---

"Kayaknya gue gak dijemput dehh" ujar Felia saat di gerbang sekolah.

"Kenapa??" Tanya Aisha.

"Gatau, dah ahh. Kayaknya gue jalan aja" jawab Felia.

"Rumah lo kan jauh, Fel" ujar Nindy.

"Gak jauh, cuma bisa bikin kaki gue patah doang" ujar Felia dengan terkekeh.

"Dah ahh, gue mau balik. Byee"

"GAK MAU PULANG AMA GUE NIH, HEYY" teriak Salma.

"NGGAK MAKASIH, GUE MAU SEKALIAN OLAHRAGA" jawab Felia tak kalah kencang.

"Tuh anak bener-bener otak nya udah ke lambung gue rasa" gumam Clara.

"Kenapa??" Tanya Nindy yang mendengar gumaman Clara.

"Dia kan bisa pake angkutan umum, kalo nggak ojek online" jawab Clara dengan menggelengkan kepalanya kecil.

"Lah iya, oon juga tuh anak"

Ditempat Felia

"Berasa jomblo gue jalan sendiri, ehh tapi emang gue jomblo si. Tau ahh, kayak orang gila gue ngomong sendiri" ucap Felia kepada dirinya sendiri.

"Ehh, ada neng cantik. Mau kemana, mau om anterin??" Goda preman yang ada disana.

"EH MONYED" latah Felia.

Memang, jalan yang dilewati Felia sepi. Lebih tepatnya Felia yang memilih jalan ini, agar lebih cepat sampai. Pikirnya.

"Mau apaan lo, jadi cowok kok centil. Inget umur om, malu sama istri di rumah" ujar Felia dengan berani.

"Saya gak punya istri, gimana kalau kamu yang jadi istri saya" ujar pria tersebut, lalu memegang tangan Felia.

Felia pun melepaskan tangan pria tersebut dengan kasar.

"Kok kasar siihh" ujar pria tersebut dengan mencolek dagu Felia.

Bughh

Bughh

Bughh

"MAKSUD LO APA PEGANG-PEGANG ADE GUE, BANGSAT!" bentak Al yang datang menggunakan motornya.

Al memang memilih jalan ini, entah kenapa. Lalu saat mendengar suara orang yang ia kenali sedang di ganggu oleh pria bangsat itu, Al marah dan langsung menghajar pria tersebut.

"SAMPE LO GANGGU ADE GUE LAGI, SIAP-SIAP TINGGAL NAMA LO YANG JADI SEJARAH!!"  Bentak Al lalu menarik tangan Felia untuk ke motornya.

"Naik" dingin Al

Felia hanya mengangguk. Al pun menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi. Felia yang kaget pun dengan reflek memegang pundak Al.

Selama perjalanan, Felia hanya merapal kan do'a dan menyumpah serapahi Al karena membawa motor seperti orang kesetanan.

"Masih mau disini? gak mau turun?" tanya Al saat sudah sampai didepan rumah Felia.

"H-hah?? Gue turun, makasih"

"Hm" lalu Al menancapkan gasnya dari rumah Felia.

"Makasih dan maaf, Al" lirih Felia yang masih melihat Al motor Al yang lama-lama mengecil.

---

Hai hai hai, gue KAMBEK.

MAAP YE DIKIT.

Byee👑

ASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang