"Ada masalah apa si, babe. Kalian sama mereka" ujar Reyhan. Talitha baru saja ingin membuka mulutnya, tapi Al menggeleng kecil. Pertanda jika ia tak mau membahas soal ini lagi.
Talitha hanya mengangguk, dan kembali memakan-makanannya. Angkasa dkk menaikkan satu alisnya, pertanda mereka masih bingung.
"Lo gak mau terbuka sama kita??" Tanya Alvin. Al hanya menggeleng kecil kepalanya. Yang lain hanya bisa mengangguk. Dia butuh privasi.
"HEH, CEWEK GATEL. NGAPAIN LO SEMUA DUDUK SAMA CALON MASA DEPAN GUE. HAH?!" bentak kakak kelas yang tak lain dan tak bukan adalah Disa. Kemarin ia baru pulang dari liburannya. Jadi dia gak tau kalo misalnya Talitha udah di dor sama Reyhan a.k.a dah jadian ama Reyhan.
"Yeuuuu, baru CALON kan mba? Lagian sukur kalo kesampean, kalo kagak? nangis lo 7 hari 25 malam" ujar Al sembari melihat kearah Disa.
Tanpa basa-basi Disa langsung menyiram Al dengan air yang berada di genggamannya.
Al langsung diberi jaket oleh Angkasa. Angkasa dkk langsung memejamkan matanya dan memalingkan wajahnya, karena baju Al yang tembus oleh air. Tanpa basa-basi Al langsung memakai jaketnya dan dikancing.
Teman-teman Al langsung marah, saat Libra ingin berdiri. Tangan nya dipegang oleh Al, Al hanya menggeleng. Akhirnya Libra kembali duduk.
"Huft. Kenapa emangnya kalo gue duduk sama mereka. Emang kalo gue duduk sama mereka melanggar undang-undang?? Nggak kan?? Mending diem daripada moncong lo tambah panjang dan nambah dosa juga buat lo" ujar Al dengan sangat sabar menghadapi manusia jenis lain di hadapan dia ini.
"Heh lo ngapain lo duduk disamping my husband, hah?!" Bentak Amel kepada Talitha. Amel segera menarik tangan Talitha agar bangun. Baru saja memegang tangan Talitha. Gerakan itu terhenti saat Al mengeluarkan suaranya.
"Jauhin tangan busuk lo dari tangan sahabat gue. My husband my husband, pala lo tuh my husband. Ada gila-gila nya gue rasa" ujar Al memejamkan matanya agar tak tersulut emosi.
Amel segera melepaskan tangannya.
"Sekarang kalian boleh pergi, atau pindah dari sini. Gue gak mau acara makan gue diganggu" desis Dewa menatap tajam kearah Disa dan kawan-kawan.
"Gak aku gak mau, kamu kenapa sih. babe??" Tanya Zita dengan nada manjanya.
"LO GAK DENGER YANG DIOMONGIN SAMA DEWA? HAH?! PERGI!" Ujar Al karena kesabarannya sudah habis.
"Apa hak lo ngusir gue hah?! Lo itu cuma anak pungut dari keluarga Wijaya. Bahkan dibelakang nama lo gak ada marga Wijaya nya. Sedangkan abang lo ada. Dasar anak pungut. Tau diri aja deh lo" ujar Disa. Amel dan Zita langsung menertawai Al.
"Gini nih manusia yang tolol nya udah permanen, denger ya. NAMA GUE EMANG GAK ADA WIJAYA NYA. DAN LO TAU?? WIJAYA ITU BUKAN NAMA MARGA. LO TAU GUE PUNYA ABANG LAKI-LAKI KAN? NAMA ABANG GUE MICHAEL WIJAYA. DAN NAMA GUE MIKAYLA ANASTASYA. WIJAYA NAMA BELAKANG AYAH GUE. DAN ANASTASYA NAMA BELAKANG BUNDA GUE. SEKARANG LO UDAH PAHAM?!" Ujar Al penuh emosi.
"Lagian gak ada urusan nya ya njing, ini masalah di sekolah, gak usah bawa-bawa rumah" lanjutnya.
"Lo mau gue bongkar tentang kejadian jam 23.00 di jalan kamboja, sayang??" Bisik Al saat dia melangkahkan kakinya agar lebih dekat dengan Disa.
Seketika Disa langsung tegang saat mendengar bisikan dari Al. Al hanya menyeringai saat melihat raut wajah Disa yang sudah tegang. Disa, Amel dan Zita langsung meninggalkan area kantin.
---
"Tadi dia bisikin apa ke lo??" Tanya Zita saat sudah di taman belakang sekolah.
"Dia tau" jawab Disa sembari jalan mondar-mandir memikirkan sesuatu (?).
"Maksudnya??" Tanya Amel.
"Kejadian di jalan kamboja. Dia tau" ujar Disa memegang lengan Amel.
"Kejadian yang mana?? Gue lupa" ujar Zita menggaruk tengkuknya.
"Kejadian..."
---
Kantin
"Lo tadi bisikin apa ke Disa??" Tanya Reyhan. Sedari tadi dia tidak sempat berbicara, dia hanya mendengar dan melihat seberapa jauhnya Disa melabrak Al dan kawan-kawan. Dia hanya memegang tangan kiri Talitha agar Talitha tak pergi:)
"Kamboja" Al hanya menjawab itu dan menyenderkan kepalanya di bahu Angkasa. Entahlah, dia menyadarinya atau tidak.
"Iya gue sadar, nih bahu nak dugong. Udah hapal gue" ujar Al saat ia melihat Salma ingin membuka mulutnya. Al pun memejamkan matanya.
"Kamboja?? Maksudnya??" Tanya Angkasa.
"Jalan kamboja, jam 23.00" jawab Al.
"S-serius lo??" Tanya Aisha. Al hanya menganggukan kepalanya.
"Lo pada ngomongin apa sihh, dedeq gangertiii" ujar Clara dengan tampang bodohnya.
"Dah diemin aja, Sha. Biar mati penasaran tuh bocah" ujar Felia meminum es tehnya.
"Dah yukk, kita masuk. Bentar lagi bel" ujar Al dan menegakkan kepalanya dari bahu Angkasa.
"Lahh, rajin nih anak" kagum Libra.
"Al gitu lho, haha" ujar Al dengan kekehan.
Kring
Kring
Kring
"Kan bener, dah yok. Duluan ya. Duluan ye nak dugong. HAHAHAH" ujar Al langsung berlari saat melihat Angkasa ingin membuka suaranya.
"Gaada akhlak. Cariin dulu noh akhlaknya Al. Kasian gue liatnya" ujar Angkasa melihat punggung Al.
"Sahabat lo tuh" ujar Dewa.
"Lo tuhh" ujar Libra.
"Adek gue, kenapa lo??" Tanya Bayu menatap tajam ke arah Dewa dan Libra.
"Calon gue tuhh"
---
Byee~
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKAR
Teen FictionSiapa sangka jika Angkasa jatuh hati pada murid baru di sekolahnya. Angkasa Addison, ketua geng motor -ASKAR- yang di takuti di seluruh Indonesia. Angkasa yang dulunya tidak terlalu memperdulikan perempuan karena menurutnya perempuan hanya men...