"Mau gue temenin" ujar Raka dari arah belakang, Al yang mendengar pun tersentak karena ucapan Raka tiba-tiba.
"Nggak deh, Rak. Gue mau sendiri aja, gue juga mau rasain gimana rasanya jalan-jalan tanpa temen"
"Yakin?? Padahal banyak yang ngejar babang Raka lho" ujar Raka membanggakan diri.
Al hanya memutar bola matanya, "Iya, yakin gue. Dah sono"
"Dih ngusir" ujar Raka.
"Oh iya, lo dateng ke birthday party nya Felia??" Sambungnya.
Al pun membelalakkan matanya "Dia gak ngundang gue"
"Lo kan sahabatnya, masa gak diundang. Boong banget" ujar Raka yang berakhir kekehan.
"Lo?? Diundang??" Tanya Al.
"Yup, gue diundang"
"Kok lo bisa diundang?? Emang dia mau ngundang lo??" Tanya Al lagi.
"Why not"
"Dah ahh, gue mau belanja. Lo gak usah ikutin gue, gue mau sendiri. Dah sono, byee" ujar Al lalu meninggalkan Raka.
"Lahh, babang Raka ditinggalin"
"Gue mau kasih apaan ya ke Felia" tanya Al pada dirinya sendiri.
"Aha! Gue tau! Pasti dia suka" ujar Al dengan senyum lebar.
---
"Semoga aja dia udah gak marah sama gue" gumam Al saat didepan pagar rumah Felia.
"Banyak juga yang dateng, gue pikir dikit" sambungnya.
Saat Al memasuki pekarangan rumah Felia dia tampak takjub dengan dekorasi nya, lalu Al memasuki rumah Felia. Awalnya tidak ada yang menyadari bahwa ada Al, tapi saat Al menyapa Felia yang sedang ngobrol dengan sahabat-sahabatnya yang lain. Tiba-tiba hening.
"Hai, Fel. Selamat ulang tahun ya" ujar Al lalu memeluk Felia, Felia pun mendorong Al kencang. Tetapi Al tidak jatuh.
"MAKSUD LO APA PELUK-PELUK GUE?! HAH?!" bentak Felia terhadap Al.
Disana juga terdapat Angkasa dkk, mereka tidak membantu Al. Mereka hanya menonton.
"Gue cuma mau ngasih selamat ke elo," ujar Al dengan senyumnya,
"KALAU MISALNYA ADA ULANG TAHUN TERBURUK DIDUNIA, GUE BAKAL MENJADI PERINGKAT 1 KARENA KEDATANGAN LO!" bentak Felia.
Al yang mendengarnya pun tidak bisa menahan air matanya.
"G-gue ada salah apa sama lo, Fel??" Tanya Al.
"BANYAK, KESALAHAN LO BANYAK. GUE UDAH MUAK JADI SAHABAT LO, GUE UDAH MUAK PUNYA SAHABAT YANG SAKIT-SAKITAN KAYAK LO!" Al pun hanya bisa tersenyum.
"Yaudah kalo emang gitu mau lo, lo udah muak kan punya sahabat kayak gue. Jadi, sebagai tanda terimakasih gue buat lo. Nih, gue kasih. Gue harap lo terima" ujar Al lalu memberikan kado yang dia beli untuk Felia tadi.
"Yaudah, kalau begitu. Gue pamit pulang dulu ya, jaga diri lo baik-baik. Gue harap gue bisa ketemu di ulang tahun lo berikutnya, itupun kalo gue masih ada" ujar Al dengan kekehan.
"Yaudah dehh, gue pamit ya. Maaf kalau misalnya gue bikin hancur party lo kali ini" lalu Al pergi dari rumah Felia dengan lari sekencang-kencangnya.
"Kenapa?? Kenapa jadi gini?? GUE GAK GUNA! GUE ANAK PEMBAWA SIAL! GUE ANAK SAKIT-SAKITAN! GUE ANAK GAK TAU DIRI!" teriak Al saat dia berada di taman. Cuaca juga mendukung, hujan deras saat Al keluar dari rumah Felia.
"AMBIL NYAWA GUE, AMBIL. GUE GAK GUNA, AMBIL NYAWA GUE" frustasi Al sembari menangis kencang, untung saja tidak ada orang di taman tsb.
"Kenapa semua benci sama gue, gue gak tau. Apa cuma karena foto?! APA CUMA KARENA FOTO MEREKA BISA PERCAYA! HAH?!"
"Gak usah nangis, gue masih ada buat lo" ujar Raka dari arah belakang sambil memayungi Al.
"Kenapa, Ka. Kenapa semua jadi gini?? Apa gue salah?? Apa gue salah gue sakit-sakitan?? Apa gue anak pembawa sial?? Apa gue anak gak tau diuntung?? JAWAB, KA. JAWAB!" Frustasi Al. Lalu Raka menarik Al agar masuk ke dekapannya.
"Lo gak kayak gitu, ini cuma salah paham. Lo kuat, Al kuat. Lo gak lemah, tunjukkin diri lo kalau lo bisa. Tunjukkin kalo lo kuat" ujar Raka menenangkan Al. Al hanya menggeleng di dada bidang Raka.
"Nggak, Ka. Gue gak kuat, gue udah gak kuat. Kenapa hari itu nyawa gue gak diambil sekalian" ujar Al.
Al dan Raka tidak menyadari bahwa ada mobil Angkasa yang jauh di belakang mereka. Angkasa yang melihat itu mencengkram stir mobil nya kencang, niatnya kesini untuk mencari Al dan mungkin akan menenangkan nya(?)
"Dah pulang yok, lo bisa sakit kalau disini terus" ujar Raka lalu menggandeng tangan Al agar masuk ke mobil Raka.
"Nih lo pake" Raka memberikan jaketnya agar Al pake.
"Makasih" Raka hanya tersenyum.
Disepanjang jalan, Al hanya melihat kearah jendela. Dia masih memikirkan hal tadi.
"Heyy, udah sampe. Lo mau sama gue terus emangnya" goda Raka dengan menaik-turunkan alisnya.
"O-oh, udah sampe. Makasih ya" Al pun memberikan jaket Raka kepada pemiliknya kembali,
"Gue masuk duluan ya, Ka. Hati-hati" Raka hanya tersenyum dengan mengangguk.
"Assalamualaikum, Al pulang" ujar Al saat memasuki rumahnya.
"Waalaikumssalam" jawab pembantu yang ada dirumah
"Ehh, non udah balik. Kok basah-basahan gini non, non main hujan-hujanan??" Al hanya mengangguk dengan tersenyum.
"Yang lain kemana, bi??" Tanya Al kepada bi Ina.
"Yang lain pada keluar non, katanya mau makan diluar" ujar bi Ina dengan pandangan kasihan kepada Al.
Al yang mengerti pandangan tersebut hanya tersenyum. "Gapapa bi, mungkin kalo ada Al. Al bakal diajak"
"Yaudah non, non mandi dulu ya. Nanti bibi buatkan makanan untuk non. Non pasti belum makan kan??" Tanya bi Ina.
"Heheh, iya bi. Yaudah, Al kekamar dulu ya bi"
"Iya non"
----
HALO GESS, MAAP YE UP NYA SUBUH-SUBUH BEGINI. TADINYA GUE MAU UP MALEM, CUMAN GUE KETIDURAN. DAN INI BARU KEBANGUN,
ENJOY YAA
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKAR
Teen FictionSiapa sangka jika Angkasa jatuh hati pada murid baru di sekolahnya. Angkasa Addison, ketua geng motor -ASKAR- yang di takuti di seluruh Indonesia. Angkasa yang dulunya tidak terlalu memperdulikan perempuan karena menurutnya perempuan hanya men...