"AL!!!" teriak Aisha.
Aisha segera menarik tangan Al agar menghadap Aisha.
"Ya?? Kenapa??" Tanya Al, Aisha langsung melepaskan pegangannya.
"Gue gasuka lo ngomong kayak gitu lagi. Ngerti??" Desis Aisha.
"Lo tau semua tentang gue, lo tau gue ngapain kan disana?? Lo tau itu semua hanya karangan kan?? Kenapa lo lebih milih di pihak dia?? Kenapa lo gak di pihak gue?? Gue ada salah sama lo?? Atau bener yang di ucapin sama bang El, kalau gue hanya anak manja yang nyusahin orang?? Kalau bener, gue minta maaf. Permisi saya pamit. Jaga diri kalian" ujar Al lalu pergi dari hadapan mereka.
Al pun pergi dengan motornya menuju rumahnya.
"Assalamualaikum" salam Al.
Sepertinya tidak ada orang dirumah, buktinya tidak ada yang menjawab salam Al.
"Kalau gue gini terus, gue berasa jadi orang paling salah" monolog Al, lalu pergi menuju kamarnya.
"Biasanya bang El gue jailin kalo lagi bosen, terus beliin gue ice cream. Tapi sekarang?? Mustahil" monolog Al sembari merebahkan dirinya di kasur.
"Gue minta maaf, Al. Gue bingung, setelah semuanya berakhir dan lo gak salah. Gue bakal minta maaf sama lo, sekalipun sujud didepan lo" ujar seseorang dari balik pintu, pintu Al tidak tertutup rapat. Jadi memudahkan orang itu untuk mengintip Al.
"Semangat!" gumam Al lalu tertidur dengan selimut yang menutupi sampai dagu.
Keesokkan harinya
"Pagi Yah, bun, bang" ujar Al dari arah tangga dengan senyumannya.
Ayah, bunda, dan Michael hanya melihatnya sekilas. Lalu kembali ke aktifitas nya masing-masing.
Al tampak lelah dengan semua ini, dengan keberanian yang ia punya. Al akan bertanya kepada orang tuanya.
"Mm. Bun, yah" ujar Al, ayah dan bunda hanya menaikkan sebelah alisnya.
"Kenapa kalian bisa langsung percaya sama sebuah foto?? Kenapa kalian gak mau dengerin penjelasan Al?? Kenapa kalian egois?? Kenapa hanya Al yang selalu salah?? Kenapa?? Kenapa??" tanya Al dengan bibir yang gemetar.
"Pertanyaan ini lagi?? Gak ada topik lain??" Ujar Michael yang sedang sarapan.
"Kalian gak pernah jawab pertanyaan Al, Al gak akan puas kalau gini terus" ujar Al.
"Minta puasin sama om-om, jangan sama kita" ujar Michael, ayah dan bunda melihat dingin kearah Al.
"AL GAK KE HOTEL BANG, ITU BUKAN AL. APA KALIAN SADAR?? BADAN PEREMPUAN ITU LEBIH BESAR DARI AL, RAMBUT PEREMPUAN ITU PENDEK. SEDANGKAN AL?? BADAN AL KECIL, RAMBUT AL PANJANG!" bentak Al lalu pergi keluar.
"Bun??" Panggil Ayah, bunda langsung mengalihkan pandangannya dari Al.
"Iya, yah??" Jawab bunda.
"Kamu masih simpen fotonya??" Tanya ayah.
Bunda mengangguk dan mengambil foto itu.
"Coba sini, bun. Biar Michael liat fotonya" ujar Michael mengambil foto yang berada di tangan bunda.
Michael tampak serius dengan foto tersebut, apa yang diucapkan Al benar. Perempuan itu sangat jauh sekali sama Al, tapi muka perempuan itu tampak sedikit mirip.
Lagipula, itu juga foto dari cctv. Jadi muka perempuan itu jika sekilas mirip dengan Al, tapi jika diperhatikan baik-baik itu bukan Al.
"Bukan Al bun, kita selama ini salah. Ki-kita salah bun" ujar Michael dengan menunduk. Air matanya sudah keluar, Michael merasa sangat bersalah kepada Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKAR
Teen FictionSiapa sangka jika Angkasa jatuh hati pada murid baru di sekolahnya. Angkasa Addison, ketua geng motor -ASKAR- yang di takuti di seluruh Indonesia. Angkasa yang dulunya tidak terlalu memperdulikan perempuan karena menurutnya perempuan hanya men...