hukumannya

1.4K 115 2
                                    

Sebelumnya gue mau bilang makasih buat kalian yang udah baca ASKAR. Gue gatau lagi harus apa. Bisa dibilang gue lebay, haha. Setelah kalian baca, wajib hukumnya buat memberikan vote untuk cerita ini. Haha. Selamat membaca...

Sekolah

"Haduhh, hari ini kakak gue cantik banget. Pake skincare apa siii" puji Felia saat Al memasuki kelas.

Al pun memutar bola matanya lalu dia mengasih buku pr nya ke Felia.

"Makin cantikk. Muachh" ujar Felia memberikan flying kiss kepada Al. Al pun bergidik ngeri dibuatnya.

"Kapan si otak lo ada. Fel, Fell" ujar Clara menghampiri Felia.

"Ngapain lo bawa buku, nyet??" Tanya Felia kepada Clara, karena Clara menghampiri dirinya dengan membawa buku serta pulpen.

"Nyalin tugas lahh" ujar Clara membenarkan buku Al agar berada di tengah-tengah Clara dan Felia. Felia pun menjitak kepala Clara lumayan keras. Yang di balas lirikan tajam khas Clara.

Dan mereka melanjutkan nyalin tugas rumah dengan serius. LOL

Kringg... Kringg... Kringg...

"Kumpulkan tugas yang ibu kasih ke kalian kemarin. Kalian baca halaman 132-136. Lalu kerjakan soal halaman 137. Ibu akan rapat bersama guru-guru yang lain dan kepala sekolah soal liburan ujian nanti. kalian jangan berisik. Kalau ada yang mau ditanyakan silahkan ke Al. Mengerti??" Ujar Bu Naura panjang lebar

"Mengerti buuuuuuuu" jawab seluruh murid.

Setelah bu Naura pergi, mereka pun mulai membaca dengan hening. Saat akan mengerjakan soal mereka pun menjadi pusing, akhirnya salah satu dari mereka meminta Al untuk menjelaskan di papan tulis. Al pun hanya menurut saja, biar gak pada nanya-nanya lagi. Pikirnya.

Al pun menjelaskan soal no 1-10 di papan tulis dengan cara yang cukup mudah dan mudah untuk dimengerti. Tanpa Al sadari Angkasa dkk melihat Al yang sedang menjelaskan materi di papan tulis. Dengan tampang tak berdosa nya, mereka memasuki kelas Al. Seluruh ciwi-ciwi di kelas Al menjadi heboh seketika saat melihat Angkasa dan teman-temannya masuk ke kelas mereka.

Al pun hanya menghiraukan, dan tetap menjelaskan materi nya. Saat sudah selesai, Al pun bertanya kepada teman-temannya. Apakah mereka sudah mengerti atau belum, dan dibalas anggukan serempak oleh teman-temannya.

"Gilee, pinter juga lo Al" ujar Reyhan duduk di lantai menghadap ke papan tulis seraya mengelus dagunya.

"Mikayla Anastasya gitu lhoo, haha"

"Ini rumus nya lo ringkas, dan mudah dimengerti sama seluruh murid. Kayaknya gue harus banyak-banyak belajar sama lo" ujar Bayu menyenderkan tubuhnya di tembok sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Yang lainnya hanya melongo karena Bayu dapat berbicara panjang seperti itu.

"Yayaya, kayaknya gue bakal buka les privat untuk kalian" ujar Al kembali duduk di bangkunya. Selang beberapa menit ada segerombolan pemuda yang memakai gaun dengan make up tebal serta berjalan bak model di kelas Al.

Seketika kelas Al pun dipenuhi gelak tawa seluruh kelas. Bahkan banyak yang rela-rela datang hanya untuk ingin tahu apa yang sedang terjadi. Semakin lama semakin banyak orang yang berada di depan pintu kelas Al.

Al dkk hanya acuh, mereka terlalu benci untuk melihat wajah itu.

Raka.

Ya, mereka ada geng inti dari Zios. Termasuk Raka.

Itulah hukuman yang dimaksud Aldo.

Hukumannya adalah geng inti dari Zios akan berpakaian layaknya seperti wanita dengan pakaian yang sedikit terbuka dan make up yang tebal. Sambil berjalan layak nya model ahli.

ASKARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang