Enam

4.9K 689 90
                                    

Haii!! Ketemu lagi sama Author canss//asiqq

Sebelum baca, Mari tekan vote dulu
Lalu
Setelah itu
Komen sambil membacaa!! Komen banyak-banyak yaa heheuu

-JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR JUGA YEPSS!-
PfAu__

Tadinya mau up sore:(
Tapi lupa kalau sore paketan ak dah abis
Heheu bengek😭

Tadinya mau up sore:(Tapi lupa kalau sore paketan ak dah abisHeheu bengek😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















"Kak, tolongin Kak Aly di dalem Kakk."

Sean kaget. Saat dia baru saja turun dari mobil, ada seorang anak laki-laki yang berlari ke arahnya dengan buru-buru.

Anak itu menangis. Kulit putihnya anak itu berubah menjadi merah. Dan lagi, di kaosnya ada bercak darah.

Sean buru-buru mensejajarkan badannya dengan anak itu. "Ada apa?" tanyanya sambil mengusap air mata anak laki-laki itu.

Sean tidak tahu, siapa Aly yang di katakan anak itu.

"It-itu Ibu. Ib-ibu pukul Kak Aly di da-dalem ... hiks," jawab Anak itu sambil menunjuk rumah.

Sean membelalakan matanya. Aly? Maksud anak itu Anary?
Dengan segera, Sean membuka pintu mobil dan menyuruh Mamanya turun.

"Ada apa, A?" tanya Ana sambil turun dari mobil.

"Nanti Aa jelasin, Ma. Jagain dulu adek ini, biar Aa masuk ke dalam," ucap Sean cepat.

Setelah Mamanya mendekat dan memegang badan anak laki-laki itu, Sean langsung berlari masuk ke pekarang rumah.

"Aaaa!"

Terdengar jeritan nyaring dari dalam, saat Sean sudah berdiri tepat di depan pintu.

Dia berlari masuk ke dalam. Dan, betapa terkejutnya Sean saat melihat Anary dalam keadaan tergeletak dengan kaki dan baju bagian punggung yang berlumur darah.

Sean mengalihkan pandangannya pada seorang wanita paruh baya yang menatap Anary yang sudah tergeletak dengan tatapan tajam.

Dan, saat pandangan wanita paruh baya itu beralih kepada Sean. Dia buru-buru berlari naik ke atas tangga.

"Anary!" panggil Sean, sambil berlari menghampiri Anary.

Anary tak sadarkan diri. Dan dengan segera, dia langsung mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya keluar.

"Kak Alyy!!!" teriak anak laki-laki itu. Dia menangis histeris saat Sean keluar menggendong tubuh Anary yang kakinya sudah mengalir darah.

"Buka pintu mobil Ma!"

SEAN DANANTYA [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang