Tujuh

5K 720 88
                                    


Hai guysss👋

Maaf kemarin sore gak bisa updatee:((
Tiba-tiba wattpad aku gak bisa mublikasi ceritaaa
Maapkan yaaa😟

DI PART INI JANGAN LUPA
VOTE
SAMA KOMEN YA!!

sayang kalian banyak-banyakk


sayang kalian banyak-banyakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























"Kak Aly, Jian takut," kata Jian.

Tadi saat anak laki-laki itu terbangun dari tidurnya, Dia langsung beranjak dengan semangat. Berlari masuk ke dalam ruangan kakaknya saat mendengar dari mulut Ana kalau kakaknya sudah bangun.

Anak kecil itu terus saja memeluk tubuh Anary. Membuat, sang empu tersenyum sambil mengusap-ngusap kepala adik kecilnya ini.

"Jian jangan takut lagi, ya. Ada Kak Ary disini," ucap Anary berusaha menenangkan Jian.

Melihat interaksi kakak beradik di depannya ini, Senyum Sean dan Ana yang melihatnya tidak bisa di sembunyikan.

Bisa di rasakan, kalau kasih sayang yang besar mengalir di antara Kakak beradik itu.

Kruk ... krukkk

Suara dari perut Jian, membuat orang berada di dalam ruangan terkekeh.

"Jian belum makan," ucap Jian sambil masih memeluk tubuh Anary.

Anary mengalihkan pandangannya pada Sean dan Ana. Dan, dalam beberapa detik Ana langsung mengerti apa Anary mau.

Ana melangkahkan kakinya ke meja, dan membawa kantong plastik yang berisikan makanan.

"Sayang. Ayo sini, makan," ajak Ana sambil melangkahkan kakinya mendekati Jian.

Mendengar itu, Jian melepaskan pelukannya dari Anary dan menoleh ke arah Ana yang sudah berada di sisinya.

"Ayo, Jian. Kita makan dulu," ajak Ana sambil merangkul anak kecil itu.

Jian menganggukan kepalanya semangat. Lalu, dia turun dari kasur Anary.

Ana menuntun Jian ke sofa. Dan, membuka kantong plastik yang di dalamnya berisi roti sobek, dan roti tawar. Tak lupa, air putih dalam kemasan botol.

Ana menyodorkan roti sobek rasa cokelat pada Jian. Namun, anak itu menggeleng dan malah membawa roti tawar tanpa rasa.

"Jian gak suka loti itu tante," ucap Jian. "Jian lebih suka loti ini. Enak."

Ana mengerenyitkan dahinya. Anak di depannya ini tidak suka rasa cokelat?

"Oh. Jian gak suka rasa cokelat, ya?" tanya Ana.

SEAN DANANTYA [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang