"Terkadang aku merasa berada dekat denganmu namun nyatanya kau jauh tak tersentuh. Jadi, dimana sebenarnya dirimu berada?"
Happy Reading!
***
Alrich masih bingung terhadap sikap Nara kemarin. Mengapa Nara tiba-tiba menjadi kembali pendiam? Sebelumnya ia baik-baik saja bukan? Alrich mencoba mengingat kembali tentang kejadian kemarin.
*Flashback on*
Alrich berjalan mendahului Nara untuk membayar novel yang Nara pilih. Namun keningnya berkerut begitu menyadari kalau Nara tidak mengikutinya. Alrich segera membalikkan badannya dan menghampiri gadis itu. Alrich bernafas lega begitu melihat Nara masih berada di posisinya sebelum Alrich meninggalkannya. Tapi, siapa laki-laki yang berbicara dengan Nara itu?
"Maaf, siapa ya?" tanya Alrich pada cowok itu. Nara hanya terdiam dengan ekspresi yang sulit di artikan. Berbeda dengan cowok yang berada di hadapan Alrich sekarang, ia nampai santai dengan sesekali mengulas senyumnya.
"Oh kenalin gue-"
"Dia temen aku. Iya, temen SMP dulu," jawab Nara cepat memotong ucapan cowok itu. Meski merasa janggal Alrich tetap menganggukan kepalanya seolah tidak mempermasalahkan apapun.
"Gue Arkan," ucap cowok itu memperkenalkan diri.
Alrich menerima uluran tangan itu lalu memperkenalkan dirinya juga.
"Alrich.""Hm, sori kita buru-buru jadi kita duluan ya," ucap Alrich lalu menggegam tangan Nara.
"Oh, oke bro hati-hati."
Alrich hanya menyunghingkan senyumnya dan segera membawa Nara keluar dari sana. Alrich paham betul Nara sedang tidak baik-baik saja. Pasti ada yang sedang gadis itu sembunyikan darinya.
"Kamu gapapa?" tanya Alrich.
Nara hanya menganggukan kepalanya pertanda bahwa dirinya baik-baik saja.
"Langsung pulang ya, aku capek banget."*Flasback off*
"WOI"
"Setan lo berdua!" dengus Alrich pada si kembar yang tiba-tiba mengagetkannya.
"Kenapa sih lo kok jadi sadboy gini anjir?" tanya Kenzo yang sedari tadi memperhatikan Alrich melamun.
"Masalah James udah kelar, Nara juga udah oke. Terus lo mikirin apa lagi?" timpal Kevin.
"Lo tau yang namanya Arkan ga sih?" tanya Alrich. Kevin dan Kenzo nampak berpikir, semoga saja kali ini sahabat yang yang bobrok ini bisa berguna.
"Ah iya," pekik Kenzo yang membuat Alrich berbinar.
"Tau lo?"
"Enggak," jawab Kenzo dengan watadosnya. Sudah Alrich duga akan seperti ini akhirnya.
"Gue ga begitu tau sih, Al. Cuma gue kek pernah denger namanya itu. Kalo ga salah dia itu kapten futsal SMA Garuda, musuh bebuyutan sekolah kita, Al."
"Emang kenapa sih?" sambung Kevin.
Alrich mulai menceritakan tentang kejadian kemarin. Mulai dari ia yang menjemput Nara hingga perubahan aneh yang terjadi pada Nara setelah bertemu cowok yang bernama Arkan itu.
"Mantannya Nara itu mah," celetuk Kenzo yang tidak punya akhlak itu.
"Ngaco lo," dengus Alrich.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILANG [Segera Terbit]
Teen FictionBUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:) (Completed) "Tuhan mengizinkan kita untuk merasakan luka, tetapi Ia juga akan memberikan penawarnya." Ada pada ketidakadaan. Sepi di tengah keramaian. Bagaimana jika kita di tempatkan dalam keadaan tersebut? T...