"Rahasia. Simpan semua ceritamu dalam doa, biar Tuhan yang merubahnya menjadi bahagia."
Happy Reading!!
[Sebelum membaca, Jeje cuma mau mengingatkan jangan lupa vote dan komen ya gengs!! Terimakasih:*]
***
Hari ini seluruh anggota Kailas dan Tigers juga Bu Anggin turut ikut mengantar keberangkatan Keynara dan James. Meski dengan sangat berat hati, Alrich mencoba menyikapinya dengan dewasa.
"Kamu tenang aja ya, aku pasti bakal baik-baik aja. Lagi pula aku cuma seminggu kok disana, cuma sebentar Al," ucap Nara yang melihat gurat cemas pada pias Alrich.
Alrich berdecak kecil. "Satu minggu itu udah kek satu windu buat aku Ya. Sebenernya aku masih ga rela tuh ngelepas kamu sama kunyuk satu itu. Tapi mau gimana lagi? Pokoknya nanti kalo udah sampe langsung kabarin aku ya, kalo ada apa-apa pokoknya langsung telpon. Aku 24 jam selalu siap siaga."
Nara terkekeh, ia semakin tidak ingin meninggalkan cowok ini meski hanya satu pekan.
"Buruan elah drama banget," dengus James.
"Yaudah aku berangkat dulu ya," pamit Nara. Alrich yang mencekal pergelangan tangan Nara, lalu memeluknya sejenak. Nara membalas pelukan itu tak kalah erat.
"Hati-hati ya."
Usai dengan Alrich, kini Bianca yang tengah memeluknya. "Hati-hati ya lo Key sama tuh anak. Kalo dia macem-macem sama lo bilang aja, gue susulin langsung gue patahin tulang-tulangnya."
"Kebiasaan lo mah lebay," kekeh Nara.
Nara menghentikan acara sayonara mereka. Ia segera mengikuti langkah besar James ke dalam bandara untuk segera mengatur keberangkatan mereka.
Alrich merasakan tepukan kecil pada bahunya. "Udah ayo balik. Lo mau di sini sampe subuh? Tenang aja nanti biar si Kenzo yang kasih hiburan buat lo," ucap Kevin.
Kenzo melotot tak percaya dengan ucapan kembarannya itu. "Si anjir! Sangka lo gue kupu-kupu malam apa kerjaannya mengibur om-om."
"Yaelah, mayan Ken bisa buat makan seminggu," celetuk Kevin.
Mood Alrich sangat jelek, membuat ia malas menanggapi gurauan sahabatnya itu.
"Nih, lo bawa mobil gue langsung balik kerumah aja," titah Alrich pada Kevin.
"Lah kagak balik ke sekolah?"
"Yaudin lah ayok gasak aja," ucap Kenzo dengan semangat yang membara.
"Lo gimana Bi? Mau balik ke sekolah lagi atau pulang aja?" tanya Kevin.
"Gue balik ke sekolah aja deh," jawab Bianca.
"Yaudah aku anter yuk!"
Bianca menggeleng cepat. Malas sekali jika harus di antar oleh si Kenzo menyebalkan itu. "Gue naik taxi aja."
"Udah, biar di anter Kenzo aja."
"Tapi Kev-"
"Gue anter Bianca dulu ntar gue nyusul ke rumah Alrich," pamit Kenzo.
Belum sempat Bianca mangajukan protes, tangannya sudah di tarik memasuki mobil si Kembar.
***
James berdiri dengan ragu di depan pintu pesawat yang akan ia naiki. Kejadian 13 tahun yang lalu masih membekas di ingatannya, membuat trauma dalam dirinya. Ini adalah pertama kalinya ia kembali menaiki pesawat setelah kejadian itu. Hanya karna seorang Keynara James rela mengesampingkan keputusannya untuk tidak menaiki pesawat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILANG [Segera Terbit]
Ficção AdolescenteBUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:) (Completed) "Tuhan mengizinkan kita untuk merasakan luka, tetapi Ia juga akan memberikan penawarnya." Ada pada ketidakadaan. Sepi di tengah keramaian. Bagaimana jika kita di tempatkan dalam keadaan tersebut? T...