Kevin dan Kenzo, si kembar bobrok.
Bianca Anastasya
Happy Reading!!
***
Plak!
Nara terkesiap, dengan memejamkan matanya ia meraba pipinya.
Kok ga sakit?
Matanya membulat sempurna begitu melihat sosok Alrich ada di depannya. Tamparan itu mendarat sempurna di pipi Alrich.
"SIAPA KAMU HAH?!" teriak Agatha.
"Maaf, saya Alrich, Tan."
"Oh, bagus kamu, ya Nara. Pulang sekolah bukannya pulang ke rumah, malah pergi sama laki-laki sampe malem begini. Mau jadi apa kamu hah?! Malu-maluin orang tua aja. Tunggu Papamu pulang nanti, biar tau rasa kamu!"
"Ma, ini ga seperti yang Mama kira," frustasi Nara.
"Iya, Tan saya bisa jel-"
"CUKUP! SAYA TIDAK BUTUH PENJELASAN KAMU. LEBIH BAIK SEKARANG KAMU PERGI DARI RUMAH SAYA, DAN KAMU IKUT MAMA SEKARANG!"
Blam..
Suara bantingan pintu itu terdengar begitu keras. Alrich menghela nafasnya. Ia terlihat sangat gusar sekarang. Ia khawatir dengan keadaan Nara, apa yang akan Mamanya lakukan padanya? Ia harus meluruskan kesalah pahaman ini. Alrich segera beranjak menuju mobilnya, tujuannya sekarang adalah rumah Bianca. Gadis itu mungkin bisa membantunya.
"Semoga lo baik-baik aja, Key."
Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada lima motor yang menghadang mobil Alrich.
KAMU SEDANG MEMBACA
HILANG [Segera Terbit]
Novela JuvenilBUDAYAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:) (Completed) "Tuhan mengizinkan kita untuk merasakan luka, tetapi Ia juga akan memberikan penawarnya." Ada pada ketidakadaan. Sepi di tengah keramaian. Bagaimana jika kita di tempatkan dalam keadaan tersebut? T...