💌ENVELOPE :17💌

162 14 0
                                        

Hari ini
Aku bersyukur
Karna aku masih diriku

💌

Dita menghela napasnya,tangannya berhenti menulis, sedangkan amplop sudah berantakan di atas meja. Padahal ia berbuat seperti ini untuk Aero yang menyukai selin dan tak akan menganggu hubungan selin dan Arga

Tapi kenapa malah Bulan yang sekarang nyantol ke Aero? Ahhhh!

Dita mengacak rambutnya Frustasi! Atau Dita berhenti aja ya? Kan Aero udah move on dari selin

Tapi masa iya secepat itu? Kan Aero juga masih sering galau,gimana dong?

"Dita" Dita langsung menoleh kebelakang,kearah mama nya yang kepalanya menyembul dari pintu dengan segera Dita menutup bukunya

"Kenapa ma?" Tanya Dita dengan wajah gugup

"Ada telepon dari Abang kamu" dita yang mendengar itu lantas mengangguk,ia lalu menyusun bukunya dan keluar dari kamar

"Kamu habis belajar? Gimana sekolah nya? Lancar kan?" Tanya liana (Mama Dita dan Anin) lembut sambil mengelus kepala Dita pelan sembari kaki mereka yang terus berjalan menuju ruang tengah

Dita mengangguk pelan lalu menghela napasnya lagi,"baik ma" jawab nya sambil menunduk

Liana yang melihat gelagat gelisah dari Dita merasa penasaran sekaligus khawatir,"kamu kenapa?" Tanya liana pelan

"Gak papa ma" ucap Dita sambil tersenyum

"Yaudah,mama kekamar dulu ya" setelahnya liana pergi,Dita duduk di sofa tepat disamping meja telepon rumahnya

"Halo bang"

"Lama banget sih!"

"Sensi amat bang"

"Suka suka abang lah!"

"PMS bang?"

"Ya enggak lah! Enak aja! Eh Anin mana?"

"Lagi Dikamar nya,habis nangis dia bang,karna gebetannya selingkuh"

"Gebetan selingkuh? Emangnya ada? Kan masih gebetan"

"Anin sih bilangnya gitu,aneh ya"

"Makanya jangan suka-suka'an apalagi cinta cinta'an"

"Sok nasehatin! Abang sendiri gimana emang?!"

"Hehehe,iya iya"

"Ehh kenapa nelpon tadi telepon rumah bang? Kan bisa Telepon pribadi"

"Lagi pengen aja"

"Gilak"

"Abang!!" Tiba tiba suara Anin dari tangga membuat Dita menoleh,ia melihat Anin dengan muka sembabnya berlari menuju Dita lalu mengambil Gagang teleponnya dari tangan Dita

"ABANG!"

Astaga! Ni orang udah kayak tarzan aja dari tadi teriak mulu! Dita menggelengkan kepalanya melihat Anin yang tengah curhat dengan abang satu satunya mereka itu. Kemudian Dita bangkit hendak menuju ke Kamar

Tok tok tok

Dita membalikan badan kearah pintu,lalu ia melirik Anin yang masih Asik curhat dengan Kristan,sepertinya cewek itu gak sadar kalo ada ngetok pintu

Dita kemudian pergi untuk membuka pintu,"siap...." Ucapan Dita berhenti saat melihat orang yang sangat ia kenal berdiri didepannya

"Fandi?"

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang