💌ENVELOPE : 27💌

147 14 0
                                        

MUNAFIK!
iya aku munafik!
MUNAFIK kalo bilang
"Aku gak sayang sama kamu"

💌

"Kak"

Aero menoleh,ia mendapati bulan yang tengah menatap dirinya penuh selidik

"Ah i-iya,kenapa?" Tanya Aero gugup

Bulan mengintip kedalam Kantin,hanya ada beberapa orang saja disana,lalu apa yang dilakukan Aero disini?

"Ngapain kak?"

"Gak ngapa-ngapain kok" Timpal Aero lalu menarik tangan Bulan agar menjauh dari kantin

Bulan hanya mengikuti langkah kaki Aero. Entah dorongan dari mana,langkah Aero mengarahkan mereka menuju perpustakaan

Perpustakaan tampak sedang tenang,hanya ada beberapa orang saja disana. Karna sejatinya yang namanya perpustakaan jarang dihuni oleh orang orang

"Ngapain disini kak?" Tanya Bulan bingung setelah mendudukan diri di salah satu bangku perpustakaan

Aero tak menjawab,beberapa hari lalu ia sudah mengembalikan buku yang ia pinjam dan sekarang Aero sedang mencari buku itu

Dimana dia? Jari Aero menyusuri rak,ia tengah mencari buku berjudul 'Tanda tanda jatuh cinta' yang sudah sempat ia baca

Nah! Ketemu! Aero menariknya dari himpitan buku buku,lalu membawanya kembali kemeja dimana bulan berada

Bulan memperhatikan gerak gerik Aero,Pria itu lalu menyodorkan novel itu kehadapan bulan

"Tanda tanda jatuh cinta" Bulan membaca judulnya dan terkekeh geli. Apa apaan ini? Kok lebay banget sih?

Bulan menaikan pandangannya kearah Aero,ia Menaikan sebelah alisnya heran

Aero melipat tangannya diatas meja,lalu ia tersenyum manis,"Coba dibaca,mana tau salah satunya terjadi waktu bareng sama gue" ujar Aero sukses membuat bulan malu

Bulan menundukan kepalanya,menyembunyikan senyum manisnya. Perlahan tangannya bergerak membuka bukunya.

Sementara Aero menatap Bulan lekat,ia memandangi wajah bulan tenang. Namun perlahan wajah bulan seakan berubah bentuk dan menjadi Dita. Eh kenapa jadi Dita?

Aero mengusap usap matanya,Lalu melirik lagi kearah Bulan. Bulan menjadi bulan kembali,tapi kenapa tadi Dita sempat muncul?

Aero mengusap wajahnya gusar,bisa gila ia bila seperti ini terus. Aero menutup matanya dengan punggung yang bersandar di sandaran kursi, sementara Bulan tengah sibuk membaca buku yang diberikan Aero

Sekelibat peristiwa tentang kejadian dimana Fandi ingin melecehkan Dita. Ia seperti merasakan pelukan dita yang membekas. Lingkaran Tangan Dita yang meninggalkan jejak di dipinggang Aero,punggungnya terasa menahan sebuah beban seperti bagaimana saat Dita menyandarkan kepalanya dipunggung Aero dengan napas yang tak karuan

"Kenapa kak?" Aero tersentak. Mata Aero terbuka,ia menyisir rambutnya kebelakang,matanya celingukan seperti orang bingung membuat Bulan makin heran

"Kenapa kak?" Tanya bulan lagi

"Enggak,gak papa. Kita kekelas" ujar Aero laku berdiri dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan bulan yang kecewa.

Ntah kenapa Bulan merasa Aero berubah,pria itu tidak seperti Aero yang kemaren ia kenal. Aero yang manis dan tak pernah mengabaikannya

💌

Aero memasuki kelas,ia sempat melirik kearah Fandi yang tengah duduk santai sambil bermain ponsel,ingin rasanya Aero menghajar Fandi dan membuat luka berarti ditubuhnya agar pria itu jera.biarpun ia masuk penjara atau kena masalah lain,ia tak peduli. Tapi,atas dasar apa Aero marah? Atas dasar kemanusiaan melihat seorang gadis dilecehkan? Atau atas dasar yang lain?

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang