💌ENVELOPE : 15💌

193 19 0
                                        

Kapan kamu mau berhenti?
Gak tau dan mungkin gak akan pernah tau:)

💌

"Lo dari mana aja sih? Tadi kok turun? Woyy gue nanya?"

"Lo dari mana tadi Dit?"

"DITA!"

teriakan selin membuat perhatian satu kelas menoleh kearah mereka ber 3

Dita masih terlihat tersenyum dengan mata menerawang,tangannya yang menopang dagu ditepis kasar oleh Selin membuat kepala Dita hampir saja membentur meja

"Apaan sih?!" Tanya Dita sengit dengan mata tajam

"Heh! Gue udah berkoar dari tadi! LO NGAPAIN TURUN DARI BUS?!" Tanya Selin lalu mengatur napasnya yang ngos-ngos'an

Dita menyandarkan punggungnya di sandaran kursi sambil melipat tangan didepan dada,otaknya berputar mencari alasan yang tepat dari pada mengaku yang sebenarnya

"Itu,tadi gue liat ada orang ketabrak,jadi gue tolongin" ujar Dita sambil menatap keluar jendela

Selin menatap curiga kearah Dita, begitu pula dengan Alya yang tampak curiga,"sejak kapan lo peduli sama orang lain Dit?" Tanya Alya sambil menatap heran ke Dita

Dita gelagapan,ia mengusap tengkuknya pelan sambil mencoba berpikir keras,sementara selin dan Alya saling bertatapan

"Itu...gue..."

"DITA!"

Perhatian mereka teralih oleh Anin yang berdiri didepan pintu kelas,dita jadi heran,kenapa namanya harus terus diterikin sih? Udah kayak Artis aja

Anin berjalan dengan kaki dihentak hentakan,ia lalu duduk disamping Dita,lalu memeluk gadis itu erat

"Huaaaa...... gebetan gue selingkuh! Gue kira cuman ngejar gue doang! Rupanya dia banyak cewek! Playboyyy Dita!" Rengek Anin membuat Dita menghela napas lelah namun juga beruntung karna Anin membuat dirinya tak perlu lagi menjawab pertanyaan dari Alya

💌

Aero mengelus liontin kalung tali hitam yang dipakainya,ia menatap kejendela yang ada disampingnya,istirahat ini Aero hanya ada dikelas,ia sedang tak minat untuk pergi kekantin meskipun Fandi sudah mengajaknya. Ya,walaupun fandi ngajaknya dengan nada gak ikhlas

Aero memfokuskan matanya saat melihat pria buta dengan tongkat yang menggiring anjingnya yang lucu,pria itu memakai kacamata. Seakan deja vu,Aero merasa seperti melihat pria ini tapi dimana ya?

Ah iya, didepan rumahnya,terus ngapain pria ini berjalan di belakang sekolahnya?

Tak mau pikir panjang,Aero bangkit lalu pergi berniat ke wc,ia berjalan dengan santai sambil bersiul kecil

Namun siulannya terhenti saat ia melihat sesosok gadis pendek dari kaca transparan perpustakaan yang hendak Aero lewati

Dengan senyuman,Aero masuk ke perpus ia menghampiri gadis itu yang sepertinya kesusahan untuk menggapai buku di rak paling tinggi

Dasar pendek batin Aero gemas,ia lalu berjalan menghampiri gadis itu dan berdiri dibelakangnya untuk mengambil buku yang mau diambil Bulan

Bulan tersentak saat ia merasa ada seseorang dibelakangnya,ia membalikan badan dan melotot lebar saat wajahnya langsung sihadapkan dengan dada seorang pria

ENVELOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang