ENVELOPE [END]

💌ENVELOPE : 38💌

Percaya sama kamu itu
Buat aku makin yakin,kalau hidup itu
NYATA bukan MIMPI

💌

Pagi hari tiba,Dita bangun dengan malas dari tidurnya,lalu berjalan gontai menuju kamar mandi

Terhitung sekitar 15 menit,Dita keluar dengan seragam yang sudah lengkap.

Dita turun kebawah lalu langsung masuk kemobil dan melanjutkan tidurnya dengan telinga yang tersumbal Earphone. Pak supir yang melihat itu hanya geleng geleng saja melihat majikannya ini,padahal tidak biasanya Nona nya ini seperti itu

Sekitar 20 menit kemudian,Anin datang,"pak,kita tunggu Dita dulu ya" ujar Anin sambil berdiri didepan mobil

"Nona Dita udah didalam non dari tadi" jawab pak supir sambil menunjuk mobilnya

Anin terbelalak,ia bahkan tidak melihat Dita turun tadi,ia sama sekali tidak melihat gadis itu sejak tadi. Tumben cepet banget!

💌

Dita turun dari mobil saat mobilnya sudah berhenti didepan pintu gerbang,setelahnya Dita langsung berjalan tanpa mengindahkan Anin yang sudah berteriak memanggilnya

Dita berjalan dengan santai,seperti biasa wajah datarnya tak ketinggalan. Ia kemudian masuk kekelas,dan duduk setelahnya tidur lagi

Rasanya tidur adalah hal terbaik buat Dita sekarang,karna dengan tertidur setidaknya ia tidak perlu menyaksikan atau mengalami hal hal yang tidak ia inginkan,meskipun terjadi itu akan ada didalam mimpi saja. Ya karna kan Dita tidur!

Dita merasa tangannya dicolek colek,membuat dirinya resah,lalu ia mengangkat kepalanya dan super terkejut

"Ngapain lo?!"

"Pergi!"

Dita menatap takut kearah Fandi yang kini tengah duduk disampingnya,sepertinya ia menarik kursi Alya lalu duduk disamping Dita

"Dit! Disini rame,teman sekelas lo hampir semuanya udah datang,gak mungkin lah gue buat macam macam,gue juga gak pengen dipenjara" jelas Fandi dengan nada yang lembut

Dita termangu,benar yang dikatakan oleh Fandi,kelasnya sedang rame,jadi ia tidak perlu merasa takut kalau Fandi berbuat macam macam padanya

Fandi yang melihat Dita terdiam mulai mengeluarkan suaranya,"Dengar! Jangan ngelak! Jangan marah! Jangan usir gue!" Titah Fandi dengan nada tekanan disetiap katanya

Dita hanya diam,seakan ia hanya ikutin arus nya saja. Fandi yang melihat itu mulai merasa tenang,akhirnya ia bisa ngomong dengan baik kepada Dita

"Gue minta maaf soal yang dulu,gue disitu gak sadar! Gue gak ada maksud sama sekali buat ngelecehin lo,gue juga gak sebodoh itu buat ngelecehin orang yang gue sayang,gue.. gue sayang sama lo,gue cinta! Gak mungkin kalau gue buat hal gak senonoh sama lo secara sengaja kayak gitu Dita"

"Terus soal gue yang sering nyiksa lo,gue minta maaf banget! Memang kata maaf gue gak akan bisa ilangin bekas perih yang ada dipipi lo,mungkin juga gak bisa balikin rambut panjang lo tapi gue menyesal Dit! Gue cuman gak mau kalau lo itu deket sama orang lain! Gue gak mau!"

Fandi menatap Mata Dita dalam,gadis itu hanya diam dengan tatapan sendu nya. Ia tak berbicara apa apa,Fandi yang melihat itu jadi frustasi sendiri