ENVELOPE [END]

💌ENVELOPE : 29💌

Gini!
Kalau emang suka ya berjuang
Jangan diam aja kayak orang bodoh!

💌

Dita menghempaskan tasnya lalu badannya menyusul,matanya menyorot lurus kelangit langit kamarnya.

Sepertinya makin lama Dita makin gak bisa mentelorer perasaannya.

"Sebenarnya gue itu kenapa sih? Gue kan cuman mau iseng doang,terus dia juga ganteng. Kenapa gue malah keterusan gini?" Gerutu Dita dengan tangan meremas rambutnya

Dita jadi teringat bagaimana Fandi dulu memotong rambutnya waktu kelas 10,rambutnya jadi pendek. Padahal ia sudah mengurus rambutnya hingga panjang dan indah

Dita bangkit,menjadijan posisinya terduduk di atas kasur. Dita memukul keningnya,Jangan! Jangan ingat lagi!

"Bodoh! Ngapain ingat lagi! Gue udah bebas!" Maki Dita dengan mata yang tertutup

Dita berdiri,ia harus menyegarkan diri. Guyuran air adalah hal terbaik!

💌

Dita keluar dari kamar mandi dengan tangan yang mengeringkan rambut,mata Dita mengarah ke foto foto suaminya yang ia pajang dimeja Rias,plus didinding

Dita tersenyum,kenapa para suaminya ini sangat tampan?

Suara lagu 'Magic shop' menggema dikamar Dita. Dita mengambil ponselnya yang ada diatas kasur,sebenarnya ia tak rela mengangkat telepon karna ini lagu kesukaannya,sayang kalau diberhentikan. Tapi mau bagaimana lagi? Apalagi ini terlpon dari abangnya. Dan lebih mengejutkannya lagi,ternyata pria itu sudah menelponnya sejak tadi. Terhitung ada 17 panggilan tak terjawab

"Halo"

"Halo"

"Kenapa bang?"

"Halo"

"Halo?"

"Halo"

"Kenapa?!"

"Halo"

"Gue matiin!"

"Eh jangan jangan!"

"Apa sih?"

"Jemput"

"Jemput apanya?"

"Jemput abang"

"Ck! Bang,jangan main main la"

"Jemput abang dibandara sekarang! Abang dah lumutan ni"

Sontak Dita langsung berdiri ditempatnya,wajahnya mendadak berseri

"Serius?"

"Cepet! Banyak cewek cewek yang liatin abang"

"Oke! Tunggu!"

Dita langsung mengambil kunci mobil dan keluar dari kamar. Anin memandang Dita heran,kenapa kembarannya itu?

"Mau kemana?" Tanya Anin saat Dita melewatinya yang hendak naik tangga

Dita hanya tersenyum sambil berlari,ia tak berniat menjawab pertanyaan Anin,lagipula biarlah ini menjadi kejutan.